Owner Salad Buah The Icon

Damaris Sooai, ST, Pioneer Kue Ulang Tahun dari Salad Buah

Bagikan:



MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ketertarikan Damaris Sooai pada dunia bisnis mulai tumbuh sejak ia bekerja sebagai karyawan tetap di salah satu Bank BUMN, sejak tahun 2009. Dalam keseharian, perempuan yang menempati posisi sebagai Account Officer Kredit Usaha salah satu bank BUMN cabang Maumere-Sikka, Flores ini, kerap bergelut dengan usaha-usaha para nasabah. Mulai dari analisa keuangan nasabah hingga konsultan usaha.

Mimpi menjadi pengusaha mulai ia wujudkan dengan membuka depot air minum isi ulang berlabel RO. Sayang, depot tersebut terpaksa ditutup karena Maris dipindahtugaskan ke kota kelahirannya, Kupang NTT.

“Setelah pulang ke kampung halaman tahun 2012, saya mulai berjualan pakaian secara online. Dan di tahun 2013, saya dan suami yang kala itu masih pacar mulai membuka toko pakaian kecil yang berlokasi di garasi rumah suami saya yang kebetulan berlokasi di jalan utama di Kota Kupang,” kenang Sarjana S1 kelahiran Kupang, 27 Juli ini.

Meskipun hanya dari garasi rumah, toko pakaian berlabel The Icon Butik mampu menghasilkan omset Rp 3-6 juta per hari karena banyak pelanggan online yang justru merasa senang akhirnya bisa langsung berbelanja offline.

Perkembangan usaha ini berjalan pesat sehingga di tahun 2014 Maris dan suaminya memberanikan diri mengontrak ruko satu lantai untuk semakin memperbesar gerai untuk men-display pakaian.

Prospek bisnis yang begitu besar memampukan Maris memperluas usaha dengan membuka gerai The Icon Butik 2. Ia bahkan sanggup membeli ruko satu lantai dengan ukuran yang jauh lebih besar dibanding ruko pertama.

Ekspansi Bisnis. Sukses membangun bisnis fashion menyemangati Maris untuk terus mengembangkan kemampuan diri. Hobinya memasak, mulai ia salurkan dengan menjual Salad Buah. Namun, karena masyarakat setempat masih awam dengan citarasa kuliner kebarat-baratan tersebut, di awal bisnis Maris sempat kesulitan menggaet customer.

Hal inilah yang mendorongnya menciptakan inovasi rasa Salad Buah yang lebih familiar di lidah masyarakat  setempat. Ia mengubah resep dasar saus mayonaise untuk dressing salad buah yang sedikit asam menjadi lebih manis dan beraroma tropical kelapa. Tidak hanya itu, ia pun memasukkan salah satu buah khas NTT, yaitu Saboak (Siwalan), buah pohon lontar sebagai salah satu buah pilihan Salad Buah sehingga lebih mudah diterima konsumen di Kupang.

Ekspansi bisnis dengan brand Salad Buah The Icon tersebut nyatanya bukan sekadar menjerat para pencinta Salad Buah, tapi juga mendukung kelestarian pangan lokal khas NTT. Saat ini, Maris bahkan menjadi satu-satunya pebisnis Salad Buah yang memanfaatkan Saboak untuk memperkuat aroma salad buah yang nikmat sehingga memiliki kekhasan tersendiri.

“Dengan menambahkan Saboak ke dalam Salad Buah, saya ingin membantu para pedagang buah yang selama ini lebih sering menjajakan Saboak dengan cara dipikul,” katanya.

Inovasi baru yang ditawarkan Maris nyatanya berhasil menarik minat konsumen. Salad Buah yang awalnya hanya dibuat dengan sistem pre order, dalam waktu kurang dari 6 bulan sudah tersedia dalam bentuk ready stock dan Maris mulai berani membuka gerai.

Fresh Salad. Selama hampir dua tahun berjualan Salad Buah, Maris mulai belajar bahwa kualitas rasa dipengaruhi oleh kualitas buah yang baik dan kualitas penyimpanan. Hal ini karena kuliner berbahan dasar buah tersebut mudah berubah rasa ketika kesegarannya menurun. Untuk itu, Maris mulai mengubah cara penyajian. Ia tak lagi menyiapkan Salad Buah dalam bentuk ready to eat di kulkas, melainkan diracik setelah pesanan datang sehingga sensasi rasanya lebih fresh, dan pembeli juga bebas memilih buah isian Salad sesuai selera.

Stok buah potong kami siapkan di mesin pendingin show case yang mirip dengan show case ice cream dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, agar kesegarannya tetap terjaga. Buah-buah potong tersebut juga di-refill setelah stoknya habis,” jelas istri dari Restu Herdani Baptista Dupe sekaligus ibu dari Rheinata Amellyanora Dupe ini.

Konsep penjualan ini nyatanya mampu meningkatkan omset usaha sampai dengan 200% dengan risiko rugi berkurang, karena stok buah potong sisa bisa lebih diminimalisir.

Terus Berinovasi. Di akhir tahun 2019, saat awal pandemi Covid- 19 menerjang Indonesia, omset The Icon Butik menurun drastis. Bahkan tidak jarang tak ada satu pun pakaian yang terjual. Maris pun mulai khawatir karena memikirkan cara untuk menggaji karyawan yang kala itu berjumlah 12 orang.

Tak tega harus mengurangi jumlah karyawan yang sebagian besar kepala keluarga, mendorong Maris untuk lebih gencar mengembangkan Salad Buah The Icon. Apalagi saat itu Pemerintah giat mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi buah demi memperkuat sistem imun tubuh.

Maris mulai serius memikirkan inovasi untuk mengembangkan Salad Buah. Salah satunya dengan meluncurkan Kue Ulang Tahun dari Salad Buah. Tak disangka, varian menu baru Salah Buah The Icon tersebut laris manis. Karena bisa menjadi alternatif banyak orang untuk menikmati menu sehat ketika merayakan ulang tahun di masa pandemi.

Kue ulang tahun yang terbuat dari Salad Buah ini juga menjadi rekomendasi bagi sebagian besar orang tua yang merayakan ulang tahun namun tidak bisa menikmati Cake Ulang Tahun  karena alasan kesehatan.

“Inovasi ini juga sekaligus memungkinkan saya untuk memperkenalkan citarasa Salad Buah The Icon kepada banyak orang, bukan hanya bisa dinikmati oleh yang berulang tahun saja tetapi juga bisa dibagi-bagi kepada anggota keluarga tapi juga tamu undangan yang hadir,” urainya bangga.

Sejak saat itu Maris gencar menghadirkan inovasi-inovasi baru Kue Ulang Tahun dengan kreasi buah mulai dari Salad Tumpeng Ulang Tahun, Puding Buah Ulang Tahun hingga Cheese Cake Buah dan Rujak Buah Nampan untuk ulang tahun. Maris juga berkreasi membuat menu Salad Ice Cream, yakni Salad Buah dengan topping ice cream dan Saus Buah.

“Saya membuat Salad Buah Ulang Tahun pertama di Kota Kupang. Kue ulang tahun yang terbuat dari Salad Buah ini saya kembangkan berbagai varian mulai dari Salad Buah Tumpeng, Salad Buah Ulang Tahun dengan foto, Buket Salad Buah, Fruit Tower, dan berkembang sampai Buket Buah, Puding Hias Buah, Cheese Cake Buah, Fortune Cookies  yakini kombinasi antara Puding Cookies dan Cheese Cake, serta Asinan dan Rujak Nampan,” paparnya.

Untuk bahan pelengkap Salad Buah berupa dressing, Salad Buah The Icon menyediakan tiga varian rasa yaitu tropical yang bercitarasa manis dan beraroma kelapa, original dengan rasa asam manis khas saus mayones dan less sugar yang rendah gula dengan rasa manis lebih light karena diperuntukkan bagi mereka yang kurang menyukai saus mayonaise yang manis dan creamy, sehingga lebih sehat.

Bagi customer yang sekadar ingin mencicip, Salad Buah The Icon menyediakan dessert berbahan utama Salad Buah ukuran kecil. Tak heran, kini Salad Buah The Icon tidak hanya menjadi pusat penjualan Salad Buah di Kupang tetapi juga sudah menjadi surganya dessert,  terutama dessert buah.

Berkat inovasi tersebut, Salad Buah The Icon yang menempati area teras di kedua gerai The Icon Butik, makin dikenal banyak orang. Pada momen hari raya di masa pandemi, Salad Buah The Icon kebanjiran orderan hampers karena pengiriman hampers menjadi salah satu alternatif saat kunjungan silaturahmi dibatasi. Saat itu, Maris pun jeli melihat peluang dengan kembali berinovasi menghadirkan hampers menarik yang semakin diminati pelanggan saat hari raya.

Perjuangan keras Maris dan suaminya menghadirkan berbagai inovasi selama masa pandemi Covid-19 tak sia-sia. Kala itu, Maris dan suami mampu membuka beberapa cabang Salad Buah The Icon dan merekrut belasan karyawan. Terhitung sejak tahun 2020 sampai 2023 total cabang Salad Buah The Icon di Kota Kupang berjumlah 5 gerai, dengan jumlah karyawan yang sebelumnya hanya berjumlah12 orang menjadi 25 orang.

“Saya dan suami juga mengembangkan bisnis kuliner Ayam Goreng di masa pandemi yang kami beri nama Ayam Goreng Pak Restu,” tambahnya.

Kiprah perempuan yang hingga saat ini masih tercatat sebagai Relationship Manager pada salah satu Bank BUMN ini dalam mengembangkan bisnis patut diacungi jempol. Karena berhasil melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19 hanya dengan berjualan Salad Buah.

“Dulu saya menjadikan Salad Buah The Icon ini hanya sebagai usaha sampingan. Nyatanya, karena Salad Buah-lah alih-alih mem-PHK karyawan, semasa pandemi kami justru menambah karyawan dan terus menambah cabang.Kami bahkan berhasil mewujudkan tagline  #1 Salad Buah Kupang. Hingga sekarang ketika ditanya kamu sukses karena apa? Saya bangga menjawab ‘Karena berjualan Salad Buah’,” tandasnya tersenyum.

Tak Ragu Berikan Diskon. Sepanjang menjalankan bisnis, Maris kerap menerapkan strategi khusus salah satunya memberikan diskon. Strategi ini dianggap perlu untuk menarik minat konsumen. Setelah konsumen mencoba citarasa Salad Buah The Icon dan menyukainya, konsumen tentu datang kembali untuk repeat order. Itulah sebabnya Maris seringkali membuat diskon berkala di setiap gerai Salad Buah The Icon.

“Saya juga menyiapkan budget promosi khusus untuk pembukaan gerai baru yang bahkan bisa sampai 50% di awal pembukaan. Pertanyaannya apakah tidak rugi? Setiap pebisnis kuliner tahu kalau diskon 50% berarti hanya jual senilai modal dan tidak untung sama sekali. Tapi saya sampaikan bahwa jangan takut membuang keuntungan di awal pembukaan gerai baru kalau bisa mendatangkan keuntungan lebih pada penjualan selanjutnya. Diskon ini tidak hanya untuk menarik minat pelanggan baru tetapi juga memperkenalkan kehadiran gerai baru di daerah sekitar gerai. Percayalah ini selalu berhasil menambah jumlah pelanggan baru dan berpengaruh pada penjualan gerai baru seterusnya,” ungkapnya.

Strategi berikutnya yang menurut Maris juga penting adalah dengan berjualan di platform digital yang menyediakan layanan aplikasi digital penjualan makanan seperti Grab Food atau Go Food. Ia menilai di era serba digital hal ini harus diperhitungkan. Banyak pedagang kuliner yang berdagang dari rumah justru diuntungkan dengan metode penjualan ini. Penjualan melalui platform digital juga bisa meningkatkan pelanggan baru.

Sejak awal memulai bisnis Maris selalu berusaha untuk memenuhi target market semua kalangan baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Setiap produk yang dijual selalu ada produk ekonomis dengan ukuran, harga, kemasan dan hiasan yang lebih murah. Hal ini karena pasar ekonomi menengah ke bawah masih merupakan pasar dengan jumlah terbanyak. Ia juga menyediakan produk untuk kelas menengah ke atas yang menampilkan ukuran, hiasan, kemasan dan harga yang premium.

Namun ditekankan Maris, kualitas bahan yang digunakan baik untuk produk menengah ke bawah maupun menengah ke atas tetap menggunakan kualitas bahan yang sama. “Kualitas bahan mempengaruhi kualitas rasa sehingga standard yang kami turunkan untuk produk ekonomis hanyalah kualitas kemasan, hiasan dan ukuran sehingga harga lebih terjangkau,” jelasnya.

Dalam menghadapi era digital saat ini, Maris merasakan tantangan yang paling besar adalah pemasaran menggunakan media digital atau digital marketing. Kendati membawa dampak yang baik dalam dunia bisnis namun tidak jarang juga media sosial memberi dampak yang tidak baik. Hal ini karena perkembangan bisnis mudah naik dan mudah juga turun dipengaruhi oleh perilaku netizen yang mendukung atau menentang. Media sosial juga memungkinkan pesaing bisa menggiring opini tidak sehat untuk menghancurkan usaha sesama rekan pebisnis.

“Akun-akun digital marketing juga mudah diretas, seperti pengalaman saya baru-baru ini, akun Instagram saya saladtheicon diretas, nomor HP admin para profil akun diganti dan digunakan hacker untuk menipu. Beberapa pelanggan sempat tertipu terutama mereka yang memesan melalui nomor HP admin Instagram dan mentransfer sejumlah uang ke rekening yang bukan rekening saya. Akhirnya saya harus membuat akun Instagram baru, yakni newsaladtheicon dan membuat beberapa pengumuman peringatan penipuan yang saya bagikan di beberapa media sosial dan komunitas,” paparnya.

Kembangkan Franchise. Ke depan, Maris dan suami berencana mengembangan bisnis Salad Buah The Icon dengan sistem franchise, mengingat sudah ada beberapa permintaan dan tawaran dari pengusaha di beberapa kabupaten seperti Labuan Bajo, Atambua, Maumere, Kefa untuk membuka cabang usaha di tempat mereka.

“Saat ini sedang dalam pertimbangan sambil mempersiapkan beberapa hal terkait administrasi dan standardisasi produk serta layanan sehingga rencana ini bisa segera kami wujudkan,” pungkasnya.

Bisnis dan Karier Berjalan Berdampingan dengan Sistem Autopilot  

Sebagai pengusaha sekaligus karyawan bank, tentu tak mudah bagi Maris untuk membagi waktu. Untuk itu, ia mengatur managemen usaha yang baik dan menentukan standardisasi dalam produksi dan layanan. Saat ini usahanya sudah berjalan dengan sistem autopilot, dimana tiap gerai diawasi seorang Manager. Sehingga lebih mudah dikontrol.

Di tengah kesibukan Maris yang padat, ia menyempatkan diri untuk me time yang ternyata membuatnya mampu melahirkan inovasi baru. Biasanya saat me time ia pergi ke salon untuk merawat diri atau untuk sekadar hangout bersama teman.

Quality time bersama keluarga juga sangat penting. Karena bagi saya support system keluarga sangat penting dalam membangun kerajaan bisnis karena akan jadi penyemangat utama dalam bekerja,” tandasnya.

Kiat Bisnis. Dalam menjalankan bisnis, Maris memiliki beberapa kiat sukses. Yang pertama Ora et Labora (Berdoa dan Bekerja). Menurut Maris kiat sukses ini paling penting karena seorang pengusaha yang penghasilannya tidak menentu memang harus bergantung lebih kepada Tuhan. Menyadari bahwa setiap berkat datangnya dari Tuhan. Mulai dari menumbuhkan kreativitas hingga menggerakkan hati pelanggan untuk berbelanja.

Kedua, jangan pernah berhenti berinovasi, sehingga menempatkan kita sebagai kreator. “Prinsip saya, kalau saya dikejar, saya harus lari lebih kencang lagi,” tandasnya.

Ketiga, terapkan konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Sehingga menu yang ditiru tidak terkesan monoton dan memiliki kekhasan. Agar bisa merangsang minat konsumen untuk membeli.

Pentingnya Merdeka Secara Finansial

Tidak ada darah pebisnis yang mengalir di keluarga Maris. Ayahnya Kombes Pol (Purn) DRS. Yermias Sooai adalah pensiunan Polisi. Sedangkan mamanya, Amelia Bailaen juga merupakan pensiunan ASN. Sehingga keinginan untuk memulai bisnis pertama kerap kali menjadi hal yang menakutkan bagi keluarga.

Namun soal kemandirian, Maris telah mendapatkannya sejak kecil. Oleh sebab itu setelah menikah ia tak ingin 100% bergantung pada suami. Mendorongnya untuk selalu memiliki penghasilan sendiri.

“Merdeka secara finansial bagi seorang wanita adalah hal yang penting karena memberi nilai tambah bagi harga diri. Nilai dari seorang wanita akan semakin tinggi ketika dia mampu menghasilkan uang sendiri di dalam keluarga. Tidak hanya di mata orang lain tapi juga di mata anak-anak mereka,” tekannya.

Sosok yang menginspirasi Maris dalam menjalankan bisnis adalah Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani. “Sosok beliau sangat luar biasa sebagai seorang wanita dengan kepintaran, kecantikan dan keanggunan yang memukau. Menurut saya setiap wanita tidak hanya menonjolkan kecantikan, namun ketika seorang wanita memiliki kepintaran dan kecerdasan yang luar biasa, dia akan memiliki keistimewaan tersendiri,“ ujarnya.

Maris pun mengajak para wanita karier seperti dirinya tetapi ingin menjadi pengusaha untuk jangan takut memulai usaha. Meski banyak tantangan, lika liku dan tidak mudah, tetapi di mana ada kemauan selalu ada jalan.

Info Lebih Lanjut:

Salad Buah The Icon

Ruko Metro Plaza No. 95

Jl. Wj. Lalamentik Fatululi, Kec. Oebufu

Kota Kupang – NTT

Instagram: Newsaladtheicon

Whatsapp: 081339190009

Bagikan:

Bagikan: