MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kesibukan Rini Widyaningrum sebagai Pegawai BUMN sekaligus ibu rumah tangga, tak menghalangi dirinya untuk menyalurkan bakat dan hobinya di bidang kuliner. Berawal dari keisengan berbagi resep di laman Instagram, ternyata banyak teman maupun followers yang berminat untuk memesan varian kue buatannya. Dengan tetap memprioritaskan karier dan keluarga, perempuan yang kini stay di Kepulauan Riau ini terus mengembangkan diri lewat bisnisnya.
Dunia perdapuran memang bukan hal yang asing bagi Rini Widyaningrum. Sejak kecil ia terbiasa melihat bahkan membantu ibunya membuat beragam kue tradisional yang kemudian dititipkan ke beberapa toko kue di sekitar tempat tinggalnya di Jawa Tengah. Kebiasaan tersebut rupanya mengasah bakat perempuan yang akrab disapa Rhini ini, sehingga kian piawai dalam meramu resep.
“Sedari kecil saya sering bantu mama yang berjualan kue-kue tradisional. Lama kelamaan jadi hobi bikin kue ataupun masakan dan akhirnya terinspirasi untuk terjun ke bisnis kuliner juga,” cerita Rhini.
Berawal dari Konten. Era digital yang kian canggih memudahkan siapa saja dalam bersosial di dunia maya. Tak sekadar bertegur sapa dengan teman lama maupun kerabat jauh, media sosial kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk sharing berbagai informasi, di antaranya berbagi resep kue maupun masakan.
Tak ingin ketinggalan, perempuan kelahiran Tangerang, 20 Mei ini, pun kerap membagikan foto maupun video hasil pergulatannya dengan bahan dan peralatan dapur. Sesekali, ia juga membagikan resep dan tips-tips pembuatan yang bukan hanya menginspirasi tapi menarik minat para followers-nya untuk order.
“Awalnya saya kerap mem-posting berbagai resep rumahan, kemudian mulai mencoba membuat kue-kue. Ternyata dari keisengan saya berbagi resep Cake, Pudding maupun Roti dalam bentuk video maupun foto tersebut banyak yang tertarik memesan kue-kue tersebut. Bermula dari lingkaran pertemanan, kemudian meluas dari mulut ke mulut,” ungkap Rhini, yang mulai menerima pesanan di tahun 2020.
Tampilan Unik, Kemasan Menarik. Hingga saat ini, varian menu yang ditawarkan Rhini lewat Instagram @Rhiniwidya cukup beragam. Mulai dari aneka Butter Cake seperti Nutella Marmer Cake, Pandan Ketan Hitam Butter Cake dan Choco Cheese Butter Cake, ragam Pudding berupa Sago Mango Pudding, Puding Polkadot dan Oreo Nutella Chocolate Pudding, bermacam kreasi Bolu seperti Bolu Pandan Jadul, Sarang Semut, Bolu Pandan Lumer dan Bolu Tape, varian Brownies berupa Choco Cheese Brownies dan Brownies Biscoff hingga Portuguese Egg Tart, dan Banana Bread.
Dari tampilan yang disuguhkan, tiap menu yang ditawarkan Rhini begitu menggugah selera. Karena selain menggunakan loyang-loyang berbentuk unik, Rhini juga mengemasnya dalam kemasan yang eye catching.
“Meski tinggal di Kepulauan Riau (Kepri) yang notabene kota kecil, saya berusaha mencari loyang atau kemasan yang berbentuk cantik supaya lebih terlihat menawan. Kalau tidak tersedia di toko-toko kemasan sekitar Kepri, biasanya saya order secara online via market place . Dan biasanya cari harga promo supaya bisa tekan cost sehingga harga yang saya patok tidak terlalu mahal,” terang Rhini.
Tampilan kue yang menawan selaras dengan citarasanya yang selalu bikin nagih. Hal ini karena Rhini sangat konsisten dengan standard resep yang biasa digunakan dan senantiasa mempertahankan bahan baku premium demi menjaga kualitas rasa. Meski demikian, target market yang disasar Rhini berasal dari semua kalangan. Karena harga yang ditawarkan terbilang worth it dan bisa disesuaikan dengan budget.
“Harga yang saya patok tergantung dengan ukuran dan topping yang ditambahkan. Bahkan menu best seller berupa Butter Cake Nuttela Marmer bisa di-order setengah loyang, sehingga harganya lebih bersahabat,” tambah Rhini.
Berani Ready Stock. Walau hanya mengandalkan pemasaran online, namun Rhini cukup pede menyediakan ready stock untuk beberapa varian menu seperti Pudding atau Butter Cake. Namun, Rhini menjamin varian menu tersebut selalu fresh dan bebas bahan pengawet.
“Untuk Pudding biasanya saya buat malam hari kemudian disimpan dalam lemari es. Sedangkan untuk kreasi Butter Cake biasanya saya buat subuh sambil menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak. Namun jumlahnya tidak banyak, biasanya untuk Butter Cake maksimal 6 loyang, sedangkan Pudding 20 loyang. Variannya juga diselang-seling supaya customer tidak bosan,” terang Rhini.
Karena kebetulan jarak rumah dengan kantornya tidak jauh, hanya butuh waktu 5 menit, Rhini pun memiliki waktu luang untuk packing dan share penawaran IG atau WA. “Alhamdulillah, setiap hari varian kue yang saya buat selalu habis terjual. Siang hari, saat jam istirahat biasanya saya pulang ke rumah untuk kirim pesanan via ojek online,” ujar perempuan berkaca mata ini antusias.
Berbagi Inspirasi. Hingga saat ini rutinitas berbagi konten masih terus dilakukan Rhini. Biasanya, sambil membuat pesanan atau ready stock ia juga mem-posting reals dalam bentuk foto maupun video di Instagram.
Meski tidak lagi berbagi resep, namun kreasi menu yang dihadirkan mampu menginspirasi para followers. Dan karena sudah berpengalaman menjalankan bisnis kuliner, Rhini pun tidak segan berbagi trik marketing dan kiat-kiat membagi waktu sebagai ibu pekerja dan pebisnis.
“Selain respon positif dari para customer, komentar followers yang terinspirasi dengan konten-konten yang saya posting juga mampu menjadi booster bagi saya,” tambah Rhini.
Buat Dapur Produksi. Animo customer sekitar Kepri yang begitu antusias dan tidak segan repeat order menu-menu yang ditawarkan Rhini, menyakinkan perempuan lulusan Diploma III Penerangan Aeronautika ini, untuk terus mengembangkan bisnis.
Ke depan, Rhini berencana membuat dapur terpisah untuk tempat produksi menu-menu Rhiniwidya. “Saat ini dapur produksi masih menyatu dengan dapur rumah. Jadi ada rencana membuat dapur khusus produksi dan merekrut karyawan supaya bisa lebih banyak menerima pesanan dan menyediakan ready stock,” pungkas Rhini.
Atur Waktu dan Prioritaskan Keluarga dan Karier
Menjalankan karier sebagai pegawai BUMN sekaligus ibu rumah tangga dan pebisnis, menuntut Rhini lebih cermat mengatur waktu. Ia bahkan terbiasa menyusun menu keluarga untuk 1-2 minggu kedepan dan melakukan prepare di malam hari.
“Sebagai ibu pekerja, saya terbiasa mengatur waktu seefektif mungkin. Malam hari selesai menemani anak-anak belajar dan main biasanya mulai prepare untuk masak besok pagi. Disempatkan juga untuk bikin kue yang akan dijual. Biasanya pukul 24 baru selesai. Walaupun waktu istirahat jadi berkurang tapi ada kepuasan batin ketika kue-kue yang saya buat digemari customer,” ucap istri dari Handoko Dwi, serta ibunda dari Jibril dan Jenaka ini.
Namun, karena memiliki keterbatasan waktu dan semua kegiatan operasional dari mulai memasarkan, membalas chat customer hingga membuat kue dan mengirimnya masih ditangani sendiri, Rhini belum berani menerima pesanan dadakan, terutama saat weekday.
“Hingga saat ini saya masih membatasi jumlah order-an, karena buat saya karier dan keluarga masih jadi prioritas utama. Dan bisnis kuliner ini memang masih sebatas menyalurkan hobi yang ternyata menghasilkan. Saya juga tidak ingin mengecewakan suami dan anak-anak dengan menelantarkan keluarga karena sibuk berbisnis. Saat weekend pun saya membatasi waktu mengurus bisnis hanya sampai pukul 2 siang. Setelahnya menikmati hidup bersama suami dan anak-anak,” tekannya.
Di sela waktu luang, Rhini masih menyempatkan diri untuk me time yang baginya sangat penting demi me-refresh pikiran. “Me time lebih sering saya gunakan untuk ngopi sendirian di coffee shop sambil me-list apa saja yang harus saya lakukan dalam beberapa hari ke depan. Termasuk menyusun menu keluarga agar bahan-bahannya bisa dibelanjakan sekaligus, jadi lebih hemat waktu,” tutur perempuan yang menyadari pentingnya kemerdekaan financial bagi seorang perempuan tanpa merasa diri lebih hebat dibanding suami.
Info Lebih Lanjut:
Instagram : @Rhiniewidya