MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kesempatan mungkin tidak datang dua kali, namun kesempatan pasti akan menghampiri siapa saja yang tidak berhenti berusaha. Kalimat bijak itulah yang menjadi penyemangat Suliastini, untuk terus berikhtiar menggapai sukses. Baginya, Kegagalan adalah bagian dari proses sukses dalam memahami arti kehidupan
Tak semudah membalik telapak tangan, peribahasa tersebut menjadi gambaran lika-liku dan perjuangan Suliastini dalam membangun bisnis. Meski bisnis-bisnis yang dirintis tak selalu berjalan mulus, namun tidak memadamkan api semangat perempuan asal Pangkal Pinang, yang akrab disapa Sulis ini.

“Kalau bicara soal jatuh bangun, berkali-kali pernah kami rasakan selama membangun usaha. Bidang usaha apa saja sudah pernah kita geluti, mulai dari carwash yang sempat berkembang dengan tiga cabang, bengkel mobil, showroom mobil, restoran hingga laundry, semua sudah kita tekuni. Namun, bisnis di bidang otomotif yakni carwash, bengkel dan showroom mobil serta restoran terpaksa kami tutup. Karena kurang fokus dan ternyata kami tidak memiliki skill di bidang tersebut, sehingga sangat tergantung kepada skill karyawan,” cerita Sulis, yang membangun bisnis Bersama suaminya, Robhi Tasniem.
Putuskan Tekuni Bisnis. Jauh sebelum memutuskan untuk menekuni bisnis, Sulis yang menyelesaikan kuliah jurusan Mira Biologi di Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, memutuskan untuk merantau ke Kota Batam demi mencari pekerjaan. Sejak tahun 2001 hingga 2005, ia sempat bekerja di beberapa perusahaan asing sampai akhirnya memilih resign setelah menikah.
”Terakhir saya bekerja di sebuah perusahaan Jepang, memutuskan resign karena ingin memulai usaha sendiri dan bisa lebih fokus dengan keluarga. Sebab, dengan menjalani usaha sendiri kita lebih punya banyak kebebasan waktu,” cerita Sulis.
Bisnis pertama yang dirintis Sulis adalah tour and travel dengan label Tasniem Tour and Travel. ”Setelah berkembang, suami saya yang semula bekerja di perusahaan swasta turut resign dan kita bersama-sama membesarkan usaha,” imbuh wanita kelahiran Pangkal Pinang, 7 Februari ini.
Jiwa entrepreneur yang begitu kuat membesarkan tekad Sulis untuk berani menjajal bisnis-bisnis baru. ”Selain bidang otomotif dan kuliner, saya juga membuka usaha laundry dengan nama Superwash Mediterania. Alhamdulillah, bertahan hingga sekarang,” katanya.
Kemudian di tahun 2010, Sulis dan suami juga bergabung dengan perusahaan cat asal Norwegia, Jotun, sebagai Dealer resmi. ”Toko cat Jotun yang kami gawangi merupakan toko cat yang mengusung konsep inspiration center pertama di Indonesia. Kualitas yang ditawarkan memudahkan kami para mitra untuk dipercaya customer, sehingga bisa terus berkembang. Saat ini kami sudah memiliki 4 toko di sekitar Kepulauan Riau (Kepri),” tutur Sulis.
Sebagai timbal balik atas pencapaian yang telah diraih, di tahun 2011, Sulis dan Rhobi mendirikan sekolah islam dengan konsep sosial dan entrepenuer islami, dengan nama Islamic Greatness School.
Kecermatan Sulis membaca peluang juga menginspirasinya kembali melakukan ekspansi bisnis pada tahun 2020. Kali ini ia menyasar bidang ekspor komoditi yang dinilai memiliki kesamaan dengan bisnis makanan pokok, yakni selalu dibutuhkan masyarakat kendati dalam keadaan pandemi. ”Dari kegagalan beberapa bisnis sebelumnya, kami menangkap pelajaran untuk menjalani usaha yang memang bisa kami pelajari dan kuasai. Sehingga, tidak perlu terlalu tergantung pada skill karyawan. Alhamdulilah, sudah 19 tahun kami merintis usaha. Dari zero hingga bisa survive sampai saat ini,” ujar Sulis, bersyukur.
