Owner Clarity Air Disinfectant, Clariskin Clinic, dan Clarity Skin Care

dr. Diana Niti Santoso, M. Biomed AAM: Tidak Mudah Menyerah, Jujur, dan Berintegritas Jalan Menuju Sukses

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Tidak ada kata lelah dan bosan ketika menjalankan karier dan bisnis sesuai panggilan hati dan passion. Itulah yang dirasakan dan sangat dinikmati oleh dokter muda cantik, dr. Diana Niti Santoso, M. Biomed AAM, bersama suami tercinta, dr. Junivan Lindra, M. Biomedik AAM, menjalankan dan membesarkan beberapa usaha di bidang kesehatan dan kecantikan yang kini sedang berkembang cukup pesat. Yaitu, Clarity Air Disinfectant, Clariskin Clinic, dan Clarity Skin Care.

Kiat dan kunci sukses dr. Diana, sapaan akrab dokter kelahiran Surabaya, 10 Maret ini, selain kerja keras, hal yang sangat utama dalam usaha adalah tidak mudah menyerah, karena ia percaya bahwa Tuhan selalu akan memberi jalan untuk mereka yang tidak berhenti berusaha. Selain itu, dr. Diana sangat menjaga agar selalu rendah hati, mau mendengarkan dan belajar, selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang ia kerjakan, serta senantiasa menjaga kejujuran dan berintegritas.

Belajar Menjadi Lebih Baik dan Berikan yang Terbaik untuk Pasien. Sebagai sulung dari empat bersaudara, dr. Diana sejak dari kecil selalu ditekankan oleh orang tua agar dapat menjadi contoh yang baik buat adik-adiknya. Harapan ini sangat tertanam dalam dirinya, sehingga ia menjadi seorang individu yang tidak mudah menyerah, selalu mencoba belajar hal baru yang bermanfaat, dan selalu mencoba berusaha yang terbaik dalam setiap hal yang ia kerjakan.

Lulus dari kuliah Kedokteran pada tahun 2009, dr. Diana memulai karier dengan bekerja menjadi pegawai di sebuah klinik kecantikan dan sebuah klinik pengobatan kecil. Ia mengambil dua pekerjaan sekaligus, karena berharap dapat mengasah ilmu dan belajar lebih dalam mengenai dunia kerja. Terkadang ia juga masih menjadi dokter jaga pengganti untuk teman-temannya bila mereka sedang berhalangan.

“Lelah tidak mengapa, karena pengalaman itu berharga. Yang saya utamakan dalam bekerja adalah saya berusaha melakukan yang terbaik dan jujur. Banyak hal yang pada akhirnya membentuk prinsip saya dan etos kerja saya dalam tahun-tahun awal saya bekerja ini. Saya bisa mendengarkan curahan hati teman sekerja saya yang lainnya secara jujur, tahu isi hati pekerja itu bagaimana, juga harapan-harapan mereka. Hal ini membentuk simpati dan empati saya saat saya nantinya menjadi pemimpin dari usaha saya sendiri,” tegasnya.

Setelah menikah pada tahun 2012, dr. Diana dan suaminya, dr. Junivan Lindra, memulai usaha yang pertama, sebuah klinik kecantikan kecil di kota Pamekasan, Madura. “Bila ada yang bertanya kenapa kami memilih di kota ini? Jawabannya adalah karena ini adalah keinginan Papa, Bapak Hadi Kristanto Nitisantoso, Pamekasan adalah kota tempat beliau dibesarkan. Beliau berharap anaknya dapat membuka usaha di kota ini. Singkat cerita, usaha kami berjalan dengan cukup baik, dan setahun setelahnya kita membuka cabang kedua di kota Samarinda, Kalimantan timur. Suami mempunyai ruko di kota itu, sehingga kita membuka usaha kedua di sana.”

Beradaptasi di kota baru, membutuhkan usaha lebih. Terutama di kota di mana ia dan suami merasa sendirian, tidak mempunyai sanak saudara di sana. Keduanya membangun usaha dari nol, memilih pegawai dan mengajar pegawai satu per satu, membuat system, mendesain dan menghias klinik, sekaligus berpraktek kecantikan. Saat itu dr. Diana sudah mulai mengandung anak yang pertama. Mood-nya sangat berubah-ubah, tapi Puji Tuhan ia masih diberikan kekuatan sehingga akhirnya klinik kedua itu mulai dapat beroperasi dengan sendirinya.

Empat tahun setelahnya, berturut-turut dr. Diana hamil dan melahirkan anak pertama, kedua, dan ketiga. Ia dan suami fokus ke urusan rumah tangga dan memantapkan kedua klinik yang sudah ada. Baru pada 2016, keduanya membuka klinik kecantikan Clariskin di kota Surabaya. Sesuatu yang telah ia dan suami harapkan. Apalagi saat itu, dr. Junivan Lindra, dipercaya oleh beberapa principle besar untuk menjadi trainer bagi dokter-dokter lain dalam bidang kecantikan untuk wilayah Indonesia Timur, sehingga harus sering bepergian ke kota-kota lain, yang tentu saja cukup menyita waktu. Ini menjadi pertimbangan utama keduanya untuk kembali menetap dan bekerja di kota Surabaya.

Saat ini Clariskin telah berkembang dan mempunyai 2 cabang di kota Surabaya. Satu di area Surabaya Timur dan satu di area Surabaya Barat. “Dalam memberikan pelayanan kami berfokus untuk memberikan hasil yang terbaik pada setiap pasien kami dengan harga yang terbaik tentunya. Memang kami bekerja untuk penghidupan, namun dalam perjalanannya kami berharap bisa memberikan hal yang baik untuk dinikmati oleh pasien kami. Karena itulah motto Clariskin adalah ‘Improving our patient life’,” tegas dokter yang hobi membaca, nonton film, dan menyanyi ini.

Clariskin adalah klinik pertama di Indonesia yang menggabungkan perawatan kecantikan dari luar dengan kombinasi terbaik BOTOX-FILLER-THREADLIFT-SKIN QUALITY dengan kualitas terbaik dan perawatan ANTI AGING dari dalam.

“Kenapa kita membutuhkan perawatan Anti Aging ini? Karena penuaan bukan hanya terjadi pada bagian luar (bagian penampilan/secara fisik saja), tapi dari dalam tubuh kita juga mengalami penuaan, seperti terjadinya perlambatan metabolisme tubuh, turunnya kemampuan berpikir/konsentrasi, susah tidur, hilangnya libido, dan mulai munculnya penyakit-penyakit degeneratif. Ini semua bisa dihindari dengan suplementasi yang kita resepkan yang sesuai dengan kebutuhan/genetic masing-masing orang juga perubahan gaya hidup. Jadi dengan kombinasi perawatan dari dalam dan luar, kita berharap bisa memberikan yang terbaik untuk semua pasien, secara penampilan tetap terlihat cantik dan menarik. Secara dari dalam, para pasien kami mempunyai kesehatan dan kualitas hidup yang baik,” jelas dr. Diana.

Clarity Air Disinfectant Ampuh Hadapi Pandemi. Menurut dr. Diana, pada saat pandemi terjadi, muncul berbagai macam tantangan dan ketakutan menghadapi sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak terlihat tapi ancamannya nyata. Dalam bidang pekerjaan, ia dan suami melakukan berbagai macam penyesuaian. Klinik tetap buka seperti biasa, tapi memfokuskan diri lebih pada cara-cara penanganan dan pencegahan terhadap Covid. Keduanya mengikuti seminar-seminar dari dokter di luar negeri dan membaca banyak literatur untuk mencari tahu cara melindungi diri dan pasien-pasien mereka, mempelajari cara meningkatkan imun dan daya tahan tubuh supaya tubuh mampu bertahan dari serangan Covid.

Sebagai seorang ibu dari tiga orang anak yang masih kecil, dr. Diana benar-benar memutar otak untuk memproteksi ketiga buah hatinya. Selain memberi suplementasi yang cukup, ia juga berusaha untuk menemukan sanitizer yang baik dan aman untuk anak-anaknya. Karena dibutuhkan dua senjata penting dalam masa pandemi ini untuk meningkatkan kemampuan bertahan. Yang pertama adalah daya tahan tubuh, yang kedua adalah membunuh virusnya, sehingga ibarat tarik tambang bila imun kuat dan virusnya lemah atau mati/berkurang jumlahnya, kemungkinan menang atau sembuh akan lebih besar.

Dr. Diana pun mulai mencari sanitizer dan desinfektan yang terbaik untuk anak-anaknya di pasaran. Dalam prosesnya tidak ada yang memuaskan dirinya dengan beberapa alasan, antara lain: Yang pertama karena banyak desinfektan atau sanitizer berbasis aerosol. Dalam artikel oleh WHO (World Health Organization), dikatakan bahwa aerosol malah membuat virus Covid ini menjadi airborne (melayang di udara, dan akhirnya membuat penularan terjadi lebih cepat). Ini sering tidak diperhatikan oleh orang saat memilih produk.

Yang kedua, karena ada kemungkinan virus Covid ini airborne karena tindakan tertentu, dr. Diana kemudian mencari produk yang multifungsi, bisa membunuh kuman di udara dan di permukaan. Bila ia membawa hand sanitizer yang dapat membunuh kuman di tangan, ia harus membawa produk lain untuk membunuh kuman di udara. Ada pula produk lain untuk anak yang hanya dapat membunuh kuman di permukaan, tidak dapat di udara. Kita harus membawa alat tertentu untuk menghasilkan uap. Hal ini tidak praktis dalam pandangan dr. Diana.

Yang ketiga, karena banyak produk yang mengandung atau kandungan utamanya adalah alkohol. Alkohol adalah pembunuh kuman dan virus yang baik, tapi bila kita perlu untuk mensterilkan udara, ada kemungkinan alkohol ini akan terhirup, sehingga dapat mengeringkan mukosa saluran napas dan malah membuat saluran napas rentan terserang bakteri maupun virus. Lagi pula alkohol sangat mudah terbakar, sehingga dr. Diana merasa ini tidak benar-benar aman untuk anaknya.

Dari kebingungan tersebut, dr. Diana dan suami lebih banyak membaca jurnal dan literatur dan akhirnya keduanya membuat produk sendiri, yang digunakan sendiri. “Pada intinya adalah kami mencari produk yang aman untuk pernapasan, karena anak kami yang pertama punya riwayat alergi dan asma yang cukup parah. Produk ini juga harus punya pH yang sama dengan kulit anak, sehingga tidak membuat kulit mereka kering dan iritasi. Dan syarat terakhir produk ini haruslah multifungsi mampu membunuh kuman di udara maupun di permukaan,” urai dr. Dia.

Dijelaskan dr. Diana, awalnya produk desinfektan ini mulai digunakan dan diberikan untuk beberapa kolega klinik, dan mereka menyukainya. Mereka malah kemudian mendorong ia dan suami, untuk memasarkan produk tersebut. “Akhirnya kami mulai mengajukan perijinan secara resmi dan melakukan berbagai macam uji yang dibutuhkan sebagai persyaratan yang diperlukan dalam pengajuan ijin. Dan keluarlah produk kami CLARITY AIR DISINFECTANT. Produk ini lulus uji bunuh kuman di permukaan, lolos uji bunuh kuman di udara, dan mempunyai pH yang sama dengan pH kulit sehingga tidak membuat kulit kering. Yang terpenting tidak mudah terbakar seperti produk yang mengandung alkohol atau aerosol sehingga saya tidak kuatir saat menggunakannya pada anak-anak. Penggunaannya pun mudah hanya dengan spray, tanpa perlu membawa alat bantu lain. Harganya sangat bersaing, dengan kandungan 3 bahan premium, CLARITY AIR DISINFECTANT mempunyai harga yang lebih murah daripada produk sejenis untuk bayi dan anak-anak,” tegas dr. Diana dengan bangga.

Dr. Diana dan suami melakukan ini sembari berharap apa yang keduanya pelajari dan melalui produk yang dihasilkan, mampu melindungi lebih banyak anak dan keluarga di Indonesia di masa pandemi ini. Sehingga bangsa kita yang tercinta mampu melalui krisis ini dan segera pulih. Sambil menegaskan bahwa ia tidak berusaha menjatuhkan produk lain, setiap orang berhak memilih produk yang paling mereka sukai dan sesuai dengan kebutuhan masing- masing.

Proaktif dalam Upaya Menuju Indonesia Pulih. Dampak pandemi memang dirasakan semua orang. Namun ada hal positif yang dipetik dr. Diana dari wbah ini. Setiap hari secara rutin ia mendampingi anak-anaknya, yaitu Gio, Arthur, dan Faye untuk mengikuti sekolah online dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan rumah. Di satu sisi, ia bersyukur menjadi lebih dekat dengan anak-anak. Sementara di sisi lain ia harus banyak melatih kesabaran supaya dapat menjadi guru yang baik buat anak-anak.

Lebih dari itu, dr. Diana sangat menyadari begitu banyak korban terdampak pandemi. Karenanya, ia dan suami secara rutin melakukan kegiatan berbagi dan membantu sesama yang sangat membutuhkan. Seperti melakukan bakti sosial, menyumbangkan APD, masker, vitamin ke Rumah Sakit daerah kecil yang mengalami keterbatasan. Ia dan suami juga rajin melakukan penyuluhan melalui zoom meeting kepada grup kolega tentang suplemen apa saja yang diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan Covid.

Menurut dr. Diana, agar Indonesia bisa cepat pulih, selain setiap orang wajib menjaga dan menjalankan protocol kesehatan dengan ketat, Pemerintah perlu mempercepat pemerataan vaksinasi Covid ke seluruh daerah di wilayah Indonesia dan secara ketat mengawasi masuknya orang yang datang dari luar negeri. Perlu dilakukan karantina wajib selama 14 hari untuk semua pendatang dari luar negeri, untuk melindungi negara ini dari varian baru virus Covid. LR

Bagikan:

Bagikan: