MajalahInspiratif.com, Jakarta – Kebersamaan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri yang terjalin erat dalam tali silaturahmi akan memberikan kesan mendalam dalam kehidupan. Moment memaafkan satu sama lain menjadi sangat berarti ketika seseorang berani membuka hati seluas-luasnya untuk memaafkan dan memberikan ketulusan hati. Kehangatan ini yang dirasakan Putri Novitasari atau juga akrab disapa Vivie Diyartana.
Perempuan kelahiran 23 November ini, adalah seorang entrepreneur sukses yang sangat percaya dan yakin bahwa keberhasilan, kebahagiaan, dan prestasi yang diraih dalam hidup, baik karier maupun usaha, akan semakin berarti dan berlimpah, ketika kita berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain, mulai dari keluarga, lingkungan sekitar, hingga masyarakat luas. Selain terus menjalin dan menjaga tali silaturahmi, dalam kebersamaan yang saling memaafkan dan berbagi dengan sesama, wanita cantik yang hobi jalan-jalan, mengajar dan mengeksplor UMKM bersama keluarga ini, merasakan manfaat luar biasa dengan rutin melakukan kegiatan sosial. Ia selalu mendapatkan kemudahan dalam hidup, karier, dan bisinis, serta berkesempatan bertemu dengan orang-orang yang baik.
Karena itu, dalam setiap bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, ia terus menjaga tali silaturahmi dan memohon maaf, terutama kepada keluarga tercinta. “Kami sekeluarga setiap tahun menyambut bulan suci Ramadhan untuk silaturahmi dan mohon maaf terutama kepada Mama dan Kakak, karena hanya tinggal Mama dan Kakak. Kami juga mengadakan doa dzikir bersama anak-anak rumah yatim agar Allah Ridho akan langkah ikhtiar kami sekeluarga menunaikan Ibadah Puasa dengan baik dan berkah Allah.”
Selain mempererat ikatan persaudaraan, Vivie yang merupakan lulusan Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, aktif melakukan kegiatan sosial dengan berbagi bersama anak-anak rumah yatim. Seperti halnya rutinitas doa dzikir bersama, donator, kunjungan sosial ke luar kota, Vivie juga menebarkan kebahagiaan dengan buka bersama dan sedekah hadiah.
“Sedekah hadiah seperti mukena pakai ataupun keperluan lain untuk sesama dengan tujuan untuk menebarkan kebahagiaan bagi banyak orang.”
Ibunda dari Safira dan Fauzan serta istri dari Cahyo ini, bersyukur dari setiap kegiatan sosial yang rutin dilakukan, ia berupaya untuk selalu memberikan yang terbaik. “Berbagi Masya Allah Tabarakallah, Allah banyak melimpahkan berkah bahagia untuk kami dan keluarga dengan diberikan ketenangan waktu yang berkualitas.Kami juga menularkan empati kepada anak-anak kami sehingga mereka terbiasa melakukan kegiatan berbagi.Seperti kegiatan bersama-sama anak-anak kami yang sudah mandiri dalam cita-citanya, dengan datang ke rumah yatim agar lebih dekat dengan mereka.”
Perempuan Tangguh dan Berani. Jangan pernah takut melangkah untuk maju menjadi perempuan karier karena perempuan tetap mampu menjalankan profesi atau hobinya dari rumah dan tidak meninggalkan jati dirinya. Perempuan di era globalisasi memiliki banyak peluang untuk berkarya dengan dukungan teknologi yang pesat. Banyak kesempatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Gender tidak menjadi halangan, tetapi pilihan hidup dan pertanggungjawaban masing masing individu yang akan berpengaruh pada masa depan perempuan Indonesia.
“Perempuan Indonesia seharusnya bisa memberikan mindset yang baik mengenai pemahaman terhadap gender. Ujian hidup seseorang tidak bisa dinilai hanya melalui jenis kelamin saja. Banyak daya dukung yang mempengaruhi pencapaian perempuan. Salah satunya teknologi. Teknologi yang pesat dapat mendukung setiap perempuan dapat menjadi PR Online atau pengusaha online sesuai dengan hobi masing-masing, sehingga bisa dijalankan di rumah dan menghasilkan uang tambahan sebagai prestasi.”
Inspirasi Keluarga. Sebagai seorang perempuan, Vivie berusaha menjadi panutan keluarga yang mampu menuntun arah langkah anak-anak dengan selalu berpegang teguh kepada Allah. Karena sebagai perempuan ciptaan Allah tidak pernah lepas dari kodrat sebagai ibu dan istri. Harus memiliki kepercayaan, kepekaan hati dan pikiran dalam pengambilan keputusan saat dibutuhkan dalam keluarga.
“Kendalanya adalah apabila dalam berkomunikasi di rumah tangga tidak terjalin dengan baik serta tidak bisa meng-handle dengan baik dalam rumah tangga sebagai ibu, istri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di mana teknologi semakin pesat, sehingga harus belajar untuk memahami setiap perkembangan yang ada dengan hasil dan tujuan yang ingin dicapai.”
