MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pada proses pembentukan ada kalanya besi dibakar dan ditempa, bukan untuk menghancurkannya tapi membuatnya kian kokoh. Demikian juga dalam kehidupan, seringkali kita ditimpa ujian dan masalah. Karena dari merekalah kita belajar dewasa dan menjadi semakin kuat. Seperti yang tercermin dalam kehidupan seorang Tia Listianti Oktaviani, pengusaha muda yang sanggup mengubah permasalahan hidup dan cibiran yang dialami menjadi motivasi untuk menggapai sukses.
Motivasi Bisnis. Keadaan seakan menjadi cambuk yang terus melecut semangat Tia Listianti Oktaviani untuk bangkit. Mulai dari perceraian orang tua yang membuat mentalnya cukup terpuruk hingga keputusan untuk bekerja sambil kuliah, karena sang ayah tidak lagi sanggup membiayai pendidikan.
“Perceraian orang tua cukup membuat mental saya hancur, karena selain tidak lagi merasakan keluarga yang lengkap, ekonomi keluarga juga sangat terpuruk. Bahkan saat itu Mama harus bekerja di luar negeri. Ketika lulus SMA juga sempat bimbang mau lanjut kuliah atau tidak, karena khawatir orang tua tidak bisa membiayai. Akhirnya ikut SNMPTN dan memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga toko. Alhamdulillah, saat perkuliahan dimulai Papa bersedia membiayai meski hanya sampai Semester V, lagi-lagi karena keterbatasan ekonomi. Di penghujung masa perkuliahan itu akhirnya saya mencoba terjun ke dunia marketing sambil bekerja sebagai waiterss restoran, karena saya bertekad untuk tetap melanjutkan kuliah sampai lulus,” tegas perempuan yang akrab dipanggil Tia ini.
Keadaan itulah yang membuat Tia menjadi kuat dan berusaha untuk bangkit dengan bekerja keras tanpa kenal lelah. Bahkan sambil menyusun tugas akhir, ia juga bekerja di sebuah kantor pajak. Berkat kinerja dan loyalitasnya, beberapa tahun kemudian Tia diangkat menjadi Auditor Pajak.
Namun, jam kerja yang begitu padat dan tekanan yang cukup tinggi, mendorong Tia untuk resign dan fokus mengembangkan bisnis yang telah ia jalankan sebelumnya. “Jadi di sela waktu kerja, saya sengaja merintis beberapa usaha mulai dari scraft, kopi, teh hingga keripik yang dipasarkan secara online. Karena saya bercita-cita menjadi pengusaha seperti Papa. Apalagi sebagai anak muda, saya tidak ingin selamanya bekerja untuk orang lain dengan jam kerja yang mengikat. Pasti ada masa di mana merasa jenuh dan ingin punya waktu yang lebih fleksibel,” ungkap Tia, yang menamakan bisnis scarft-nya dengan label Scraftjkt.
Rangkul Petani. Untuk bisnis kopi berlabel Kopi Nusantara yang digawangi Tia, terselip misi sosial, yakni mendukung para petani lokal dan ikut melestarikan produk dalam negeri.
“Selain kopi, untuk teh juga kami bekerja sama dengan petani-petani dari beberapa daerah seperti Solo-Jawa Tengah, Yogyakarta dan Medan-Sumatera Utara. Saya memang mencintai produk-produk lokal dan yakin produk dalam negeri tidak kalah saing dengan produk impor. Untuk itu, kami terjun langsung ke lapangan dan melihat secara langsung bagaimana biji kopi dipanen, diproduksi hingga berbentuk bubuk lalu dikemas dan siap untuk dipasarkan langsung ke konsumen,” tutur Tia, yang sengaja memperdalam wawasan seputar kopi lewat salah seorang owner coffee shop di BSD dan mengikuti seminar tentang kopi.
Promo Bundling. Banyak cara dilakukan Tia demi memopulerkan Kopi Nusantara. Link bisnisnya yang cukup luas ia manfaatkan untuk terus menebar promo. Wanita kelahiran Jakarta, 5 Oktober, yang juga berprofesi sebagai trader dan aktif di beberapa organisasi kepemudaan serta hobi bermain golf ini, tak segan menawarkan produk yang dijual kepada teman sejawat.
“Salah satunya saya menerapkan promo bundling, untuk pembelian 1 pack Kopi Nusantara seberat 250 gr, gratis 1 pack Teh Gureta isi 25 kantung, yang bagus untuk kesehatan karena tak perlu menambahkan gula namun rasanya sudah manis alami,” jelasnya.
Selain menawarkan langsung kepada teman maupun kerabat, Kopi Nusantara dan Scrftjkt juga dipasarkan lewat Instagram dan marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan Alibaba.
Cibiran adalah Motivasi. Disadari Tia, dunia bisnis tak akan bisa lekang dengan persaingan. Namun sejauh ini ia tidak ingin terganggu dengan hal tersebut dan memilih fokus memperbaiki kualitas. Namun, terkadang ia cukup terganggu dengan cibiran atau kejulidan orang-orang di sekitar yang seakan tak rela melihat kesuksesannya.
“Di awal merintis Scraftjkt tak sedikit teman yang mencoba menjatuhkan mental saya dengan kejulidan mereka. Namun, saya berusaha tegar dan memahami bahwasanya kita tidak bisa membuat semua orang menyukai apa yang kita lakukan. Dan saya menjadikan cibiran mereka sebagai motivasi untuk bangkit dan meraih kesuksesan,” tekannya.
Untuk itu, Tia berpesan kepada perempuan Indonesia untuk saling menginspirasi bukan menjatuhkan satu sama lain. “Sebagai perempuan kita harus saling support, layaknya RA. Kartini terus memotivasi hingga saat ini. Jika punya mimpi untuk sukses maka segeralah bangun dan realisasikan meski dimulai dari yang kecil. Sebab bisnis yang besar selalu dimulai dari yang kecil. Harus pantang menyerah, you can do it and never give up!,” tegas Tia.
Rencana ke Depan. Waktu kerja yang lebih fleksibel memudahkan Tia untuk mengikuti kegiatan lain. Saat ini ia juga aktif dalam organisasi KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan berencana membangun bisnis baru di bidang skincare.
“Sebagai perempuan, saya menyadari penampilan sangat penting. Itu sebabnya selain terus mengembangkan Scarftjkt dan merancang desain-desain baru yang menggunakan kain-kain Nusantara sebagai material utama, saya juga tengah menyiapkan brand skincare untuk mencerahkan dan mengatasi jerawat yang tentunya aman bagi kesehatan karena bebas kandungan berbahaya seperti mercury. Saat ini masih kita godok terus perizinan dan brand-nya. Insya Alloh dalam waktu dekat sudah bisa launching,” pungkas sosok yang mampu membangun sebuah rumah dari jerih payahnya berbisnis ini. Laili
Info Lebih Lanjut: @kopinusantara @scraftjkt