Crowdfunding Typography Banner
Womanpreneur, Ketua Umum Indonesia Korea Women Association (IKWA)

Meisy Chang, Promosi Fashion Khas Bangsa Lewat Galeri Seni Wastra Indonesia di Korea Selatan

Bagikan:

4

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Bertajuk wastra Indonesia, produk-produk fashion rancangan desainer kebanggaan Indonesia, Meisy Chang berhasil masuk pasar Korea Selatan. Meisy, sapaan akrabnya berhasil memperkenalkan batik dan produk lain buatan Indonesia lewat Galeri Seni Wastra Indonesia. Berlokasi di kota Gimhae Busan Korea Selatan, Meisy Chang berhasil membuka Galeri Seni Wastra Indonesia pada Oktober 2024. Galeri Seni Wastra Indonesia merupakan Galeri Indonesia pertama dan terbesar di Korea Selatan pada saat ini. Melalui galerinya, Meisy Chang ingin membawa produk fashion asli Indonesia untuk diperkenalkan dan dijual di negara Korea Selatan serta memenuhi kebutuhan pasar fashion Indonesia di Korea.

Produk Khas Indonesia. Fashion yang dipromosikan di Korea mengambil tema Batik dan Tenun (NTT, Sumatera, Jawa, Bali) berupa tenun ikat, songket sampai ulos dalam berbagai desain berupa pakaian, sepatu hingga aksesoris. Perlahan tapi pasti, Meisy berhasil membawa produk-produk Indonesia ke pasar fashion di Korea Selatan. Tidak hanya berupa pakaian, Meisy memperkenalkan karya-karya tas buatan UMKM dari bahan batik, kulit ular, rajutan, bordir dan kulit pohon yang ditampilkan dalam kreasi menarik.

Selain produk UMKM, Meisy juga berkolaborasi dengan beberapa desainer asal Indonesia untuk menampilkan produk-produk di Galeri Seni Wastra Indonesia. Bahkan sudah banyak brand terkenal asal Indonesia yang tampil menawan di galeri Seni Wastra Indonesia di antaranya Li -Uli by Ida Rebbeca, Adinda Moeda By Adinda, Yashoky by Flo, Batikeun dan Rosemalina, Nila Baharudin, Dini Katumbiri, Fenty Mutiara, Indah darry dan Melia Batik, Galuh Kinanti, Java East by Cynthia, desainer-desainer tas dari Neby Bags, Glams Bag, Paduzee, zante, Ticha Bags Papua dan Perabotan dan home décor Indonesia dari Raphael Kitchen.

Menurut Meisy Chang, baju-baju bertemakan wastra memang belum cukup familiar di kalangan masyarakat lokal Korea yang lebih mengenal Batik. Namun untuk produk lainnya seperti tenun, Meisy tidak pernah berhenti mempromosikan ke warga asli Korea Selatan. Sementara untuk penjualan, Meisy menegaskan bahwa mayoritas pembeli masih didominasi masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan.

“Kami mempromosikan tenun dengan memberikan penjelasan tentang nilai-nilai filosofi dari tenun. Untuk penjualan fashion tetap didominasi oleh masyarakat WNI yang berdomisili di Korea. Sedangkan warga Korea dan orang asing lainnya lebih tertarik untuk komoditas tas  yang terbuat dari kulit ular.”

Optimis Tembus Pasar Internasional. Meisy tetap optimis UMKM Indonesia dapat menembus pasar internasional. Apalagi jika pemerintah bersedia meluangkan banyak perhatian untuk UMKM yang komoditinya sudah siap bersaing di pasar internasional.

“Saya yakin WNI yang berdomisili di Korea Selatan pasti merasa bangga jika budaya Indonesia dikenal dan menjadi daya saing yang baik di luar negeri.”

Meisy melakukan berbagai promosi untuk memperkenalkan produk-produk fashion Indonesia lewat Galeri Seni Wastra Indonesia. Selain itu, Meisy juga melakukan promosi dengan event-event bazaar dan pameran yang digelar di sana. Tak hanya itu, ia juga aktif mempromosikan di sosial media dengan keyakinan Galeri Seni Wastra Indonesia dapat berkembang di masa depan.

Beberapa promosi yang kami lakukan melalui event bazaar-bazaar di Korea, pameran dan media sosial cukup membantu walaupun tetap dibutuhkan support dari berbagai pihak agar Galeri Seni Wastra Indonesia ini dapat terus berkembang di Korea Selatan di masa mendatang.”

Di tahun 2025, Meisy baru saja membuat gebrakan baru dengan menggandeng desainer dan pengusaha UMKM dalam kegiatan multikultural di Korea Selatan. Ia siap memeriahkan dan berpartisipasi di acara kegiatan tersebut. Meisy bersyukur karena baru kali ini dihadirkan berbagai karya desain tradisional asli Indonesia di Korea Selatan.

Gebrakan ini masih sejalan dengan peran Meisy yang aktif di organisasi Indonesia Korea Women Association (IKWA) sebagai Ketua Umum. Organisasi yang bertujuan dan berperan untuk membantu para Perempuan Indonesia yang menikah dengan Warga Negara Korea baik yang tinggal di Indonesia ataupun di negara lain untuk saling bertukar informasi seputar hukum perkawinan campuran, ekonomi dan sosial.

Fokus Membantu UMKM. Berawal dari teman-temannya warga Indonesia yang tinggal atau berada di Korea dan mengalami kesulitan untuk  mendapatkan barang-barang logistik dari Indonesia pada masa awal pandemi, Meisy berhasil mendirikan perusahaan yaitu PT. Plan Logistik International Indonesia.

“Awalnya dari pakaian dan beberapa kebutuhan rumah tangga lalu berlanjut ke makanan halal dari Indonesia yang dikirimkan ke Korea Selatan. Dari kegiatan tersebut kami mendirikan perusahaan dengan nama PT. Plan Logistik International Indonesia.”

Kemudian, Meisy membuat terobosan untuk meningkatkan perekonomian keluarga kehususnya pelaku UMKM. Ia mulai mempromosikan barang-barang UMKM Indonesia ke luar negeri, khususnya ke Korea Selatan, lalu berlanjut ke negara lain seperti Jepang dan Amerika.

“Produk UMKM sangat banyak diminati antara lain makanan daerah, karena teman-teman WNI yang berada di luar negeri pastinya rindu dengan makanan atau masakan khas daerah masing-masing. Ketika kita datang mengunjungi teman-teman di Korea, ternyata mereka banyak sekali membuka usaha  makanan  dan snack-snack dari Indonesia biasanya kita bisa menjumpai warung Indonesia di sana.”

Harapan Besar. Meisy memiliki harapan besar bagi perempuan Indonesia yang merupakan pelaku UMKM. Ketika berhadapan dengan masalah, ia berharap pelaku UMKM tidak berhenti begitu saja.  Sesusah apa pun kondisi yang dihadapi, harapannya jangan sampai putus asa, harus tetap semangat, tetap berkarya dan berusaha. Jangan pernah takut karena akan selalu banyak pendukung yang memberikan semangat serta bantuan.

“Untuk perempuan Indonesia khususnya kaum muda, generasi milenial ataupun generasi senior, never give up! Jangan pernah menyerah pada situasi apapun. Karena perempuan itu adalah makhluk yang paling kuat. Jadi apa pun itu yakinlah pasti bisa dilewati asalkan tidak menyerah.”

Dukungan Suami dan Keluarga.  Terlepas dari kariernya sebagai di womanpreneur, Meisy didukung penuh oleh keluarga, terutama suami tercinta. Menurutnya, tidak ada yang lebih berharga ketika sosok suami setia mendampingi dalam kondisi apa pun.

Meisy bahkan terinspirasi dari suaminya yang selalu setia dan  tanpa lelah memberikan pandangan dalam hal pemikiran positif untuk semua yang dilakukan. Ia bersyukur memiliki pasangan hidup yang berani menghadapi segala kondisi dengan bijaksana.

“Untuk anak-anak, saya mendukung mereka dengan prestasi mereka masing-masing, meskipun saya tidak selalu mendampingi mereka 24 jam, tetapi mereka tetap bisa berkarya dan aktif dalam kegiatan sosial sehingga bisa melakukan hal-hal yang menghadirkan prestasi untuk orang tua. Ini merupakan dukungan yang sangat besar dan berarti untuk kami dan menjadi motivasi serta semangat hidup bagi saya dan suami.”

Keseimbangan antara kesibukan, me time dan keluarga, wajib dikemas sempurna agar hasilnya efektif. Meisy berhasil melakukan hal tersebut sehingga ia tidak pernah kekurangan waktu bersama keluarga. Selain itu, Meisy juga berusaha membatasi pekerjaan, melakukan monitoring pekerjaan dari rumah dan mendampingi keluarga serta anak-anak di rumah.

Me Time. Meski segudang aktivitas yang padat, Meisy tetap bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri. Biasanya ia memilih untuk bekerja di luar kota atau ke luar daerah.

Memiliki kesempatan untuk bekerja sembari traveling merupakan bonus dalam bekerja. Meisy mengungkapkan jalan-jalan sambil memperhatikan peluang kerja yang bagus merupakan caranya untuk menikmati me time.

Bagikan:

Bagikan: