MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ibu merupakan sosok perempuan hebat yang luar biasa tangguh dan mampu menyembunyikan kesedihan di mata anaknya. Sosok ibu tak akan pernah tergantikan, ia selalu memberikan warna dan kebahagiaan dengan ruang tak terbatas. Begitulah makna kehadiran seorang ibu yang diungkapkan seorang perempuan cantik bernama Hj. Shinta Adistaria, S.H.,M.H. Kehadiran peran ibu di dalam kehidupan selama ini yang juga menjadi inspirasi Shinta atau Chinta, sapaan yang ia sukai dari teman-temannya karena lebih akrab dan santai, dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu.
Chinta mengungkapkan bahwa menjadi seorang ibu tentu harus memiliki tanggung jawab dan sepenuh hati dalam menjalankannya. Hal ini dilakukan demi masa depan anak-anak yang lebih baik. Menurut Chinta, mengasuh dan membimbing anak merupakan kewajiban sepanjang waktu. Sesibuk apapun dan di mana pun, ia tidak akan pernah melupakan kewajiban dalam membimbing anak. Ketika sedang bekerja atau melakukan kegiatan sosial, Chinta tetap meluangkan waktu untuk memberikan perhatian kepada anak-anak di rumah. Tak ketinggalan, ia berusaha untuk mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh anak-anak.
Kasih sayang yang diberikan kepada anak tidak selalu berpatokan pada materi atau kenyamanan semata. Ia berusaha mendampingi anak agar tumbuh menjadi pribadi mandiri.
“Sejak kecil anak-anak saya ajari untuk bisa mengerjakan pekerjaan sendiri. Tidak boleh menggantungkan pada orang tua. Saya juga mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat. Memilih teman misalnya, harus teman yang punya kebiasaan dan hobi positif. Misalnya kegiatan seni dan olahraga.”
Chinta mendukung anak-anak mulai belajar berbisnis. Giovani Kumara, anak pertamanya membuka kafe kecil di komplek Intermark, dengan brand Silam Kafe. Usaha ini menjual berbagai menu kopi dan makanan. Giovani juga bergabung dengan usaha aplikasi di Bintaro. Intinya ia mendukung anak untuk belajar dari kecil biar suatu saat bisa menjadi besar.
Anak keduanya Rivo Derry Kumara juga sudah memulai bisnis sepatu dengan mengusung brand Monk & CO., yang dipasarkan secara online. Rivo memilih join bersama teman-temannya dan sudah mengenalkan produk sepatu ke sejumlah pejabat negara seperti Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dan Walikota Tangsel Benyamin Davnie. Selain bisnis sepatu, Rivo juga jualan makanan jajanan secara online yang diberi label Derry’s Chicken. Sementara Nadya Wicakayu, anak ketiganya berhasil membuka usaha kafe dengan nama Rupa Space berkonsep kafe terbuka dengan memanfaatkan tanah terbuka di samping rumah. Rupa Space juga menerima tamu yang berulang tahun, arisan, pernikahan sederhana.
Sementara Chinta sendiri memanfaatkan peluang yang ada, membuka bisnis ikan di persawahan miliknya. Di tengah kesibukan berbisnis dan mendampingi anak-anak yang sedang berjuang membangun bisnis, Chinta tetap fokus membimbing keempat anaknya yang lain yang masih sekolah, yaitu Diego Titan Baitullah, Nadia Putri L, Ersyada Maharshi, dan Raosyada Sang Putra.
Tangguh Sebagai Seorang Ibu. Menjadi seorang ibu tidak hanya dibutuhkan kemampuan untuk membagi waktu dan menuangkan kasih sayang di berbagai kondisi, tetapi menanamkan jiwa entrepreneurship kepada anak-anaknya. Pedoman ini menjadi motivasi yang kuat dalam mendampingi pertumbuhan anak-anak selama membangun karier bisnisnya dan juga sang suami tercinta, Margiono yang merupakan Pemimpin koran nasional Rakyat Merdeka dan perusahaan property Intermark, Mixed Used Development, di Jalan Lingkar Timur Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, di mana berdiri gedung Office Acociate Tower, Aparement Tuscany, dan Hotel Swissbel Serpong.
Diungkapkan Chinta, ia memang bukan pelaku bisnis yang terjun secara langsung. Namun Chinta hidup di tengah keluarga yang berbisnis. Dari suaminya, Chinta belajar dan memahami bagaimana memasarkan koran dan mencari iklan yang merupakan dua sumber utama di dalam bisnis media. Selain kedua hal tersebut, kerja keras juga menjadi point penting yang tidak boleh diabaikan. Tidak hanya di dalam bisnis atau pekerjaan, tetapi berdiri tangguh menjadi sosok ibu yang berarti bagi anak-anaknya.
“Nilai utama yang saya pelajari bahwa kerja keras adalah modal utama orang berbisnis. Tidak boleh lembek. Sering saya bilang ke suami jangan pernah malas-malasan dan kendor semangat.”
Berbisnis bagi seorang perempuan merupakan hal membanggakan. Apalagi jika mampu membagi waktu dengan cerdas dan dapat menuntaskan tanggung jawab sebagai seorang perempuan di dalam keluarga. Untuk memberikan waktu terbaik kepada keluarga, membagi energi dan perhatian antara kehidupan sosial dan diri sendiri, ia berusaha dengan mendahulukan prioritas dalam keseharian di kehidupannya dengan mengandalkan keunggulan sebagai seorang perempuan. Tidak hanya berkutat dengan bisnis dan keluarga, Chinta juga aktif dalam berbagai komunitas dan organisasi yang tentunya terdiri atas bermacam-macam kalangan, dari pengusaha, sosialita, public figure, hingga pejabat negara. Organisasi dan komunitas seperti Lions Club Jakarta, Peace Love Bogor, Jumat Berkah dan masih banyak lagi.
“Sebenarnya saya ini simpel banget, mendahulukan yang menjadi prioritas dalam keseharian di kehidupan saya. Harus pintar-pintar refocusing anggaran ruman tangga dan saya ini tipe perempuan atau ibu yang berusaha menjaga mood dengan baik. Selain itu menurut saya keunggulan perempuan itu lebih teliti dan cermat dalam banyak hal. Perempuan itu lebih hemat dan bisa mengatur keuangan alias menteri keuangan dalam rumah tangga.”
Berpikir Positif Hadapi Pandemi. Pandemi yang menyebabkan seluruh sektor kehidupan mengalami goncangan khususnya di dunia bisnis dapat dihadapi dengan tenang oleh Chinta. Sebagai istri yang tangguh, Chinta selalu berada di belakang suaminya tanpa mengeluh. Ia tetap semangat dan membuat keputusan terbaik untuk mendampingi suami.
“Di tengah situasi pandemi kita harus berpikir positif. Perempuan itu harus menjadi perempuan yang hebat karena Indonesia tercinta ini sangat butuh perempuan-perempuan tangguh, penuh semangat, bermental baja serta senantiasa berpikir yang positif yang menginspirasi banyak orang serta perempuan harus mampu melakukan apapun dengan sepenuh hati. Untuk perempuan Indonesia, menjadi perempuan baik saja tidak cukup, tetapi kita harus menjadi perempuan hebat.”