Advokat & Entrepreneur

Ricky Darmowiyoto , Bisnis EO di Masa Pandemi

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta –  Setelah edisi perdana yang menampilkan sosok senior nasional maka saat ini kami hadirkan sosok muda yang berprestasi. Sosok ini sudah tidak asing lagi di layar kaca. Tapi yang publik belum banyak tahu adalah sepak terjang beliau dalam bisnis Creative Agency yang salah satu servicenya adalah Event Organizer alias EO. Sosok yang saat ini juga menjadi wajah sebuah organisasi nirlaba yang menaungi industri event organizer di Indonesia bernama “Ivendo”. Sosok ini adalah Teuku Zacky. Simak obrolan kami mengenai pandangan beliau tentang bisnis EO dan dunia hiburan berikut ini:

Mas Zacky, tahun 2019 saya datang ke acara peringatan 10 tahunan berdirinya Friends Entertaiment – perusahaan EO yang didirikan Mas Zacky. Saya melihat banyak klien penting yang menggunakan jasa perusahaan Mas Zacky ini. Apa rahasianya bisa bertahan sedemikian lama dengan kemajuan yang tidak main-main seperti ini?

Konsistensi dalam bisnis yang mengutamakan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan klien sangat diutamakan. Apa kiat-kiat Mas Zacky dalam menciptakan fondasi yang kuat di perusahaan Mas Zacky ini?

Salah satunya memiliki aturan dan SOP yang kuat dari mulai hal yang paling sederhana sampai dengan hal yang sangat prinsip dalam perusahaan. Setelah memiliki SOP yang baik, perusahaan juga harus memiliki komitmen yang kuat dalam menjalani SOP tersebut tanpa terkecuali. Semua pencapaian Mas Zacky tentunya membutuhkan teamwork yang luarbiasa. Bisa cerita sedikit tentang the people behind you?

Semenjak perusahaan ini berdiri ditahun 2009 tentu banyak sekali journey yang kami lewati. Jika ditanya berkaitan dengan The People Behind me? Saya akan jawab seluruh tim yang pernah terlibat dan ada dalam perjalanan perusahaan ini, menjadi bagian dari pencapaian yang sekarang ada tanpa terkecuali. Why? Karena walaupun saya One Man Show, dalam arti saya berdiri dengan kedua kaki saya saja disini, saya tetap memerlukan team work yang bisa sama-sama mewujudkan apa yang menjadi buah pemikiran, strategy dan creative yang saya miliki. Tanpa team work, perusahaan ini pun tidak akan bisa berjalan sampai sekarang ini.

                               

Apa saja line business PT Kwartet Vaganza Indonesia ini? Dan yang terpenting, apa visi Mas Zacky sebagai pemimpin perusahaan?

Tahun 2021 dimasa kita semua menghadapi pandemic covid19 ini, kita merubah strategy dan menjadikan PT. Kwartet Vaganza Indonesia menjadi sebuah “Corporate Group” dengan brand FRIENDS HUB yang di dalamnya ada Friends Entertainment dengan service: Event, Activation, Branding, MICE. E-Friends dengan service: Digital Agency, Social Media Management. Lalu ARTJUNA dengan line bisnis: Merchandise.

 Misi saya adalah; menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan yang memiliki nilai lebih bagi orang banyak. Dimulai dari diri sendiri beserta keluarga tentunya, team dan keluarga terdekatnya, juga client pastinya dan masyarakat luas.  Ada jargon yang pernah bilang bahwa investasi yang terbaik adalah investasi terhadap diri sendiri (sebelum ke produkmu). Nah, saya dengar Mas Zacky sampe bela-belain ngambil short course ke Harvard dan London demi mendukung bisnis EO-nya. Ilmu apa yang didapat dari mereka? Perbedaan apa yang dapat diterapkan disini?

Saya sadar bahwa saya tidak memiliki background edukasi di bidang bisnis, management apalagi bidang event. Jadi selama ini saya belajar dari pengalaman saja (learning by doing). Mengambil shortcourse di berbagai negara setiap tahunnya memang menjadi goals saya, dengan maksud untuk menambah pengetahuan saya, experience dan networking secara global. Ini sudah saya lakukan semenjak tahun 2015. Ilmu yang didapat setiap coursenya tentunya berbeda-beda. Seperti Breakthrough Stategic Thinking dari NYU, Design Thinking di Harvard, Digital Marketing Staregy di UAL,London College of Communication, Branding week di Future London Academy dan lain sebagainya. Semuanya sangat memperkaya pemahaman dan wawasan saya.

 Perbedaan yang saya dapatkan tentu sangat signifikan terutama dari bagaimana orang-orang disana melakukan bisnisnya (know how) dan menerapkan strategy dalam bisnisnya. Nature dalam bisnis EO ini “nombok dulu-dibayar kemudian”. Apa langkah-langkah Mas Zacky agar tidak merugi dalam bisnis yang penuh resiko seperti ini?

Tidak semua kita “nombok dulu – dibayar kemudian”. Memang ada juga yang memberikan Down Payment dulu kemudian kita kerja lalu kita mendapatkan pelunasan setelah semua kerjaan serta laporan selesai. Namun memang iya kebanyakan memang nombok dulu. Strategy yang paling penting dan menjadi SOP kita adalah adanya Kontrak Kerja atau setidaknya Confirmation letter secara tertulis yang menjelaskan secara terperinci hak dan tanggung jawab para pihak. Kita tidak bisa mulai bekerja, apalagi mengeluarkan dana duluan untuk project, sebelum itu semua ada. Kepastian hukum tentunya harus didahulukan.

Apa saja line business PT Kwartet Vaganza Indonesia ini? Dan yang terpenting, apa visi Mas Zacky sebagai pemimpin perusahaan?

Tahun 2021 dimasa kita semua menghadapi pandemic covid19 ini, kita merubah strategy dan menjadikan PT. Kwartet Vaganza Indonesia menjadi sebuah “Corporate Group” dengan brand FRIENDS HUB yang di dalamnya ada Friends Entertainment dengan service: Event, Activation, Branding, MICE. E-Friends dengan service: Digital Agency, Social Media Management. Lalu ARTJUNA dengan line bisnis: Merchandise. Misi saya adalah; menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan yang memiliki nilai lebih bagi orang banyak. Dimulai dari diri sendiri beserta keluarga tentunya, team dan keluarga terdekatnya, juga client pastinya dan masyarakat luas.

Ada jargon yang pernah bilang bahwa investasi yang terbaik adalah investasi terhadap diri sendiri (sebelum ke produkmu). Nah, saya dengar Mas Zacky sampe bela-belain ngambil short course ke Harvard dan London demi mendukung bisnis EO-nya. Ilmu apa yang didapat dari mereka? Perbedaan apa yang dapat diterapkan disini?

Saya sadar bahwa saya tidak memiliki background edukasi di bidang bisnis, management apalagi bidang event. Jadi selama ini saya belajar dari pengalaman saja (learning by doing). Mengambil shortcourse di berbagai negara setiap tahunnya memang menjadi goals saya, dengan maksud untuk menambah pengetahuan saya, experience dan networking secara global. Ini sudah saya lakukan semenjak tahun 2015. Ilmu yang didapat setiap coursenya tentunya berbeda-beda. Seperti Breakthrough Stategic Thinking dari NYU, Design Thinking di Harvard, Digital Marketing Staregy di UAL,London College of Communication, Branding week di Future London Academy dan lain sebagainya. Semuanya sangat memperkaya pemahaman dan wawasan saya.

Perbedaan yang saya dapatkan tentu sangat signifikan terutama dari bagaimana orang-orang disana melakukan bisnisnya (know how) dan menerapkan strategy dalam bisnisnya. Nature dalam bisnis EO ini “nombok dulu-dibayar kemudian”. Apa langkah-langkah Mas Zacky agar tidak merugi dalam bisnis yang penuh resiko seperti ini?

Tidak semua kita “nombok dulu – dibayar kemudian”. Memang ada juga yang memberikan Down Payment dulu kemudian kita kerja lalu kita mendapatkan pelunasan setelah semua kerjaan serta laporan selesai. Namun memang iya kebanyakan memang nombok dulu. Strategy yang paling penting dan menjadi SOP kita adalah adanya Kontrak Kerja atau setidaknya Confirmation letter secara tertulis yang menjelaskan secara terperinci hak dan tanggung jawab para pihak. Kita tidak bisa mulai bekerja, apalagi mengeluarkan dana duluan untuk project, sebelum itu semua ada. Kepastian hukum tentunya harus didahulukan.

Saat ini dunia pertelevisian kita menghadapi gempuran streaming video yang semakin marak di masyarakat. Menurut Mas Zacky, apa yang harus dilakukan dunia pertelevisian kita untuk menghadapi tantangan ini? Kualitas apa yang mungkin dapat ditingkatkan?

Dunia pertelevisian harus lebih kreatif lagi dan mampu bersaing terutama dengan memberikan hiburan serta pengetahuan yang tidak bisa masyarakat dapatkan dari dunia digital sekarang ini. Kualitas tayangan yang sifatnya mencerdaskan bangsa namun tetap dapat menghibur itu penting namun juga sulit.Ini terjadi di dunia social media (digital) yang sekarang ini saya pribadi melihat lebih banyak membuat konten yang hanya menghibur saja alias ajang pamer atau mengungkap kehidupan pribadi tanpa memberikan edukasi kepada netizennya. Itulah celah yang bisa dimanfaatkan dunia pertelevisian kita.

Last but not least, apa pandangan dan harapan Mas Zacky sebagai pelaku seni terhadap di dunia hiburan tanah air saat ini? Dengan adanya lini bisnis production house di perusahaan Mas Zacky, mungkinkah harapan Mas Zacky ini bisa sejalan dengan dunia hiburan saat ini? Karena kontrak (dengan TV, talent atau partner bisnis) tentunya membutuhkan dua sayap untuk terbang.

Pandangan dan harapan saya adalah, orang-orang kreatif di tanah air harus memiliki kesepakatan dan satu suara yang misinya adalah “mencerdaskan bangsa” tanpa memperdulikan rating atau minat penonton. Sekarang ini saya lihat semakin banyak tayangan”bodoh dan konyol” yang diminati. Semua itu terlihat dari banyaknya viewers atau likes. Tapi kalau semua insan creative dan juga public figure memiliki kesepakatan untuk sama-sama mencerdaskan bangsa, maka saya yakin semua tujuan itu bisa tercapai. Karena media komunikasi, dari mulai televisi sampai dunia digital, pada dasarnya adalah tools komunikasi yang betul-betul dilihat dan dicontoh oleh masyarakat sehingga tidak boleh sembarangan.

 Namun, terlepas dari harapan bisa sejalan atau tidak, saya pribadi akan tetap berusaha ada di jalur saya saja. Tidak masalah kalau tidak booming. Saya tidak money oriented. Tapi yang terpenting adalah tidak menjadi bagian dari yang membodohi orang banyak melalui media yang dimilikinya. Dua sayap untuk terbang tidak ada salahnya selama memang dapat dijalankan dan saling mendukung.

 Thank you atas waktunya Mas. Sharing ilmu yang sangat mencerahkan. Salam buat Mbak Ilmira dan keluarga ya. Sing berkah buat Mas sekeluarga. Aamiin.

 

……

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan:

Bagikan: