MajalahInspiratif.com, Jakarta – Dewi Fatimah, pemilik label Eazy Floor untuk parquet dan vinyl, tidak pernah menyangka berhasil menjadi entrepreneur setelah berjibaku belajar di dunia kerja selama 10 tahun. Perempuan kelahiran Jakarta, 2 Desember yang aktif berorganisasi ini, tidak langsung memutuskan terjun ke dunia bisnis. Namun Dewi, sapaan akrabnya, tertarik dengan dunia marketing sales dan bekerja dengan tekun sampai ia memutuskan untuk mendirikan bisnis sendiri dengan nama Eazy Décor, perusahaan yang bergerak di bidang interior seperti lantai kayu dan beberapa produk lainnya.
“Saya tidak langsung menjadi pebisnis seperti sekarang. Saya belajar di dunia sales sekitar 10 tahun sampai akhirnya punya target hidup di usia sebelum masuk 30 saya berpikir bagaimana caranya harus punya bisnis sendiri, dan tidak boleh bekerja pada orang lain. Akhirnya Tuhan kasih jalan, dipermudah dan dipertemukan dengan orang-orang yang baik.”
Perjalanan bisnis yang tidak mudah apalagi di masa pandemi, Dewi bersama partner bisnisnya harus menghadapi kondisi tersebut yang berimbas pada berakhirnya hubungan kerja sama.
“Ketika menghadapi masa pandemi, yang paling utama adalah mengandalkan Tuhan. Kita hanya berusaha dan berikhtiar, selebihnya serahkan kepada Tuhan karena kalau kita terlalu berekspektasi tapi tidak mengandalkan Tuhan itu sia-sia.”
Berakhirnya hubungan kerja sama tidak membuat Dewi putus asa. Ia terus berinovasi menghadirkan ide-ide gemilang. Dewi membuka diri untuk beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Ia tidak hanya bergantung pada satu bisnis, tetapi mulai berani menggandeng UMKM makanan seperti Baso Aci dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga.
“Ada produk lain yang saya kelola bersama ibu rumah tangga di antaranya susu kurma, susu almond dan lain-lain. Prinsip saya saat itu sebaik-baiknya manusia itu yang bisa membawa manfaat bagi orang lain, bisa membantu orang lain seperti ibu rumah tangga yang cukup terbantu untuk menambah penghasilan.”
Berdasarkan pengalaman, Dewi merasakan bahwa peran UMKM sangat membantu di era inflasi. Kebetulan Indonesia terdampak resesi ekonomi global dan UMKM terlibat aktif untuk meningkatkan perekonomian.
“Ketika ekonomi di bawah seperti UMKM masih terus berjalan tidak akan membuat perekonomian di atas rusak. Selagi masih ada transaksi di bawah maka ekonomi besar tetap bisa jalan. Sampai detik ini masih terbawa dampak resesi karena di Eropa sendiri sudah terkena resesi, jadi peran UMKM sangat membantu sekali untuk pemulihan sektor ekonomi.”
Keunggulan Produk. Bukan asal berbisnis dan meraup keuntungan, Dewi tetap memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan kepada konsumen. Keunggulan produknya sudah AC3 atau standardisasi sebuah produk parkit artinya sudah tahan rayap dan tahan air dengan catatan volume air yang ditentukan. Dewi juga berhasil memanjakan konsumen dengan melakukan ekspansi ke dunia interior dengan hasil kerja yang menawan. Terakhir, ia tidak akan pernah melewatkan untuk memberi diskon atau potongan harga kepada konsumen.
“Selama menjalankan bisnis ini persaingannya cukup luar biasa antara kompetitor yang satu dengan yang lain itu banting-bantingan harga. Saya mikir gini kalau ngikutin maunya pasar dengan harga murah itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah artinya kita tetap punya pasarnya sendiri di harga kita sendiri. Kalaupun ada customer harga kita terlalu mahal ya artinya mereka bukan pasar kita bukan targetnya kita. Dan rencana saya di tahun 2023 kita bisa ekspansi dengan produk-produk lain di luar yang sudah ada. Terus berharap usaha ini semakin maju dan berkembang.”
Titik Kesuksesan. Istri dari Teszar Heryanto, serta ibunda dari Syafika Balqis Alawi dan Danish Arkan ini, menyadari kesuksesan seorang perempuan bukan hanya terletak pada karier cemerlang, tetapi berhasil memprioritaskan keluarga di atas kepentingan apapun. Bukan kepada materi sebagai tumpuan, tetapi titik kesuksesan terjadi jika semua tanggung jawab dapat berjalan seirama.
“Saya tidak mau hanya sukses di karier, tapi keluarga saya tidak sukses. Anak-anak dan suami adalah faktor utama yang mendukung saya. Tanpa mereka, saya tidak bisa berdiri sampai hari ini. Alhamdulillah bisnis ini punya kita sendiri, jadi bisa membagi waktu ke keluarga dan tidak tertumpu pada peraturan yang perusahaan buat. Begitu juga dengan me time. Me time yang paling utama bersama keluarga dan memberikan perhatian penuh dengan mereka.”
Terinspirasi Sosok Kakek. Setiap keberhasilan yang ditorehkan dilatarbelakangi motivasi yang tak kandas di tengah jalan. Selain berasal dari diri sendiri, dorongan motivasi datang dari orang terdekat. Bagi Dewi, motivasi dan inspirasi terkuat berasal dari Sang Kakek. Kakek Dewi bukan berasal dari keluarga yang mampu, tapi beliau membuktikan dapat sukses, mewarisi nilai-nilai dan bekal untuk masa depan anak-anaknya dengan baik, meskipun hanya pensiunan TNI Veteran.
“Saya berpikir kenapa saya tidak bisa, sementara Kakek saya mampu. Ini yang menjadi motivasi internal saya untuk berusaha lebih baik setiap hari. Selain itu kalau dorongan motivasi dari luar berasal dari anak-anak muda yang sukses dan ini menginspirasi. Bahwasanya kehidupan ternyata pointnya bukan materi. Caranya mendapatkan materi ya harus sukses. Intinya jangan pantang menyerah, terus berinovasi dan beradaptasi karena itu sangat penting.”
Kemandirian Perempuan. Perempuan mandiri berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan untuk maju, berkembang dan mengikuti teknologi yang sesuai perkembangan zaman. Kemampuan untuk melakukan update diri agar dapat berinovasi dan mengembangkan diri menjadi sesuatu yang penting karena setiap perempuan memiliki potensi yang dapat digali dan mendatangkan hasil.
“Untuk semua perempuan, dogma bahwa perempuan itu harus tetap di rumah dan mengurus anak, keluarga dan dapur, tapi sebagai perempuan kita juga bisa berkontribusi membantu perekonomian keluarga. Kita sebagai perempuan harus tetap upgrade diri untuk mengikuti perkembangan zaman.”
Fitrah perempuan menjaga dan mendampingi keluarga di rumah. Namun bagi yang sudah berkeluarga, jika mendapat izin dan ridho suami untuk berkarya dan membantu perekononomian keluarga maka jalankan dengan sepenuh hati.
“Perempuan harus bisa membaca peluang, agar bisa mandiri. Berani untuk membaca peluang yang ada di sekitar dan mengambil sikap untuk menjadi mandiri.”
Selain untuk perempuan Indonesia, Dewi menyematkan pesan bagi generasi muda harapan bangsa. Dewi percaya setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menjadi sukses.
“Kamu boleh terlahir miskin dan itu bukan kesalahan kamu, tapi kalau kamu mati miskin itu kesalahan kamu. Setiap dari kita punya hak yang sama untuk menjadi sukses, jadi jangan pernah takut bermimpi untuk sukses dan bangunlah, wujudkan mimpi kamu. Jangan berpikir gagal dan ruginya karena itu yang akan membuat tertunda kesuksesan kita.”