MajalahInspiratif.com, Jakarta – Pramita Ambar Sari Pane menyadari peran seorang ibu sangat penting dalam keluarga, menanamkan nilai-nilai moral yang baik kepada anak-anak, membekali pendidikan yang berguna bagi masa depan generasi penerus bangsa. Karena itu, tidak berlebihan, peran dan kedudukan seorang ibu sangat sangatlah mulia.
Bagi Pramita Ambar Sari Pane, sosok ibu memiliki peran penting dalam keluarga, selain ayah sebagai kepala rumah tangga, yang memberikan pondasi pendidikan bagi anak-anak. “Tangan lembutnya serta kasih sayangnya tak hanya mampu merawat dan membesarkan, namun mampu menghantarkan buah hati terkasih ke gerbang kesuksesan,” terang wanita cantik yang akrab disapa Mita Pane ini.
Wanita kelahiran Jakarta, 26 Maret ini menilai, kedudukan seorang ibu begitu mulia dalam Islam, bahkan sosoknya memiliki kemuliaan lebih besar dari pada ayah. Kemuliaan seorang ibu hingga disebut tiga kali dalam sabdaNya. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‘’Abu Hurairah RA pernah berkata bahwa ada seorang laki – laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan bertanya : ‘Wahai Rasulallah siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik ?’, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab : ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ibumu’. Siapa lagi? ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ayahmu’..”
Istri dari Didik Mukrianto yang saat ini duduk sebagai Anggota Dewan mengatakan, ibu merupakan seorang figur yang akan menjadi contoh bagi anak-anaknya. Kedekatan fisik dan emosionalnya terjalin secara alamiah sejak mengandung, merupakan faktor utama yang akan menentukan kepribadian dan karakter anaknya.
“Oleh sebab itu, hendaknya orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya dan menjadi positif bagi anak-anaknya dengan menunjukkan akhlak yang mulia dan menjadi perisai bagi anaknya dari pengaruh lingkungan yang buruk,” ujar lulusan S1 ini.
Maka dari itu, betapa pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga, terutama dalam hal mendidik dan membimbing anak-anaknya. Ibu sebagai sekolah pertama bagi anaknya sangat tepat. Meskipun mungkin tanggung jawab ini terasa berat, namun kemuliaannya pun begitu diagungkan dalam Islam.
Mita Pane memiliki kesan tersendiri terhadap sosok Sang Mama. “Sosok Mama adalah wanita yang sangat sangat istimewa di kehidupan saya. Mama orangnya sangat disiplin, selalu mengingatkan untuk shalat tepat waktu dan berdoa kepada Allah. Mama paling tidak suka membicarakan kejelekan orang lain dan tidak suka ikut campur urusan orang lain, karena kita tidak tahu kehidupan kita ke depannya seperti apa.. Mama selalu mengajarkan saya untuk menghargai orang lain dalam segala hal dan harus selalu rendah hati. Mama juga selalu mengingatkan apabila kita sudah sukses dan berhasil secara finansial jangan sombong karena semua hanya titipan Allah… dan Allah bisa sewaktu-waktu mengambil semuanya. Mama juga mengajarkan saya untuk selalu mengingat Allah karena kita bisa seperti ini semua atas ijin Allah Subhanahu Wata’ala.. Dan Mama selalu mengajarkan saya untuk selalu bersih dalam segala hal,” urainya ramah.
Sangat banyak nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sang Mama dalam hidup Mita Pane, yang kemudian ia teruskan kepada buah hati tercintanya. “Misalnya, Mama selalu mengingatkan jangan pernah tinggalkan shalat walaupun anak sudah gede gede, beliau tidak pernah bosan mengingatkan bahwa kita bisa seperti ini semua karena Allah dan semua atas ijin Allah . Anak-anak saya tidak boleh nginap di rumah temennya dan tidak boleh pulang malam, lebih baik temannya yang nginap dan main ke rumah biar bisa langsung saya awasi … Kamar mandi jangan jorok … makan jangan ngecap ,kalau mau makan harus ditata meja makannya dan kalau berbicara sama orang yang lebih tua harus sopan… masih banyak lagi hal hal positif yang orang tua terapkan ke saya … saya terapkan ke anak-anak saya dan rumah tangga saya,” bangga Mita yang sangat terkesan dengan pengalaman yang begitu dalam saat bersama Sang Mama, khususnya saat pertama kali Mamanya mengajarkan membaca dan sholat.
Sementara kepada para perempuan di mana pun berada, Mita Pane tidak lupa berpesan, terutama dalam menghadapi begitu banyaknya tantangan di era serba digital saat ini. “Menurut saya, di era digital ini semua serba cepat menyebarkan informasi, jadi perempuan harus lebih berhati-hati dalam membagikan konten ataupun menerima informasi. Karena sudah banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan data atau konten pribadi di media sosial kita. Dan jangan terlalu mudah percaya atau terprovokasi. Manfaatkan kemajuan tekonologi untuk terus berkarya, menggali dan mengoptimalkan potensi diri, agar kita bisa mandiri dan sejahtera,” bijaknya.
Tanamkan Pola Asuh Sesuai Alquran dan Sunnah
Sebagai seorang ibu, Mita Pane selalu mendoakan dan berharap anak-anaknya menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Pola asuh dan didik kepada buah hati tercinta, Mita Pane senantiasa bersandar dan sesuai Alquran dan Sunnah, yaitu moral seperti yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat-sahabat Rasul. Ia menekankan pendidikan agama bagi putra-putrinya. Ia selalu mengajarkan dan mengingatkan kepada anak-anaknya untuk selalu menjaga adab dan akhlaknya di mana pun mereka berada. “Dan yang paling penting dalam menjalani hidup ini adalah menjadi orang yang jujur dan amanah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya,” katanya bijak.
“Karena doa anak-anak soleh dan solehah adalah amal jariyah kita sampai kita meninggal. Jadi saya selalu berdoa agar anak saya menjadi anak yang takut akan larangan Allah Subhanahu Wata’ala dan menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Anak yang sukses dan bahagia dunia akhirat dan selalu menjadi anak yang bertanggung jawab.. Aamiin Yaa Rabbal’Aalamiin,” doa ibu dari Ryzki Aufa Helmi Rachmansyah (Kuliah/20 tahun), Callista Aliya Sari (Kuliah /18 tahun), Cleo Nabila Sari (kelas 2 SMA /16 tahun) ini.
Di era digital ini, beberapa tantangan dan rintangan pasti dirasakan para orang tua. Mita Pane juga merasakan tantangan yaitu berubahnya pola komunikasi di dalam keluarga, khususnya anak-anaknya yang lebih banyak bermain dengan gawainya dibandingkan mengobrol dan berbagi cerita dengan orang tuanya. “Hal ini yang membuat saya khawatir, untuk itu saya selalu memantau kegiatan anak-anak dan menanyakan aktivitas mereka di setiap harinya,” ungkapnya.
Mita pun berusaha melakukan terobosan untuk mempererat komunikasi di dalam keluarga. Kebetulan suami dan anak-anaknya mempunyai hobi memasak. Bersama suami dan buah hatinya, Mita Pane berkolaborasi untuk menciptakan kreasi masakan yang bisa meningkatkan imun di masa pandemi. “Kegiatan memasak di rumah ternyata meningkatkan inovasi. Terlebih keluarga saya memperhatikan asupan yang dikonsumsi agar lebih sehat,” ujarnya.
Kini Mita merasa bersyukur memiliki anak-anak yang mandiri. “Alhamdulillah, saya bangga memiliki anak-anak yang mandiri dan Insyaa Allah bisa menjaga diri di mana pun mereka berada,” tambahnya.
Sementara harapan di tahun 2023, Mita ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa lebih dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Saya ingin selalu belajar sabar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya juga berharap semoga suami dan anak-anak selalu dalam lindungan Allah dan selalu dijaga sama Allah Subhanahu WaTa’ala … dan kita selalu saling mengingatkan apabila ada perbuatan yang salah… agar bisa sama sama masuk dalam JANNAH ALLAH TA’ALA karena ini harapan dan cita cita sebenarnya dalam hidup dan keluarga saya,” ungkap Mita penuh harap.
Mita juga berharap masa-masa sulit yang dihadapi negara ini segara berakhir. “Semoga negara kita diberikan keberkahan, kemakmuran, dan kedamaian oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.
Me Time Bersama Keluarga yang Utama
Sebagai perempuan Mita Pane menyadari kebutuhan me time sangat perlu. Baginya, me time adalah waktu di mana ia bisa memanjakan diri dan melakukan apa yang diinginkan. Banyak hal yang bisa dilakukan di waktu me time. Salah satu me time yang sering ia lakukan adalah melakukan perawatan kecantikan di rumah bersama anak-anak saya Callista dan Cleo. “Biasanya saya memanggil orang salon ke rumah untuk merawat tubuh dan wajah agar tetap sehat dan awet muda. Dengan begitu, saya bisa lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas,” ungkapnya.
Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Mita Pane juga masih meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan sahabat, rekan, kerabat, dan komunitas. “Alhamdulillah saya masih memiliki waktu bersosialisasi dengan teman-teman dan masyarakat sekitar. Insya Allah atas ijin Allah saya selalu ikut pengajian,” ujarnya.
Sebagai ibu rumah tangga, Mita pun suka dengan kegiatan beres-beres rumah agar terlihat bersih dan nyaman. “Saya suka sesuatu yang indah dan bersih. Saya juga suka travelling dengan keluarga untuk melihat dan menikmati keindahan-keindahan ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.
Selain itu, Mita juga bergabung sebagai anggota PIA (Persatuan Istri Anggota Dewan). Di organisasi tersebut, ia sering mengikuti kegiatan baksos ke daerah-daerah di Indonesia.
Mita Pane juga memberikan dukungan penuh bagi sang suami dalam aktivitasnya sebagai Anggota Dewan. Ia selalu mempersiapkan kebutuhan suami, selalu mendukung dan menyemangati suami di setiap aktivitasnya dan yang terpenting selalu mendoakan yang terbaik dan selalu dalam perlindungan Allah Subhanahu Wata’ala.
Bagi Mita, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam merupakan sosok yang menginspirasinya dalam menjalani kehidupan ini. “Karena beliau sosok yang memiliki sifat sayang kepada siapapun tanpa memandang ras, suku, kulit, bahkan baik kepada orang yang mencintainya ataupun musuh,” jelasnya.