MajalahInspiratif.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2024. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi anak.

Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam beberapa kesempatan melakukan pemantauan langsung di lapangan. Ia mengunjungi sejumlah sekolah di beberapa daerah. Program ini merupakan salah satu janji kampanye yang bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi bagi pelajar, terutama di daerah terpencil dan kurang mampu.
Ditekankan Gibran, MBG direncanakan menyasar anak-anak sekolah, dengan tujuan meningkatkan gizi dan menekan angka stunting. ”Asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak. Sebab sebagai penerus, anak adalah aset masa depan bangsa,” tambahnya.
Menurut orang nomor dua di Indonesia ini, anak-anak adalah calon tenaga kerja terampil, inovator, dan pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, gizi seimbang yang meliputi asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang cukup akan memastikan anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat, tangguh, dan berdaya saing.
Galakkan Menabung. Program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak dan mengurangi angka stunting, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan petani dan UMKM lokal. Di samping itu, MBG juga berpotensi mendorong kebiasaan menabung di kalangan pelajar. Dengan adanya makan siang gratis di sekolah, orang tua dapat menghemat pengeluaran harian untuk bekal anak, yang bisa dialihkan ke tabungan pendidikan atau kebutuhan lainnya.
Bagi siswa, program ini juga bisa membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Uang saku yang biasanya digunakan untuk membeli makan siang bisa disisihkan untuk ditabung atau digunakan untuk keperluan edukatif lainnya. Jika sekolah atau pemerintah mendukung dengan program literasi keuangan, seperti menyediakan celengan kelas atau rekening tabungan khusus untuk pelajar, manfaat ekonomi dari program ini bisa semakin besar.
Selain itu, jika program ini melibatkan koperasi sekolah atau kantin sehat, siswa juga bisa diajarkan konsep ekonomi sederhana, seperti mengelola keuangan dan memahami nilai uang. Dengan kombinasi antara pemenuhan gizi dan edukasi keuangan, program makan siang gratis dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih luas bagi generasi muda.
Meski mendapat banyak dukungan, tantangan dalam implementasi program ini cukup besar, terutama dalam hal anggaran, logistik, serta kesiapan infrastruktur di berbagai daerah. Pemerintah harus memastikan distribusi yang merata dan kualitas makanan yang terjaga agar program ini benar-benar berdampak positif.