MajalahInspiratif.com, Jakarta – Berangkat dari hobi meracik beragam masakan khas ranah pasundan, menginspirasi Abelina, menggeluti bisnis kuliner dengan membuka outlet berlabel Jambal Joss. Seperti namanya, outlet yang menawatkan mayoritas menunya sunda food tersebut mengandalkan olahan ikan jambal sebagai menu utama. “Saya termasuk orang yang senang berwisata kuliner, terutama yang menawarkan ragam menu khas sunda. Lama kelamaan saya pikir dibanding makan di tempat lain lebih baik bangun warung Sunda yang sekaligus bisa menjadi tempat kumpul bareng teman atau keluarga,” ungkap Abelina.
The Power of Sosmed. Di awal operasional Jambal Joss, Abelina memulai promosi dengan membentuk circle terdekat dari teman ke teman, hingga kemudian menyebar dari mulut ke mulut. “Alhamdulillah, responnya positif dan dari hari ke hari pelanggan kami kian bertambah,” ucapnya.
Seiring berjalan waktu, Jambal Joss yang outlet pertamanya berada di kawasan Jl. TB. Simatupang, Jakarta Selatan, sempat berkembang dengan empat cabang yang tersebar di kawasan Jl. Cinere Depok, Jl. Karet Kuningan, Jl. Caringin dan di Dapur Pejaten-Pejaten Village. Namun, karena beberapa alasan berbeda, saat ini 4 outlet tidak lagi beroperasi dan Abelina hanya fokus menjalani outlet di Cinere, Depok.
Dan di era penggunaan social media (sosmed) yang kian menjamur, Abelina memanfaatkannya sebagai perangkat marketing. “Pengaruh sosmed besar sekali, kita sering posting foto-foto menu di Instagram. Selain itu, kita buat juga penawaran ke beberapa perkantoran swasta. Setelah melewati serangkaian tes, Alhamdulillah saat ini sudah ada beberapa perkantoran yang menjadi pelanggan tetap,” tutur wanita kelahiran Jakarta, 20 Januari ini.
Keistimewaan Menu. Meski tidak memiliki background kuliner, semua varian menu yang ditawarakan warung makan dengan tag line sedap, pedas, mantap ini merupakan hasil racikan dan kreasi Abelina. Sebut saja Nasi Jambal Komplit + Tahu Tempe Bacem, Nasi Empal Joss Komplit + Tahu Tempe, Nasi Bebek Joss + Tempe Tahu, Nasi Goreng Jambal + Telur + Serundeng dan Nasi Ayam Joss Komplit + Tahu Tempe. Layaknya sajian khas nusantara, setiap varian menu dilengkapi dengan sambal ciptaan Abelina yang menjadi andalan. Selain citarasa sambal yang bikin nagih, takaran penyajiannya juga cukup royal. Untuk makan di tempat, cutomer bahkan boleh meminta tambahan.
Soal harga, semua varian menu yang ditawarkan Jambal Joss cukup bersahabat di kantong. “Kami memang tidak mau jual mahal, supaya semua market bisa masuk. Tapi soal kualitas selalu jadi perhatian. Misalnya ikan asin jambal yang menjadi menu utama itu kami olah supaya rendah kolesterol dan rasanya tidak terlalu asin. Dengan cara direbus dalam air jeruk, setelah itu baru dimasak sesuai menu andalan kami,” terangnya,,, Agar pelanggan tidak bosan, biasanya setiap enam bulan sekali Abelina mengganti menu lama dengan sajian terbaru. “Kami juga sering menambahkan compliment seperti free dessert atau minuman untuk semua customer,” tambahnya.
Jaga Loyalitas Pelanggan. Menurut Abelina, persaingan dalam bisnis kuliner terbilang sengit. Karena itu ia berusaha untuk selalu menjaga kepercayaan dan loyalita customer. Selain mempertahankan kualitas rasa dan tampilan, ia juga selalu mengeluarkan ide-ide menarik.
“Setiap sebulan sekali kita menggelar diskon untuk menarik customer. Bahkan ada promo makan beberapa kali free makan 1 kali. Kami lakukan berbagai trik guna memenangkan pasar,” tekan Abelina.
Cermat Menangkap Peluang
Bisnis kuliner sekelas rumah makan, termasuk salah satu bisnis yang mengalami dampak buruk akibat pandemi. Selain wajib menutup operasional untuk sementara waktu akibat pemberlakuan aturan PSBB, penurunan omset juga merosot tajam karena sepinya konsumen yang datang.
“Awal pandemi, Jambal Joss sempat tutup sekitar enam bulan lebih karena aturan PSBB. Mau tidak mau kami merasakan sekali dampak buruknya. Tapi kami berusaha untuk tetap survive, akhirnya Jambal Joss tawarkan take away dan saya buka catering daily ke rumah-rumah dengan nama Bell Kitchen,” kata Abelina.
Meski tak bisa menghindar dari efek negatif pandemi, namun Abelina, yang tak segan menerima endorsement ini berupaya untuk tetap survive. Wanita keturunan Bandung-Jakarta ini bahkan semakin cermat dalam menangkap peluang. “Karena di masa pandemi banyak masyarakat butuh Swab Antigen, akhirnya sejak bulan Maret 2020, saya bergabung bersama CV. Thouse memasarkan alat kesehatan, salah satunya LUNGENE Swab/Rapid Test SARS Cov-2, dan mengajukan penawaran test kesehatan tersebut ke beberapa kantor relasi di Jakarta,” tuturnya Ditekankan Abelina, ia menawarkan Swab Antigen dengan merk nomor satu yang telah mengantongi izin Kementrian Kesehatan RI dan mencantumkan link tenaga medis untuk tindakannya. “Karena responnya sangat baik, kami berencana mengembangkan usaha dengan menawarkan alat medis lain yang memang dibutuhkan masyarakat di masa COVID-19 ini,” pungkas sosok yang tak pernah lupa menyisihkan sebagian pendapatannya untuk berbagi ini. Laili