Founder & CEO Arif Edison International Legal Service, Founder & CEO Indonesia International Arbitration Center, Deputy Director dr. Yanti Global Stem Cells

Arif Edison, SH, MH, DiplCArb, CLA, CTL, Berkontribusi Positif untuk Masyarakat Lewat Konten Hukum Edukatif

Bagikan:



MajalahInspiratif.com, Jakarta – Di tengah era modernisasi, nyatanya masih banyak masyarakat yang awam akan dunia hukum dan pentingnya melindungi diri dan bisnis mereka sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Hal inilah yang menggerakkan Advokat sekaligus Influencer, Arif Edison kerap mengedukasi masyarakat lewat konten di media sosial, terkait kasus hukum yang tengah hangat diperbincangkan. Sosok yang juga berprofesi sebagai pengusaha ini bahkan berencana membuka sekolah hukum berbasis online yang dibimbing para ahli hukum sebagai pengajar, guna mencetak advokat-advokat handal.

Tingginya pungutan liar (pungli) yang merong-rong bisnis home industry yang sempat  dijalani, seakan menyadarkan Arif Edison akan pentingnya pengetahuan terkait hukum dan perundang-undangan di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, selain memilih melanjutkan study di bidang hukum, kini ia pun beralif profesi sebagai advokat.

“Pada dasarnya, hampir semua pimpinan perusahaan membutuhkan tenaga kerja lulusan Sarjana Hukum, karena banyaknya kontrak bisnis yang harus ditangani. Sedangkan dunia bisnis sangat rentan dengan penipuan, pungutan liar dan sejenisnya. Apalagi pengalaman saya dahulu ketika menjalani pabrik boneka, kami banyak menghadapi pungli yang dilakukan oknum mengatasnamakan aparat. Makin tinggi omset yang kami raup, makin tinggi pula pungli yang dibebankan. Bahkan nilainya sudah tidak lagi rasional. Mendorong saya melanjutkan study jurusan Hukum agar memiliki kekuatan untuk menghadapi hal-hal tersebut,” cerita pemegang gelar Magister Hukum dari Universitas Tarumanegara dengan pendidikan akhir Arbitrase Perdagangan Internasional di Oxford, London, yang akrab ini.

Lebih lanjut ditekankan lelaki yang akrab disapa Arif ini, saat ini Pemerintah bahkan mewajibkan bisnis-bisnis yang bergerak di bidang jasa keuangan memiliki jajaran direksi lulusan Sarjana Hukum, yang mengatur legalitas ataupun hal lain terkait keabsahan bisnis yang dijalani.

Ekspansi Profesi. Jauh sebelum menapaki karier sebagai Advokat, Arif telah lebih dulu terjun ke dunia bisnis. Ia yang sejak remaja ditakdirkan menjadi yatim, harus pula menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja dan menjalankan bisnis.

“Sepeninggalan Ayah, saya terpaksa putus sekolah setelah lulus SMP, lalu menjadi tulang punggung keluarga agar kakak saya bisa kuliah. Sebagai anak laki-laki saya mencoba ambil tanggung jawab tersebut. Mulai dari mengajar les privat hingga bisnis membuat boneka pernah saya lakoni,” kenangnya.

Meski putus sekolah, namun Arif menyadari pendidikan sangatlah penting. Karena itu di tahun 2008, di sela mengurus bisnis pembuatan boneka yang berkembang menjadi home industry, ia menyempatkan diri untuk menyelesaikan pendidikan SMA lewat jalur Paket C.

“Saat ambil Paket C, bisnis yang saya jalani sudah berkembang pesat. Bahkan omset per bulan sudah mencapai angka Rp 200 juta. Sayangnya pungli yang membebani kami sangat banyak. Oleh sebab itu saya putuskan untuk kuliah jurusan Hukum. Namun karena kesibukan menjalani kuliah, akhirnya home industry tersebut tidak saya lanjutkan. Kemudian setelah lulus kuliah saya berekspansi profesi sebagai Advokat,” terang lelaki kelahiran Jakarta, 7 Juni ini.

Keputusan Arif terjun ke bidang hukum sekaligus mengubah paradigmanya tentang dunia konstitusi. Semula, ia menganggap bidang hukum merupakan bidang yang membutuhkan kemampuan menghafal tinggi karena harus mengingat berbagai pasal perundang-undangan. “Awalnya saya ragu tentang bidang hukum mengingat daya ingat saya yang rendah. Namun, begitu bertemu dengan Pak Hotman Paris yang kebetulan menjadi salah satu Dosen saya, barulah pemikiran saya berubah. Beliau menegaskan bahwa bukan hafalan yang diutamakan melainkan logika. Di situlah muncul keyakinan baru dalam diri saya. Karena memang kekuatan saya adalah logika Matematika yang sejak sekolah SMP saya sudah sering ikut perlombaan, bahkan pernah menjuarai tingkat kota Jakarta Utara,” tutur Arif, yang juga mengantongi gelar Magister Hukum dari Fakultas  Hukum Universitas Tarumanegara.

 Bangun Lawfirm. Pasca menyelesaikan pendidikan S1, Arif sempat bekerja sebagai Legal Supervisor di Orang Tua Group dan Timses Capres Jokowi di bagian hukum. Hingga kemudian di tahun 2015, dengan dukungan sang istri tercinta, yang kala itu masih menjadi kekasihnya, Arif memberanikan diri membangun lawfirm, di bawah bendera Arif Edison International Legal Service.

“Kantor pertama disponsori oleh salah satu petinggi Sinar Mas. Dan hingga saat ini kami sudah menangani ratusan klien dengan jaringan mancanegara mulai dari Australia, Italia, Nigeria, India, Cina, Portugal, Inggris, Amerika, dan Argentina,” lanjutnya.

Dituturkan Arif, sejauh ini Arif Edison International Legal Service lebih fokus menangani bidang perdata. Mulai dari urusan Pajak, Bisnis Perusahaan, Pasar Modal, Penyelesaian Sengketa Bisnis/Arbitrase, Energi Sumber Daya Alam dan Manusia, Teknologi, Konstruksi dan Fashion.

“Perjalanan kami pastinya naik turun dengan terus bersyukur kepada Tuhan Yesus,  karena grafik fluktuasinya tetap bergerak naik. Sama seperti saham yang bagus pasti ada naik turun, namun secara keseluruhannya bergerak naik,” ungkap lelaki yang juga bergabung dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ditambahkan lelaki berwajah oriental ini, Arif Edison International Legal Service juga menjadi kantor hukum pertama yang menerima pekerja atau profesional dari kalangan penyandang disabilitas.

Konten Edukatif. Teknologi, menjadi bidang di luar bisnis dan hukum yang juga dikuasai Arif. Tak heran, ia menjadikan teknologi sebagai media untuk lebih dekat dengan masyarakat. Sosok yang juga dikenal sebagai Fashion Model ini kerap membagikan konten-konten edukatif terkait kasus hukum yang tengah ramai diperbincangankan masyarakat.

Lewat konten dalam bentuk video tersebut, Arif mengajak masyarakat agar lebih melek hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Konten-konten tersebut dibagikan Arif di beberapa platform digital, seperti Instagram, Tiktok, Youtube hingga Live Streaming di Tiktok setiap hari. Ilmu dan pengalamannya menangani berbagai kasus hukum baik di Indonesia maupun mancanegara juga ia tuangkan di beberapa buku yang ia tulis. Salah satunya berjudul Twin Arbitration yang bisa didapatkan di toko buku Gramedia dan online.

Dan demi memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat di seluruh daerah khususnya pengusaha mikro, Arif menyediakan layanan lewat Aplikasi Mylawyer. Lewat aplikasi berbayar dengan tarif mulai dari Rp 100 ribu tersebut, para pengguna bisa mendapatkan layanan bantuan hukum dengan mudah dari ponsel pintar apa pun dan di mana pun.

“Sejauh ini klien yang kami tangani kebanyakan memang pengusaha, namun ada juga bantuan untuk klien yang tidak mampu yang disebut dengan layanan Pro Bono,” imbuh Arif, yang juga menguasai algoritma internet serta metaverse.

Sederet Prestasi. Selain sebagai Advokat aktif, Fashion Model, penulis buku TWIN ARBITRATION, dan Arbiter Internasional, Arif juga dicalonkan menduduki jabatan sebagai Hakim Ad-hoc yang diusung KADIN. Posisi bergengsi tersebut dinilai pantas, jika menilik deretan prestasi yang telah disumbangkannya bagi Indonesia.

Mulai dari Tim Debat Calon Presiden Joko Widodo di Megawati Institute saat bersaing dengan Calon Presiden Prabowo Subianto di tahun 2014, Ahli Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ir. Basuki Tjahaja Purnama di tahun 2016, Pengurus aktif Kongres Advokat Indonesia DPC Jakarta Utara di tahun 2017, hingga menjadi Pendiri Aplikasi Bantuan Hukum pertama di Indonesia dengan nama MYLAWYER yang tersedia di Google Play Store sejak tahun 2017.

Segudang prestasi yang dimiliki, tak lantas membuat mantan Finalis ajang pemilihan model lelaki, Manhunt ini jumawa, apalagi berhenti mengembangkan potensi diri. Hingga saat ini ia mengaku masih terus belajar dan meng-upgrade diri, baik dari senior maupun para juniornya. ʺKarena sesungguhnya kita adalah bagian dari warga dunia dan prestasi kita hanya bisa sejauh ilmu dan pola pikir kita. Oleh sebab itu hingga kini saya berusaha untuk terus belajar,ʺ tekan Arif yang menjadikan senior sekaligus pembimbing gerejanya, Nathan Tanugraha yang menjabat sebagai Vice President di grup property terkemuka Indonesia, para pembimbing kuliahnya di London, serta presiden Jokowi dan orangtua sebagai inspirator.

Rencana ke Depan. Mengamati carut-marutnya bidang hukum di negeri tercinta juga mendorongnya segera membuka sekolah hukum berbasis online yang bisa diakses oleh mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah, dengan bimbingan para ahli hukum sebagai pengajar.

“Saya berencana membuka kampus online yang bisa diakses masyarakat di seluruh Indonesia. Jadi orang yang di Papua sekali pun bisa belajar tentang hukum dengan tarif yang cukup terjangkau. Jika Tuhan mengizinkan dan sudah ada investor tahun depan sudah bisa buka,” ujar pehobi travelling, olahraga dan bermusik ini.

Lewat kontribusi pada dunia pendidikan tersebut, Arif berharap bisa ikut membawa perubahan bidang hukum ke arah yang lebih baik. “Menurut saya, sistem pendidikan hukum di negeri ini perlu diubah. Supaya kualitasnya lebih baik dan untuk standardnya diratakan. Perlindungan terhadap Advokat juga perlu ditingkatkan. Karena meski profesi Advokat tidak bisa dipidanakan, namun di lapangan profesi kami cukup berisiko. Sering diancam, dikriminalisasi hingga dilaporkan kepada aparat kepolisian. Risiko-risiko itu pula yang memengaruhi saya untuk membatasi diri, hanya bergerak di bidang hukum bisnis, bukan kasus-kasus  kriminal. Sehingga keluarga juga lebih tenang,” pungkasnya. Laili

Work Hard, Play Hard

Menjalani beberapa profesi sekaligus, cukup berdampak pada padatnya kegiatan harian Arif. Ia bahkan kerap diprotes kedua putri cantiknya, yang merasa waktu membersamai mereka begitu sedikit. Untuk itu, ketika memiliki waktu luang ia bakal memanfaatkannya untuk me dan family time.

“Intinya dibagi seimbang saja, motto saya work hard, play hard. Jadi ketika suntuk dengan pekerjaan saya biasa ambil liburan, meski sekedar staycation di sebuah pulau bersama keluarga,” tuturnya.

Pemilik tubuh atletis ini juga senantiasa menyisihkan waktu untuk berolahraga. Dalam seminggu minimal 10 jam ia luangkan untuk mengolah tubuh lewat treadmill atau lari. Demi menunjang kesehatan dan perawatan tubuh, ia senantiasa mengamalkan gaya hidup sehat. Mulai dari istirahat cukup, makan sehat, olahraga teratur, dan juga mendonorkan darah secara rutin, kurang lebih 4-5 kali dalam setahun.

“Dan yang paling penting, saya mengelilingi diri dengan pribadi yang positif serta selalu belajar dari pengalaman para senior,” tegasnya.

Sebagai Brand Ambassador sekaligus Deputy Direktur dr. Yanti Stem Cell dan Influencer beberapa produk elektronik, Arif memang berupaya menjaga penampilan. Ia pun memperkenalkan salah satu treatment termutakhir yang ditawarkan klinik kecantikan tersebut, yakni Stem Cell. Perawatan dalam bentuk injection tersebut merupakan salah satu jenis perawatan tubuh dari dalam yang bermanfaatkan untuk penyembuhan instan.

“Selain untuk kesehatan, seperti menormalkan tekanan darah dan memperbaharui hormon, Stem Cell juga mampu merawat kecantikan seperti menghilangkan flek hitam, mencerahkan kulit hingga anti aging hingga meningkatkan vitalitas. Peningkatan dari teknologi Stem Cell yaitu NK Cell yang lebih canggih juga mampu membunuh sel kanker. Dr. Yanti Aesthetic Clinic rencananya akan mempromosikan NK Cell bersamaan dengan Initial Public Offering pada bulan April 2024 mendatang,” tutur Arif, secara berpromosi.

Treatment ini bahkan sangat baik untuk para penderita cancer. Karena konsepnya berbeda dengan kemo terapi yang membunuh  semua sel termasuk sel-sel baik, pada Stem Cell ada yang namanya  Natural Killer Cell yang mampu menjadi anti tumor dan anti virus,” ungkap Arif.

 Info Lebih Lanjut:

Arif Edison International Legal Service

The Prime Tower, Lantai 8, Kav. 30,

Jl. Yos Sudarso, RT.10/RW.6 Tanjung Priok, Jakarta Utara

Instagram: arifedisoncai

Tiktok: arifedison

Youtube: Arif Edison Law

Website: arifedisonlawyer.id

Bagikan:

Bagikan: