MajalahInspiratif.com, Jakarta – Memang tidak bisa dipungkiri, selama dua tahun terakhir ini, terpaan pandemi Covid 19 menghempas semua aspek kehidupan. Dampak pandemi tidak hanya dirasakan oleh para pelaku bisnis, para pekerja perkantoran, profesional di berbagai bidang, bahkan sebagai ibu rumah tangga pun sangat terpukul. Seperti dirasakan oleh wanita cantik dan energik, Yohana Natalia atau akrab dengan nama Lia Edward. Namun baginya, kondisi ini justru harus menjadikan kita lebih matang dan kebih tangguh dalam menjalankan apa pun karier atau profesi.
“Solusi dan sikap yang paling bijak menurut saya, tentu bukan meratapi bahkan menyesali keadaan yang saat ini terjadi, semua kembali pada pribadi kita, mau bertahan atau mundur dan menyalahi keadaan. Kalau saya pribadi tidak pernah ada kata menyesal, marah akan situasi, meratapi atau bahkan saya jadi mundur dari kehidupan normal saya, tetapi saya tetap semangat dan anggap itu waktunya kita introspeksi diri,” tegas istri dari Kombes Pol. Edward Indharmawan Eka Chandra, Sik.MH., ini.
Meskipun situasi belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi Covid 19, tetapi menurut Lia, paling tidak di masa recovery ini keadaan sudah lebih baik, lebih kondusif untuk membenahi diri dalam segala bidang, bangkit dan memulai lagi dengan semangat dan cara-cara yang baru, atau pun melakukan terobosan-terobosan baru.
“Meski belum bisa dikatakan 100% sudah bisa bebas kita melangkah seperti sebelum hadirnya Covid, tapi keadaan sudah membaik. Ikuti saja aturan main yang saat ini berjalan, agar ke depan hari kita semua bisa selalu sehat dan semua aspek kehidupan dapat berjalan semakin baik. Berpikir positif saja maka semua pasti ada jalan, semua pasti berlalu,” yakin wanita kelahiran Cilacap, 27 Desember, ini.
Lia sendiri tidak memiliki rencana yang muluk-muluk di masa-masa recovery ini. Yang paling penting baginya dan keluarga, adalah harus tetap sehat. Ia tetap bisa menjalankan aktivitasnya secara normal dan baik, meski aturan prokes tetap dipatuhi dengan ketat. Membentengi diri dengan menjaga kesehatan antara lain yang wajib ia lakukan adalah rutin berolahraga, makan makanan sehat, kurangi berkumpul dengan orang banyak, serta lebih banyak mengucap syukur.
“Agar tetap survive dan bisa melewati masa-masa sulit seperti ini, bahkan bisa meraih kesuksesan, kunci utamanya buat saya adalah sehat dalan berpikir, sehat dalam pergaulan, bersilaturahmi baik dengan semua orang, tekun, komit pada diri sendiri, dan tentunya selalu semangat… selebihnya biar Tuhan yang bekerja..,” ucap Lia dengan antusias.
Keluarga Tetap Nomor Satu
Nilai-nilai positif seperti tersebut di atas, senantiasa diterapkan Lia, baik pada dirinya sendiri, maupun dalam keluarga. Karena baginya, keluarga adalah prioritas utama dan pertama. Apa pun yang ia lakukan di luar rumah, setinggi apa pun reputasi dan prestasi yang diraih, semuanya demi kebahagiaan dan kesuksesan keluarga.
“Untuk menciptakan harmoni dalam keluarga tentunya nomor 1 adalah kebersamaan dan saling menjaga, terutama di masa-masa pandemi dan masa recovery ini. Saling mendukung adalah hal sangat dibutuhkan saat ini. Menjaga kesehatan keluarga, suami, dan anak-anak…menjaga semua asupan bagi tubuh secara baik, merupakan hal yang harus dilakukan,” tegas ibu 4 anak yang hobi fotografi, diving, cycling, dan dance ini.
Lia sangat bangga dengan prestasi yang diraih anak-anaknya. Ia juga tiada lelah memberikan support untuk kelancaran dan kemajuan kerier suami tercinta yang merupakan seorang polisi dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.
“Saya tentunya sangat bangga dengan anak-anak saya. Kemandirian mereka di tengah-tengah kesibukan belajar, di mana saya sebagai seorang ibu lebih banyak waktu mendampingi suami yang berdinas di luar kota, anak-anak saya sangat membanggakan dan sangat mandiri. Meskipun saya tidak selalu bersama ke-4 anak saya, mereka adalah anak-anak yang berprestasi. Saya tidak pernah ragu sedikit pun dengan kemampuan mereka,” bangga ibunda dari Theresia Alexandra Michelle Indharmawan, Benedicta Rachel Dwi Pancarani Indharmawan, Maria Ariella Sekaringtyas Indharmawan, dan Michael Hugo Dwijokangko Indharmawan, ini.
Mengukir Prestasi hingga Tingkat Dunia
Tidak ada yang menyangka, meskipun mengaku hanya seorang ibu rumah tangga biasa, seorang mantan pramugari yang sudah mengundurkan diri dari dunia penerbangan terhitung sejak tahun 2004, Lia ternyata sudah mengukir berbagai prestasi yang sangat membanggakan, baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Aktivitas Lia saat ini memang selain sebagai istri seorang anggota polisi, ia aktif dalam organisasi dan yayasan yang dimiliki oleh Persatuan Istri-Istri Polisi. Namun, hobinya yang terbilang sangat menantang justru yang mengukir harum namanya.
Selain berorganisasi, Lia memiliki hobi yang sudah ia tekuni semenjak di bangku sekolah yaitu photography. Di tahun 2010, awal mula ia mengikuti dan mengasah kemampuannya di bidang photography macro. Kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional pun pernah beberapa kali ia dapatkan. Kecintaan akan photography macro membuat Lia belajar untuk lebih mencintai alam.
Di samping fotografi Lia juga memiliki hobi olahraga, yaitu diving. Ini merupakan salah satu hobi yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupannya. Penghargaan-penghargaa di dunia selam pun pernah ia raih seperti penghargaan penyelamatan hiu paus yang terdampar di Teluk Sombori Sulawesi Tengah, tahun 2017 dari Pemerintah Daerah; Penghargaan sebagai Penyelam 1000 Wanita di Mando 2019 yang mencatatkan Rekor Muri dan Lia terlibat langsung sebagai bagian dari terselenggaranya acara tersebut. Di tahun 2020 kembali bersama WASI (Wanita Selam Indonesia) meraih penghargaan rekor-rekor dunia bawah laut.
“Tentunya olahraga yang saya tekuni bukan olahraga yang mudah, karena semakin kita tau resikonya, pastinya semakin kita arif dalam menjalankannya. Selain hobi diving, saya juga hobi bersepeda. Kadang kalau tidak ada tanjakan rasanya ada yang kurang…hahaaa… ratusan KM sudah menjadi makanan roda dua saya. Satu lagi hobi baru saya yaitu linedance 3 tahun terkakhir baru saya tekuni. Ini saya anggap olahraga, karena membutuhkan kesiapan fisik yang baik, daya ingat yang baik, mental, serta keluwesan yang baik. Karena dari usia 5 tahun saya sudah menari dan berlenggak-lenggok di atas catwalk, tentunya ini bekal saya bisa melakukan semua aktivitas saya,” tutur Lia dengan semangat dan sukacita.