MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bila kebanyakan pengusaha fashion yang meng-import baju dari luar negeri hanya dalam bentuk ready to wear atau siap pakai, lain halnya dengan butik yang dijalankan Niza. Perempuan berdarah Jawa yang sangat menyukai fashion etnik khas India dan Pakistan ini, justru mendatangkan material bahan dalam bentuk unstitched atau belum dijahit, yang merupakan rancangan mentah dari desainder-desainer terkemuka asal Pakistan. Selain memberikan sentuhan yang berbeda namun tetap cantik dari tiap desain yang dihasilkan, tiap rancangan juga dibuat exclusive. Seperti apa?
Menjadi wanita karier atau fokus sebagai ibu rumah tangga adalah pilihan. Dan setelah menikah serta dikaruniai dua orang putra, Niza memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di sebuah perusahaan besar di Jakarta, agar bisa ikut suami pindah ke Bandung dan konsen membesarkan buah hati. Namun, setelah kedua putranya tumbuh dewasa, ia mulai mencari kesibukkan dengan menjalani bisnis fashion yang memang telah lama menjadi kecintaannya.
“Sejak duduk di bangku SMA, saya punya usaha produksi bed cover yang saya tawarkan ke hotel-hotel. Saya sering presentasi ke banyak Manager House Keeping. Jadi memang sudah senang dengan bidang ini. Saat kuliah, saya juga menjual baju-baju yang saya import dari China. Makanya saya sudah paham dengan produk luar dan sistem-sistemnya,” terang wanita yang akrab disapa Niza ini.
Buka Butik. Ketika putra pertamanya melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di Bandung, Jawa Barat, dan si bungsu kuliah di Amerika Serikat, Niza yang tinggal bersama sang suami di Jakarta, mulai memiliki banyak waktu senggang. Demi mengusir rasa bosan, ia mencoba kembali ke dunia lamanya, yakni dengan membuka Butik Nitara di Seminyak, Bali.
“Sekitar akhir tahun 2018, karena saya suka baju dan aksesories India yang bohemian, akhirnya saya buka butik yang menawarkan produk-produk tersebut. Tapi, semenjak pandemi karena tidak ada ada turis, otomatis bisnis ini jadi sepi peminat. Padahal sewa tempat di sana cukup tinggi. Makanya hampir dua tahun ini kami putuskan untuk tutup,” cerita Niza.
Dikatakan Niza, selain membuka butik offline, di tahun yang sama, ia juga menjalani butik online berlabel Annisa Butik. Namun, berbeda dengan Butik Nitara yang khusus menawarkan busana ready to wear Bohemian-India, Annisa Butik memasarkan busana khas Pakistan. Baik dalam bentuk ready to wear maupun unstitched yang manis dan elegant.
“Sampai saat ini baju yang saya order selalu original dari desainer-desainer terkenal di Pakistan seperti Maria B, Sobia Nazir, Asifa & Nabeel, Asim Jofa, Zainab Chottani, Mush Q, Saadia Asad dan desainer terkemuka lainnya, selalu exclusive dan tidak ada yang menyamakan. Biasanya saya pesan secara online ketika mereka menggelar preview atau lewat reseller mereka dari Pakistan,” tuturnya.
Inovatif dalam Berkreasi. Dijelaskan Niza, tiap desain busana khas Pakistan tersebut datang dalam keadaan mentah atau belum dijahit. Dalam tiap paket biasanya berisi potongan kain untuk bagian baju, celana, selendang atau kerudung khas Pakistan, dan hiasan seperti bordir. Namun, tiap paket tersebut biasanya tidak dilengkapi dengan pernak-pernik seperti renda, pita atau mutiara-mutiaraan seperti gambar busana yang terpampang dalam pembungkus bahan mentah tersebut.
Di sinilah, Niza dituntut untuk inovatif dalam berkreasi dan mencari pernik pengganti yang cocok untuk dipadupadankan dengan material bahan utama.
“Misalnya di gambar pembungkus bahan ada hiasan berupa mutiara di bagian tangan, tapi mutiara tersebut tidak include di dalam paket, jadi tidak komplit. Maka saya harus mencari bahan pengganti yang cocok. Supaya hasilnya tetap mirip walaupun tidak 100%, sehingga konsumen tidak kecewa karena hasilnya tetap cantik,” ungkap Niza, yang merasa seperti tengah membuat prakarya ketika mengkombinasikan beberapa pernak-pernik yang sesuai dengan busana khas Pakistan yang soft dan elegant.
Tak sekedar kreatif dalam memadupadankan bahan utama dengan pernak-pernik yang dibutuhkan, Niza juga sanggup mengubah material bahan pelengkap menjadi tampilan yang berbeda. “Salah satu ciri khas baju Pakistan itu adalah bersifat universal, untuk segala kalangan, motif yang berbentuk bunga dan daun khas Pakistan, dan ornamen arsitektural Pakistan serta sentuhan Oriental dan dilengkapi dengan selendang atau yang di kenal dengan dupatta yang ukurannnya cukup lebar. Bila customer berkenan, saya bisa mengubahnya menjadi outer atau dress yang bisa diaplikasikan dengan busana lain,” tuturnya.
Sesuai Bofy Fit. Tiap busana yang ditawarkan Niza juga dijahit sesuai ukuran pemesan. Sehingga sesuai dengan body fit masing-masing dan nyaman dikenakan. “Untuk customer di sekitar Jakarta saya selalu tawarkan untuk datang langsung ke workshop atau ke stand saya ketika menggelar bazaar untuk diukur badannya. Tapi bagi mereka yang di luar kota, biasanya saya minta mereka mengukur sendiri lingkar dada, panjang tangan, panjang kaki dan sebagainya, lalu dikirim hasil ukurannya kepada saya,” ujar Niza.
Niza pun merasa beruntung, di dukung oleh Meilani, seorang desainer muda yang mampu menangkap dan merealisasikan apa yang ada dalam benak Niza menjadi suatu rancangan nyata. “Alhamdulillah, saya dibantu seorang desainer lulusan Taiwan, kami bagi tugas, dia di bagian jahitan, saya eksekusi hiasan-hiasan pelengkapnya,” kata wanita berlesung pipi ini.
Dengan menyasar kalangan menengah hingga atas, dan melirik target market usia 20-50 tahun, Niza berharap Annisa Butik bisa lebih dikenal luas dan peminatnya kian bertambah. “Untuk busana Pakistan ini saya melihat belum ada competitor, bahkan banyak customer kami dari kalangan expatriate asal India dan Pakistan yang tinggal di Indonesia. Dan begitu melihat hasil rancangan saya, mereka tahu kalo yang saya buat ini material bahannya ori, bukan replika,” tekan Niza.
Rencana Kedepan. Keputusan Niza untuk kembali ke dunia bisnis setelah merasa tugasnya dalam membimbing buat hati selesai, senantiasa didukung sang suami yang bahkan tidak segan memberikan masukan dalam pengembangan bisnis yang ia jalani.
“Meski sibuk dengan bisnis yang digeluti, tapi suami selalu meluangkan waktu ketika saya curhat tentang bisnis ini. Ketika memutuskan untuk buka butik bahkan dia yang memberikan modal. Tapi kalau untuk urusan operasional atau profit saya yang kelola. Dan karena channel bisnis dia juga luas, jadi saya sering minta dikenalkan,” terang Niza.
Kedepan, terutama setelah pandemi usai, Niza berencana menggelar fashion show baju-baju Pakistan dan India di Makassar, yang sempat tertunda karena COVID19. Selain itu, Ia juga akan membuka kembali Butik Nitara.
“Next project, Saya pingin punya sapi dan lahan yang akan saya gunakan untuk bisnis penggemukkan sapi. Nantinya dikelalo oleh ibu saya, agar beliau tidak jenuh di rumah. Doakan semoga bisa segera terwujud,” pungkas wanita yang hobi merawat tubuh dengan bahan-bahan alami ini. Laili
Info Lebih Lanjut:
Annisa Butik
Jl. Pancoran Timur 2C no. 4-B,
Jakarta Selatan
Shopee : annisabutik151
Instagram :@annisabutik151