Jadikan Batam Lebih Berwarna. Keputusan Sulis menjadi Dealer resmi Jotun bukan tanpa alasan. Ia melihat peluang bisnis cat yang cukup besar di kota Batam. Karena pembangunan di kota yang bersebelahan dengan Singapura ini luar biasa pesat, sehingga kebutuhan cat juga cukup tinggi.

”Produk yang kami tawarkan pastinya produk unggulan, dimana Jotun merupakan produk yang sangat bagus yang mempunyai daya tahan sampai 12 tahun dan ramah lingkungan. Cat Jotun juga bisa dihapus apabila ada coretan atau kotoran yg menempel pada dinding. Produk unggulan Jotun juga mengandung produk ultra clean. Sehingga ketika diguyur hujan maka kotoran dan debu yang menempel akan bersih dengan sendirinya,” ujar Sulis, seraya berpromosi.
Ditambahkan Sulis, di setiap produk Jotun mulai dari level ekonomis hingga premium, tidak mengandung emulator melainkan acrilic. Sehingga menghasilkan tekstur yang shine dan dove, dengan daya sebar yang cukup luas. ”Pemakaian cat Jotun juga cukup menghemat budget, karena dengan 3 lapisan sudah mendapatkan hasil yang memuaskan. Ingredients dalam cat Jotun juga sangat ramah lingkungan, tidak berbau dan tidak beracun,” paparnya.
Demi mempertahankan loyalitas para pelanggan, setiap tahun Sulis berupaya melakukan berbagai inovasi. Ia juga mencetuskan ide-ide baru guna mengembangkan usaha dan meningkatkan omset penjualan.
”Kami memiliki trik sendiri yang harus berbeda dari toko-toko cat lain. Seperti memberikan service desain gratis untuk pengecatan, konsultasi gratis untuk masalah pengecatan dan menyediakan jasa applikator yang bersertifikat standar Jotun. Kami juga aktif memberikan promo diskon lewat sosial media. Seperti slogan yang kami usung, yakni ‘we colours build your dream’, kami akan hadir mewarnai bangunan impian Anda. Selain itu, kami juga harus bekerja sama dengan pemerintahan daerah dengan mendukung pembangunan kota Batam menjadi kota yang indah dan berwarna,” jelas Sulis, yang menyasar seluruh kalangan mulai dari Developer, Owner, Kontraktor dan Perusahaan sebagai target market.
Prestasi Membanggakan. Kesuksesan Sulis mengembangkan toko cat Jotun dengan empat cabang, menorehkan prestasi yang juga diakui dunia internasional. Di tahun 2017, ia mampu menyabet gelar membanggakan sebagai The Best Retail Concept se-Asia Pasifik. “Kami patut berbangga karena menjadi inspiration center Jotun pertama di Indonesia yang bisa menjadi inspirasi bagi toko-toko cat lain di Indonesia,” ucap Sulis bangga.
Tak hanya di bidang bisnis, dalam skala keluarga juga banyak kinerja Sulis dan Rhobi yang patut diacungi jempol. Di Tengah kesibukan keduanya mengurus dan mengelola gurita bisnis, tak mengesampingan peran mereka sebagai orangtua. “Di dalam keluarga, Alhamdulillah, kami bisa mengantarkan buah hati kami menjadi juara ke 2 dan ke 3 turnament internasional, yaitu turnament Golf Asia Pasifik Cup khusus untuk Junior di usia 13 dan 14, yang digelar pada awal tahun 2024 ini. Semoga moment membanggakan tersebut bisa menjadi langkah awal buat buah hati kami bisa go international,” ucapnya seraya berdoa.
Kiat Sukses. Belasan tahun menekuni profesi sebagai pengusaha, telah banyak asam garam perbisnisan yang pernah dicecap Sulis. Ia pun menyampaikan kesimpulan yang menjadi kiat suksesnya. Diantaranya memperbanyak kumpul dengan orang-orang sukses agar mindset kita berkembang dan terdorong untuk menggapai kesuksesan pula. Tampil apa adanya dengan kesederhanaan namun tetap good looking, juga menjadi kunci suksesnya.
”Jangan terpengaruh gaya hidup orang lain dan jadilah diri sendiri. Selain itu, aturlah keuangan dengan sebaik-baiknya. Terutama, kita sebagai kaum wanita yang berperan sebagai istri dan seorang ibu, adalah remote yang harus bisa mengatur keuangan dalam rumah tangga maupun dalam perusahaan,” ujar Sulis, yang menyakini jika baik-buruknya kondisi keuangan rumah tangga atau perusahaan tergantung pada kecermatan dalam mengatur keuangan.
Ditambahkan Sulis, agar bisa sukses seorang pengusaha juga dituntut untuk berani berjuang dan tidak mudah patah semangat. ”Pada dasarnya tidak ada manusia yang dilahirkan langsung menjadi pengusaha sukses. Semuanya pasti melalui proses seperti gagal, jatuh, bangkrut, lalu bangkit dan akhirnya sukses. Setiap orang sukses pasti melalui proses tersebut. Jadi kesuksesan itu bukanlah bakat, melainkan latihan mengelola rasa gagal berulang-ulang, sehingga pada akhirnya kita paham arti kesuksesan itu,” pungkas sosok yang mengidolakan Prabowo Subianto, karena keikhlasannya membangun negari, serta Sri Mulyani, yang dinilai begitu smart dan berpengaruh di dunia internasional.
Rencana dan Target 2024. Seperti banyak pengusaha lain yang sempat merasakan dampak buruk pandemi COVID-19, hal serupa juga dialami Sulis. Ia menilai masa-masa pasca pandemi di tahun 2023, merupakan tahun tersulit. Karena pada saat itu perekonomian sebagian besar masyarakat masih pada fase transisi kebangkitan.
Meski demikian, Sulis bersyukur di masa pandemi lalu perusahaan yang ia gawangin tetap survive. Hal ini karena ia mengubah strategi pemasaran dari sebelumnya offline menjadi online. ”Selama pandemi kami lebih banyak berjualan dan berpromosi lewat sosial media. Sehingga walaupun lockdown kami masih bisa jualan. Namun, masa pandemi sekaligus menyadarkan kami untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan era digital, salah satunya dengan aktif berpromosi lewat sosial media. Alhamdulilah, tahun 2023 kita bisa bertahan sebagai toko cat Jotun dengan omset tertinggi di Kepri,” tambahnya.
Pencapaian itulah yang mematik semangat Sulis untuk terus mengembangkan bisnis-bisnisnya. Rencananya, pehobi olahraga Golf ini akan membuka cabang toko cat Jotun yang ke-5. ”Pembukaan cabang baru tersebut menjadi salah satu strategi kami untuk meningkatkan omset penjualan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dan di tahun 2024 ini, kami berharap bisa menjadi leader market di Kepri dan bisa turut andil mendukung kebijakan pemerintah daerah kota Batam dengan mempercantik landmark dan icon-icon kota Batam,” pungkas Sulis.

Bijak dalam Bersosial Media
Penggunaan sosial media yang kian masif di era digital saat ini tak ingin disia-siakan begitu saja oleh Sulis. Baginya, sebagai perempuan kita harus kreatif melahirkan ide-ide baru untuk mempromosikan apa yang menjadi usaha kita. ”Jadilah smart dan edukatif dalam penggunaan sosial media. Kita juga harus smart menampilkan promosi-promosi lewat sosial media dengan tampilan dan kemasan yang menarik dan kreatif. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi para pengguna sosial media untuk datang dan berbelanja di toko kita,” selanya.
Selain itu, Sulis juga menekankan bahwasanya setiap pengusaha harus cepat tanggap dan mengikuti trend teknologi yang sedang in. Meski tidak mudah tapi kita haruslah belajar.
Layaknya dua sisi mata uang yang saling bertolak belakang, dibalik segi positif era digital juga sarat akan dampak negatif. Salah satunya saluran informasi ataupun konten-konten dewasa yang dapat dengan mudah diakses anak-anak.
”Untuk anak-anak kita harus bisa memfilter tontonan-tontonan yang positif dari sosial media. Gimana caranya kita harus bisa menjaga anak-anak tidak ketergantungan juga pada gadget. Jadi sebagai parents kita harus pintar mencari celah agar anak-anak tidak bergantung. Kita harus berperan penting sebagai remote dan mengarahkan mereka kepada kegiatan-kegiatan positif. Dan saya rasa itu semua tantangan di era digital yang pasti dirasakan oleh sebagian besar orangtua,” terang Sulis.
Berbagi dan Sedekah Adalah Kunci Kebahagiaan Jiwa
Disela waktu mengurus keluarga dan perusahaan, Sulis selalu meluangkan waktu untuk memanjakan diri. Hal tersebut dirasa perlu sebagai bentuk reward untuk diri sendiri.
”Sebagai wanita entreprenuer kita juga harus punya waktu untuk me time. Berkumpul bersama teman-teman adalah obat kebahagian. Aktif di kegiatan sosial merupakan kunci kebahagian jiwa karena kita masih berbagi kepada teman-teman yang kurang mampu, berbagi ke panti asuhan dan sebagainya. Aktif di berbagai komunitas dan arisan juga sangat perlu, karena itu pintu kita membangun relation ship,” tekan Sulis.
Meski hampir setiap hari memiliki jadwal yang cukup padat, Sulis tak pernah absen berolahraga yang ia yakni mampu mendukung kebugarannya. ”Sebagai pengusaha yang harus bertemu banyak orang, maka saya rasa kita harus pintar menjaga penampilan agar selalu good looking. Namun untuk penampilan, tidak perlu menggunakan barang branded atau mahal, yang terpenting rapih dan sopan,” tegas pecinta olahraga Golf dan Jogging ini.
Tetap Prioritaskan Keluarga
Kekompakan Sulis dan Robhi dalam mengembangkan perusahaan dan menjaga keharmonisan keluarga tak perlu diragukan lagi. Keduanya memang berkomitmen untuk bahu-membahu dalam menyeimbangkan semua segmen kehidupan.
”Sebagai istri kita memang harus bisa berkolaborasi dengan pasangan. Berjuang bersama membesarkan usaha dan kompak dalam hal apapun. Serta harus selaras dalam mendidik anak-anak. Kenapa saya sebagai istri juga turut andil dalam mengembangkan usaha karena perempuan itu sangat berperan penting dalam mengendalikan perekonomian keluarga dan perusahaan. Kita harus smart dalam mengelola keuangan. Kita boleh berbisnis tapi perhatian kita terhadap keluarga, terutama terhadap suami dan anak-anak harus tetap nomor 1,” ucapnya, bijak.
Sejak awal pernikahan, Sulis memang tak ragu untuk tetap mendukung financial keluarga, dengan terjun ke dunia bisnis. ”Suami memang tulang punggung keluarga dan harus menafkahi kebutuhan keluarga, tapi alangkah baiknya juga kita sebagai istri turut andil dalam mengembangkan usaha. Saat suami kita lagi terjatuh kita sebagai istri yang harus mendorong suami kita untuk terus bangkit,” tutup ibunda dari putra kembar yang beranjak remaja, Muhammad Fadlan Athallah dan Muhammad Farhan Athallah ini.