MajalahInspiratif.com, Jakarta – Tak ada kata terlambat bagi seorang Syarah CB, Dipl.Ibstaa, Dipl.Cibtac, Dipl. Cidesco, dalam hal menuntut ilmu. Ketika tertarik menggeluti bisnis kecantikan, ia rela mengikuti berbagai seminar, workshop hingga berbagai pelatihan terkait aesthetic hingga ke mancanegara. Kini, sambil terus menggali potensi diri, ia mengembangkan bisnis kecantikan dan bisnis lain yang mampu memberdayakan banyak orang.
Tak bisa dipungkiri, wajah menjadi point utama dari penampilan seseorang. Selain mampu meningkatkan rasa percaya diri, wajah yang menawan juga mampu menyampaikan kesan positif kepada orang lain. Tidak heran, banyak orang terutama kaum hawa, rela menggelontarkan budget khusus untuk melakukan perawatan atau sekadar membeli skincare.
Seperti yang dialami oleh perempuan cantik bernama lengkap Syarah Choirul Bariyah, ketika memiliki masalah jerawat yang tak kunjung sembuh. Puluhan juta rupiah rela ia keluarkan demi menjalani treatment pengobatan di sebuah klinik kecantikan.
“Sekitar tahun 2018, wajah saya dipenuhi jerawat. Sudah keluar banyak uang untuk berobat ke klinik tapi tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya, sembuh setelah mencoba salah satu brand skincare yang tengah viral. Pengalaman itu kemudian menginspirasi saya untuk meluncurkan brand skincare sendiri, setelah sebelumnya sukses menjadi reseller skincare viral tersebut,” cerita perempuan yang biasa disapa Syarah ini.
Rutin Ikut Seminar, Workshop dan Pelatihan Aesthetic. Untuk terjun ke dunia aesthetic, Syarah tak ingin sekadar berbisnis. Ia ingin apa yang dijalankan mampu ia kuasai ilmu-ilmunya. Hal inilah yang mendorongnya memperdalam ilmu aesthetic dengan mengikuti berbagai seminar, workshop maupun pelatihan terkait.
“Di tahun 2021, saya mulai gencar mengikuti berbagai pelatihan aesthetic baik di dalam maupun ke luar negeri, seperti Singapura, Swiss dan Inggris. Selain memperdalam ilmu terkait kesehatan kulit, perawatan wajah dan treatment aesthetic baru, saya juga ingin memiliki banyak gelar aesthetic. Alhamdulillah, saat ini sudah mengantongi 11 gelar, di antaranya Dipl.Ibstaa, Dipl.Cibtac, dan Dipl. Cidesco,” tutur Syarah.
Kesungguhan Syarah menggeluti bisnis skincare juga mengantarnya terjun langsung mencari pabrik kosmetik terbaik, guna menginformasikan apa yang ia inginkan dan ikut serta memilih formula dan kandungan terbaik.
Pebisnis Tangguh. Jauh sebelum memasuki bisnis kecantikan, Syarah telah malang melintang di beberapa bisnis. Asam-manisnya dunia usaha sudah dirasakannya. Berawal dari keinginan mencari biaya kuliah, Syarah yang terlahir dari keluarga pra sejahtera, seakan tak lelah mengumpulkan rupiah demi mewujudkan mimpi menjadi seorang sarjana.
“Titian bisnis ini saya bangun dari kelas kaki lima. Produk apa saja saya coba jual, mulai dari galon, pulsa hingga akhirnya punya toko kelontong di tahun 2009. Lalu keuntungannya saya putar untuk modal berjualan baju anak dan dewasa. Dari hasil berjualan Alhamdulillah, saya bisa membiayai kuliah sendiri. Bahkan di tahun 2013, saya bisa membeli rumah pertama saya,” bangga Syarah.
Penjualan baju anak dan baju dewasa yang laris manis, mendorong Syarah untuk terus mengembangkan bisnis. Selain menambah item penjualan berupa sepatu anak, di tahun 2014, Syarah juga meluncurkan brand busana muslimah yang sukses dipasarkan secara offline dan kerap mengikuti berbagai pameran di mal-mal seluruh Indonesia.
Saat tengah berada di puncak kesuksesan, sebuah malapetaka terjadi dalam kehidupan Syarah. Sehingga ia harus kehilangan hampir seluruh aset yang dimiliki. Namun, di tahun 2018, bersama suaminya, Sunyoto Indra Prayitno, Syarah memupuk kembali jiwa entrepreneur-nya. Mereka membangun bisnis Kanemochi. Nama tersebut diambil dari bahasa Jepang, yang berarti orang kaya. Sesuai dengan doa keduanya yang ingin menjadi orang kaya.
“Sebelumnya, suami saya telah menjalankan usaha sebagai Akuntan Pengurusan Pajak Bisnis, sejak tahun 2014. Beliau cukup lama tinggal di Jepang dan bekerja sebagai buruh pabrik di sebuah perusahaan besar di Negeri Sakura itu. Kemudian, di tahun 2014, ia dipercaya membuka bisnis pengurusan pajak Gensen dan Nenkin Jepang hingga saat ini. Bersama beliau, saya juga membangun beberapa lini bisnis mulai dari souvenir Jepang berlabel Kanemochi Omiyage, skincare bernama Kanemochi Care dan salon atau klinik kecantikan berlabel Rumah Cantik Kanemochi. Alhamdulillah, semua usaha tersebut berjalan hingga saat ini,” papar Syarah, seraya bersyukur.
Di tengah puncak kejayaan, lagi-lagi Syarah harus menelan pil pahit, manakala seorang Motivator berinisial MT, yang semula menawarkan kontrak kerja sama pembesaran dan memperbanyak Rumah Cantik Kanemochi serta komunitas jaringan bisnis seperti distributor, agen dan reseller, melakukan wan-prestasi dengan menggelapkan dana senilai Rp 5 Miliar. Kasus yang terungkap tahun 2022 itu pun masih bergulir hingga saat ini, meski Syarah telah 2 kali memenangkan gugutan Perdata.
“Selain belum mengembalikan uang miliaran rupiah tersebut MT juga merusak nama baik Kanemochi Care dan Rumah Cantik Kanemochi. Penjualannya bahkan sempat drop. Namun Alhamdulillah sekarang sudah stabil dan terus meningkat. Bahkan saat ini Rumah Cantik Kanemochi telah berkembang dengan 10 cabang, yang tersebar di Cibitung, Cikampek, Bekasi, Bogor serta Cibinong, Jawa Barat dan meraup omset hingga miliaran rupiah,” ucap perempuan tangguh yang identik dengan turban berpita ini.
Muliakan Seribu Karyawan. Kini, bisnis-bisnis yang dirintis Syarah bersama suami, yakni Kizoku Indonesia, Kanemochi Japan Omiyage, Kanemochi Care dan Rumah Kanemochi, berada dalam satu Perseroan Terbatas (PT), dan telah membuka lapangan kerja bagi 123 karyawan tetap dan puluhan tenaga kerja lepas.
Dari pencapaian yang diraih saat ini, Syarah sudah sangat bersyukur. Baginya, apa yang sekarang ia miliki sudah lebih dari cukup. Namun, ia selalu tertantang untuk tidak berpuas diri di zona nyaman dan terdorong untuk terus berekspansi.
“Pada dasarnya gaya hidup saya sederhana, saya tidak butuh uang banyak jika sekedar untuk hidup dan makan. Inilah yang menjadi tantangan terberat saya, keluar dari rasa malas karena sudah merasa cukup. Karena saya dan suami punya target bisa mencetak seribu karyawan dan memuliakan mereka. Jika target tersebut sudah tercapai, tidak masalah jika saya harus pensiun,” ungkap pengusaha yang rutin memberangkatkan karyawannya umroh setiap tahun.
Dengan mengembangkan bisnis dan memberdayakan banyak orang sebagai karyawan, Syarah berharap bisa menjadi jalan yang memudahkan langkahnya masuk ke dalam Syurga kelak. “Jalan masuk Syurga itu bisa lewat berbagi cara, lewat ibadah, sedekah dan lainnya. Saya minta sama Allah SWT, izinkan saya masuk surga dengan jalan berniaga. Yakni dengan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, sehingga mereka bisa menghidupi keluarga dan pada akhirnya saya bisa ikut menyenangkan hati orang lain,” pungkasnya.
Berdayakan UMKM Lokal
Selain 123 orang yang berstatus karyawan tetap, Syarah juga memberdayakan puluhan tenaga kerja. “Untuk bisnis souvenir Jepang berlabel Kanemochi Japan Omiyage, kami membuat beragam pernak-pernik khas Jepang seperti Kakejiku (lukisan kanji Jepang), Geisha Doll dan T’shatsu Kids (t-shirt anak) di Indonesia. Saya memberdayakan masyarakat, terutama UMKM sekitar untuk membuat ragam pernak-pernik tersebut,” terang Syarah.
Dijelaskan perempuan berdarah Sunda ini, bisnis souvenir Jepang tersebut memudahkan orang-orang Indonesia yang bekerja di Jepang tidak lagi kerepotan membawa oleh-oleh ketika akan pulang ke tanah air.
Namun, demi menjaga kekhasan, semua material bahan seperti kain, cat, canvas dan kuas didatangkan langsung dari Jepang. “Saya memang sengaja mengimport materialnya dari negera asal, karena selain menjaga keotentikan, secara kualitas juga berbeda jika dibandingkan dengan bahan lokal. Kalau material bahannya dari Indonesia juga berarti made in Indonesia namanya,” ucapnya seraya tertawa.
Karena diproduksi di Indonesia, harga yang ditawarkan pun lebih kompetitif. Selain itu, tiap detail produk juga lebih exclusive dan tidak akan ditemukan pada produk sejenis dari brand lain. “Inilah yang menjadi kekuatan kami, sesuai dengan tagline yang kami usung, yakni ‘the best choice for exclusive Japan Omiyage’. Karena memang mau mencari di mana pun tidak akan sama,” ucap Syarah, bangga.
Cantik Itu Hak Semua Orang
Label Rumah Cantik Kanemochi sengaja diusung Syarah agar semua kalangan bukan hanya merasa nyaman, tapi juga tidak perlu risau dengan biaya treatment yang harus dikeluarkan. Sejak awal terjun ke dunia kecantikan, Syarah memang ingin menyasar kalangan bawah dan menengah. Oleh sebab itu harga yang ia tawarkan sangat bersahabat. Karena baginya, tampil cantik adalah hak semua orang.
“Rumah Cantik Kanemochi punya tagline ‘surganya perawatan termurah se-Indonesia’. Karena orang bisa perawatan dengan harga Rp 100 ribu tapi bisa merasakan kesembuhan wajah jika melakukan perawatan secara rutin. Ada kebanggaan tersendiri ketika mengetahui permasalahan kulit para customer sembuh setelah perawatan dan menggunakan skincare Kanemochi.” ujarnya, bangga.
Meski menyasar kalangan bawah dan menengah, namun treatment perawatan kecantikan yang ditawarkan Rumah Cantik Kanemochi terbilang komplit. Sebut saja Facial, Laser, DNA Salmon dan IPL. “Hampir semua treatment kami punya, tapi at least fokus pada perawatan wajah, bukan face contouring. Dan harga yang kami patok juga tidak mahal. Jadi dengan kualitas pejabat, namun harga merakyat,” imbuh Syarah, berpromosi.
Info Lebih Lanjut:
Whatsapp : 0819 1247 0239
Instagram : @sinyosyarah