Owner Toko Karomah Anak

Gina Amalia: Mental yang Kuat, Konsisten, Adaptif, dan Inovatif, Kunci Sukses di Masa Sulit

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Menjelajah kawasan Cirebon Timur tak lengkap rasanya bila tidak mampir ke Toko Karomah Anak. Toko yang berada di Jl KH Wahid Hasyim No 18 Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang tersebut seolah memiliki magnet tersendiri sehingga selalu dibanjiri pengunjung. Bahkan, di saat pandemi melanda,Toko Karomah Anak tetap eksis.
Berbagai perlengkapan ibu dan anak dari mulai pakaian, kosmetik, mainan, alat tulis hingga perlengkapan lainnya tersedia di toko yang hampir berusia lima tahun tersebut. Namun siapa sangka, sang pemilik toko, Gina Amalia, awalnya tidak menduga tokonya bakal berkembang pesat seperti saat ini. Ia sempat mengalami pergulatan batin saat akan membuka toko. Terlebih, saat itu ia tengah berada di zona nyaman dan menduduki posisi strategis di PT Holcim Indonesia sebagai Territory Sales Officer.

Tinggalkan Karier Cemerlang untuk Berwirausaha. Jauh sebelum bergabung dengan PT Holcim, perjalanan karier Gina dimulai seusai lulus kuliah dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2011. Ia diterima di perusahaan besar sekelas Astra International-HSO sebagai Management Trainee (MT). Setelah lulus On The Job Training (OJT) ia dipercaya menjadi Branch Head di Honda Sales Operation Makassar sampai tahun 2013.

“Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat selama bekerja tapi setelah menikah orientasi saya berubah,” kata Sarjana S1 Administrasi Bisnis ini.

Perempuan kelahiran Cirebon, 30 April 1989 ini mengakui, setelah melepas masa lajang, dorongan untuk membuka usaha sendiri begitu kuat. Apalagi, kedua orang tuanya lebih dulu sukses membuka toko ritel bernama Karomah Toserba. Hal itu pula yang membuat iamelepas karier demi mengikuti jejak kedua orang tuanya. Tidak disangka, suaminya, Khrisna Wibowo, juga ikut mendukung pilihannya.

“Saya seperti memiliki dorongan untuk mencoba hal baru hingga akhirnya pada tanggal 19 Juni 2017 saya memberanikan diri banting setir berwirausaha dengan membuka Toko Karomah Anak bersama suami. Saat itu, toko hanya memiliki lima orang karyawan,” bebernya.

Strategi Tetap Survive di Masa Pandemi

Menjalankan usaha hingga berada di titik seperti saat ini diakui Gina tidaklah mudah. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Begitu pula saat terjadinya wabah Covid 19. Kehadiran pandemi membawa dampak tidak terduga terhadap Toko Karomah Anak. Pada saat awal pandemi, penjualan toko sempat menurun padahal waktu itu toko baru saja diperluas.

Tidak berhenti sampai di situ, ibu dua anak ini, juga dihadapkan masalah lain di antaranya beberapa supplier tutup dan ekspedisi terhambat. Beruntung, saat itu ia dan suaminya segera berbenah dan melakukan evaluasi.

Beberapa strategi dijalankan, salah satunya melakukan promosi di sosial media dengan harapan memperluas jangkauan konsumen dan menambah pendapatan dari berjualan lewat online. “Alhamdulillah perlahan-lahan omset kami kembali stabil karena konsumen yang datang kini bukan hanya dari warga sekitar tapi dari daerah lain juga. Kami benar-benar memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin ,” kata Gina.

Selain media online Instagram dengan alamat akun @karomah.anak, Gina juga melebarkan sayap promosinya lewat marketplace Shopee dengan nama Karomah.Anak. Kini, akun Instagram Karomah Anak sudah memiliki 14 ribu lebih pengikut. Bukan sekadar promosi, Gina juga kerap memanjakan konsumen online dengan mengadakan giveaway berhadiah logam mulia, elektronik, endorse secara tepat guna dan adsense.

Promosi melalui media online tersebut Gina garap secara serius dengan membentuk tim khusus yang mengelola penjualan online. Ia bahkan ikut terjun langsung untuk update dagangannya di media sosial.

“Untuk supplier akhirnya kami mendapatkan beberapa supplier baru yang kami dapat dari internet,” jelasnya.

Begitu juga soal ekpedisi yang terhambat karena banyak terjadi penutupan jalan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat Gina harus mereview manajemen rantai pasokan atau supply chain management dengan menambah stok penyangga (bufferingstock).

Di masa pemulihan akibat pandemi, menurut Gina belum sepenuhnya kalangan usaha kembali produktif. Kasus Covid 19 varian Omicron yang kembali mengganas sehingga Kota Cirebon kembali masuk PPKM Level 4 membuat pelaku usaha kembali mengalami keterbatasan.

“Dalam kondisi seperti ini sebenarnya membuat beberapa orang terdorong memiliki ide bisnis baru dari mulai bisnis ritel online ramai yaitu reseller atau dropshipper online, bisnis tanaman dan ikan hias, makanan frozen, tutor olahraga online, tutor bimbingan belajar, youtuber, influencer dan lainnya,” beber Gina.

Agar tokonya tetap bertahan di tengah gempuran pandemi yang belum berakhir, Gina terus berupaya melakukan inovasi dan tanggap terhadap kebutuhan pasar serta mempersiapkan diri untuk skenario terburuk. Di sisi lain, ia juga menyeimbangkan antara kelancaran usaha dan penerapan protokol kesehatan. Saat memasuki tokonya, para pengunjung dicek suhu dan wajib memakai masker.

Beruntungnya, meski sempat mengalami penurunan omset, Gina sama sekali tidak melakukan pemotongan gaji atau bahkan pengurangan karyawan. Justru sejak awal pandemi sampai saat ini tokonya menambah 15 pegawai baru.

Gins berprinsip, dalam keadaan sesulit apapun selalu berusaha untuk tetap membantu orang lain. Bersama suaminya, ia membuat Corporate Sosial Responsibility (CSR) yaitu memberikan bantuan uang tunai rutin tiap bulan kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu khususnya anak yatim dan jompo dengan harapan membantu mereka. “Insya Allah dengan kita memudahkan urusan orang lain, urusan dan usaha kita juga dipermudah. Selalu niatkan usaha kita untuk ibadah,” ungkapnya.

Kiat Sukses dan Rencana ke Depan

Berkembangnya Toko Karomah Anak tidak lantas membuat Gina puas. Ia masih memiliki segudang rencana demi memajukan tokonya. Di tahun ini, Toko Karomah Anak rencananya akan diperluas lagi agar konsumen semakin nyaman berbelanja. Tidak hanya perlengkapan ibu dan anak, ke depan produk yang dijual di tokonya lebih lengkap lagi sehingga menjadi one stop shopping. Ia pun akan tetap mempertahankan keunggulan tokonya dengan menawarkan harga yang murah. Bahkan, harga eceran untuk beberapa barang di tokonya bisa untuk dijual kembali.
Menurut Gina, untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini, diperlukan mental yang kuat agar tidak mudah menyerah. Selain itu harus konsisten, fokus, adaptif dan inovatif. Selalu belajar dari kompetitor, baik terkait kesalahan yang dilakukan kompetitor maupun kesuksesan yang diraih kompetitor juga menjadi cara lain agar bisa sukses.

Jaga Keseimbangan Antara Keluarga dan Bisnis

Sebagai pengusaha wanita sekaligus ibu rumah tangga, Gina dituntut harus bisa membagi waktu antara keluarga dan bisnis karena keduanya merupakan prioritas utama yang tidak dapat dipisahkan. Pandemi Covid19 membuat hampir semua aktivitas diarahkan untuk dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja, belajar, hingga kegiatan produktif lainnya. Kondisi ini diakui Gina membawa beragam hikmah.

“Sisi positifnya, waktu berkumpul dan berinteraksi dengan anggota keluarga menjadi lebih banyak. Peran orang tua pun semakin penting untuk mendampingi anaknya. Di sisi lain, terlalu lama di rumah juga bisa menimbulkan efek terhadap kesehatan mental anak,” kata Gina.

Karenanya, waktu yang berkualitas bisa menjadi salah satu modal sukses keluarga di masa pandemi. Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, Gina dan suami manfaatkan untuk berdiskusi berbagai hal termasuk rencana bisnis di beberapa tahun ke depan.

Begitu juga dengan anak-anak. Selama pandemi ini, Gina memanfaatkan waktu untuk membentuk karakter positif anak. Kendati kemampuan bersosialisasi menurun lantaran aktivitas anak banyak dihabiskan di rumah namun ia mengupayakan anak-anaknya selalu berinteraksi dengan keluarga inti untuk menumbuhkan rasa empati, mengembangkan diri dan belajar berbagi.

“Kreativitas anak juga bisa berkembang dengan adanya interaksi dengan saudara dan orang tua. Meski begitu, saya juga mencoba tetap mengimbangi aktivitas anak saya di luar tanpa mengabaikan protokol kesehatan seperti membawa anak saya ke alam terbuka yang sepi. Di sana anak saya bermain sambil saya selipkan belajar,” tutup ibunda dari Sachi (TK A) dan Hikari (5 bulan) ini. GA

Info Lebih Lanjut:
Toko Karomah Anak
Jl KH A Wahid Hasyim No 18 Ds Cipeujeuh Wetan Kec Lemahabang Kab Cirebon
Instagram : @karomah.anak

Bagikan:

Bagikan: