MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kegagalan merupakan suatu tanda mencapai keberhasilan. Prinsip sederhana yang dituangkan dalam pemikiran kreatif pengusaha bernama Benny Budihartono Gunawan. Kelahiran Banyuwangi, 9 Juni 1976, yang akrab disapa Ko Ben Gun ini, merupakan seorang influencer dan pengusaha. Kehadirannya sudah tidak asing lagi di kalangan pebisnis dan sosialita. Ia juga memiliki prestasi dan pencapaian membanggakan antara lain menjadi Wakil di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa untuk Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, menjabat sebagai President Platinum Surabaya Charity, BOD Lions Club Platinum, Forum Harmoni Indonesia Member, Vice Head Division Procurement of Goods and Service, sebagai Owner PT Mitra Usaha LabMedic, Owner PT Syura Jaya Bersaudara dan PT Kawan Setia.
Sebelum meraih rangkaian prestasi membanggakan, Ko Ben Gun mengawali karier sebagai pekerja di sebuah perusahaan. Ia meniti karier mulai sebagai staf marketing sampai menjadi Direktur. Setelah berada di puncak karier, Ko Ben Gun memutuskan untuk bekerja sendiri sebagai medical distribution untuk Rumah Sakit dan pengadaan di Universitas Negeri.
“Tantangan yang saya lalui sangat banyak karena mulai dari nol banget dan bisa mencapai di titik sekarang adalah suatu hal membanggakan buat saya sendiri. Dari yang dulu saya kerja sama orang pasti banyak rintangannya, seperti harus mencapai target dan lain sebagainya.”
Penggemar gym tiga kali dalam seminggu dan berkuda seminggu sekali ini, menceritakan kisah masa kecilnya dengan sangat antusias. Di masa sekolah, ia memiliki impian sebagai pengusaha sukses. Impiannya terwujud dengan penuh perjuangan.
Ko Ben Gun sukses mengembangkan Banana Accessories yang dirintis bersama rekannya Herianto pada tahun 2015. Ia sengaja memilih aksesoris sebagai usaha yang dirintisnya karena aksesoris memiliki peran penting dalam mempercantik penampilan. Saat itu, Ben mengembangkan bisnisnya dengan melakukan inovasi pada bahan dan kualitas produk. Bahkan untuk material aksesoris, ia mengutamakan bahan-bahan lokal yang berasal dari beberapa kota dengan tujuan memperkenalkan kualitas bahan lokal yang tidak kalah dengan material impor. Sementara demi popularitas labelnya, Ko Ben Gun memaksimalkan media sosial agar dapat menyasar berbagai kalangan.
Sukses berbisnis aksesoris, tidak membuat Ko Ben Gun berdiam diri untuk mengeksplorasi ke bidang bisnis lain. Saat ini, ia sedang bergerak membangun bisnis di bidang medical distribution dan sudah tersusun rencana untuk terjun di bisnis teknologi.
“Impian masa kecil yang membuat saya semakin ulet terhadap semuanya agar bisa berada seperti sekarang. Tidak boleh menyerah. Meskipun mengalami kegagalan, kita harus tetap maju dan di suatu titik pasti kita menemukan jalan yang baik untuk mencapai keberhasilan tersebut.”
Do it to duit, merupakan motto selanjutnya yang ditanamkan Ko Ben Gun selama ia mengembangkan bisnisnya. Ia meyakini jika seseorang hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa, tidak mungkin mendapatkan uang atau penghasilan.
“Lakukan dulu semaksimal mungkin baru kita akan menuai hasilnya. Prinsip saya, hidup biasa-biasa saja jangan terlalu berlebihan. Berjalan sesuai dengan kemampuan diri sendiri dan jangan mengikuti orang lain yang mungkin tidak selevel dengan kita. Tetap rendah hati dan ini menjadi arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Bebas dari apapun, tidak mengikat dan bisa melakukan apa saja selama itu masih berhubungan dengan orang lain dan positif.”
Sosok Inspirasi. Ko Ben Gun bersyukur memiliki orang tua yang mendidiknya dengan pembelajaran berharga. Walaupun orangtuanya hanya bersekolah sampai Sekolah Dasar, tetapi ia dapat menjadi seperti sekarang karena pendidikan dan pendampingan yang diberikan oleh orang tua.
“Sosok yang menginspirasi saya hingga di titik saat ini adalah orang tua saya. Kedua orang tua saya pendidikannya hanya sampai SD, tetapi bisa membesarkan kita sampai sekarang itu suatu hal luar biasa.”
Kontribusi untuk Negara. Bisnis Ko Ben Gun di bidang medical distribution menjadi salah satu wujud kontribusi kepada negara. Secara langsung, ia berusaha agar orang-orang percaya untuk berobat di dalam negeri dengan menghadirkan alat-alat baru yang canggih dan diimpor dari luar negeri untuk digunakan di negeri sendiri.
“Kita melangkah sesuai hati nurani kita selama itu bermanfaat sama orang lain dan memberikan efek positif bagi negara.”