MajalahInspiratif.com, Jakarta – Ketangguhan Dra.Hj. Endah Watiningsih, Ak dalam berbisnis membuahkan hasil nyata yang membanggakan. Jatuh bangun dan tantangan yang tidak mudah dalam merintis bisnis dilalui dan dihadapinya dengan ketegaran dan kecermatan, terutama menyikapi perkembangan zaman, tren di masyarakat, dan dinamika bisnis di era serba digital saat ini. Hingga kini bisnis-bisnis yang dijalankannya tetap eksis dan berkembang cukup pesat.
Saat ini usaha-usaha Endah yang masih terus berkembang antara lain: Distributor Alat Kesehatan, Distributor Alat Kecantikan Klinik, Pemilik Klinik Gigi bekerja sama dengan IHC Pertamedika, Pemilik Raga Official bekerja sama dengan artis Denada, serta pemilik beberapa usaha property perumahan di daerah Indramayu seperti Pesona Citra Residence dan Pesona Patrol Village. Dan di tahun 2025 ini, Endah terus mengembangkan property perumahan Pesona Citra Residence 2 di Indramayu dan property perumahan di Sawangan, Depok. Juga siap meresmikan Klinik Pratama di Indramayu bekerja sama dengan IHC Pertamedika.
Kerja Keras dan Siap Hadapi Tantangan. Bagi Sarjana S1 Akuntansi, Universitas Airlangga Angkatan ’84 ini, tak ada bisnis yang berjalan mulus. Semua akan melewati rintangan perjalanan yang penuh tantangan, tidak dapat ditebak bahkan seringkali sulit dipercaya. Namun jika dihadapi dengan keyakinan dan kepercayaan diri, maka semua dapat teratasi dengan baik. Womanpreneur yang sukses membangun berbagai bisnis menjanjikan ini, berhasil menerapkan dalam perjalanan karier dan merintis berbagai bidang usaha. Ia meyakini bahwa batu yang dipahat menjadi patung akan menghasilkan karya indah dengan berbagai keunikan. Batu tersebut hanya dipilih untuk dibiarkan menjadi seonggok batu biasa atau menjadi patung. Jika patung dipahat demi sebuah hasil yang indah, maka patung itu akan kesakitan. Sama halnya seperti bisnis yang harus merasakan kesulitan sebelum akhirnya menjadi indah untuk dinikmati.
“Bisnis memang ada sakit-sakitnya dulu. Kita harus melewati pahatan dengan keras dan menyakitkan. Namun setelah jadi, tetap harus dirawat dengan baik. Usaha yang kita bangun harus diperjuangkan secara maksimal, tapi semua ada takdirnya dari Allah. Karena setiap manusia diciptakan dan sudah diatur, tinggal kita yang mengusahakan dengan baik.”
Istri dari Drs. H. Kuswiyoto, Ak, MBA, pensiunan Direktur BRI dan mantan Dirut PT Pegadaian ini, tercatat sebagai pengusaha dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang distribusi alat kesehatan, laboratorium dan real estate. Sebelumnya Endah berkarier di Divisi Keuangan dan Marketing PT. Berca Niaga Medika. Dari lulus kuliah sampai menikah, ia berkarier di bidang alat kesehatan kemudian mengikuti suami sekolah di Amerika. Selama perjalanan pulang menuju Indonesia, Endah berpikir jika hanya bekerja saja dan suatu saat berhenti, maka tidak akan mendapatkan pemasukan.
“Akhirnya saya mengikuti financial revolution, bagaimana menciptakan passive income. Saya mulai mengeksplorasi bisnis kost-kostan. Kalau orang lain beli rumah untuk tinggal, saya beli kost karena suami saya dulu kerja di BRI dan ada rumah dinas. Jadi bisnis kostan untuk passive income. Saya beli kostan di Lebak Bulus dengan KPR untuk income KPR ditambah dengan gaji,” tutur wanita energik kelahiran Kediri, 15 Maret ini, dengan semangat.
Berhasil membangun kostan pertama dan mendapatkan pemasukan tambahan tidak membuat Endah berhenti berinovasi. Ia terus bereksplorasi mendirikan rumah kost selanjutnya dan akhirnya bisa membeli rumah sendiri, tetapi tidak ditempati dan hanya dikontrakan kepada orang asing.
“Dari sana saya dapat passive income dan tetap kerja di perusahaan, akhirnya saya keluar dengan usia yang hampir empat puluh tahun lalu membangun usaha sendiri di bidang alat kesehatan. Distributor Alat Kesehatan import dari Korea, China, USA dan Italy, serta pembuatan furniture Alkes kerja sama dengan pabrikan lokal made in Indonesia yang sudah bersertifikat TKDN dan kualitas memenuhi standard dari Kementerian Kesehatan,” bangga Endah yang hobi melakukan olah tubuh, Yoga, Pilates, Zumba, Line Dance, dan Traveling, sambil tidak lupa tetap menjalin silaturahmi dengan teman, keluarga, saudara, serta aktif mengikuti kegiatan pengajian.
Setelah berhasil di bidang kost-kostan dan alat kesehatan, Endah memutuskan untuk terjun di dunia property dengan membeli sebidang tanah di Indramayu. Ketika itu ada sahabat yang menawarkan dengan harga murah dan Endah tidak berpikir dua kali untuk membelinya.
“Awalnya beli tanah karena tanah menghasilkan beras. Berasnya itu diambil sedikit untuk di rumah, sebagian diserahkan untuk yayasan panti asuhan. Tanahnya sekitar tiga hektar dan dibagi berdua sama teman yang kebetulan satu visi untuk ibadah. Sampai suatu saat saya terkejut karena sebelahnya sudah perumahan semua. Akhirnya kita beli sebidang tanah di tempat lain untuk menggantikan tanah yang ini dan tetap menjalankan sedekah.”
Sembari menjalankan dan mengembangkan semua lini bisnis agar dapat bermanfaat dengan baik, Endah kembali membangun perumahan sekitar 250 unit. Endah terkejut karena unit rumah yang ditawarkan laku keras.
“Waktu itu saya tinggal haji selama 20 hari dan laku keras. Dan yang baru didirikan ada 500 unit karena tanahnya lebih besar. Sampai sekarang setengahnya sudah terjual dan sambil berjalan. Di Tambun ada juga cluster dan merambah lagi ke Cileungsi sekitar 1,5 hektar untuk 100 rumah.”
Endah juga membangun Graha Pesona, yaitu gedung, tempat makan dan belanja seperti Superindo yang digabung dengan tempat jajan. Di atasnya ia merancang sebuah hall yang dapat digunakan untuk acara resepsi, meeting dan gathering. “Lokasinya saya bangun di Indramayu di depan pintu masuk perumahan Pesona Citra Residence.”
Aktif Berkegiatan Sosial. Endah bekerja tidak semata-mata demi materi, tetapi lebih ke arah ibadah dan membantu suami. Misalnya suami sudah pensiun atau ada kejadian yang tidak diinginkan, maka sebagai istri harus mampu menggantikan peran tersebut. Selain itu, Endah juga rajin bekerja untuk menggenapi panggilannya melakukan aktivitas sosial. Salah satu impian yang sudah tercapai ketika ia berhasil mewujudkan mimpi untuk membangun Masjid.
“Di daerah manapun di dalam perumahan, saya membangun Masjid. Setiap perumahan yang dibangun selalu kita bangun Masjid karena itu bagian dari fasilitas umum. Saya bersyukur sudah bisa membangun dua Masjid. Saya senang melakukan dan mewujudkan kegiatan sosial yang saya lakukan karena ingin memberikan kebahagiaan bagi banyak orang.”
Kekuatan Sedekah dan Doa. Bagi Endah, setiap kesuksesan yang dicapai, baik dalam bisnis maupun dalam hidup, selain karena usaha, ikhtiar, dan kerja keras, semua itu berkat kekuatan sedekah dan doa. Ia mengalami sendiri bagaimana ia bisa selamat dan tetap bertahan hidup sampai saat ini, karena Allah memberikan kesempatan kedua untuknya. Pada waktu Pandemi Covid Delta merebak dan mencekam di pertengahan 2021, Endah terena Covid sampai dirawat di RSPAD selama 46 hari. Kondisinya sangat mengenaskan. Kepadanya dilakukan perawatan dengan simulasi dan pemasangan ventilator selama dua minggu, ditangani oleh dokter-dokter ahli dan sangat piawai dari RSPAD. Ia pun selalu memakai kursi roda dan oksigen selama dua bulan.
Endah sangat bersyukur kondisinya bisa membaik, meskipun setelah pulang ke rumah ia tetap melakukan perawatan intensif. Ia tetap memakai kursi roda, melakukan terapi wicara dan terapi jalan, karena pada saat itu kondisinya masih sangat lemah, bahkan untuk pegang tissue saja belum sanggup. Dengan telaten dan sabar, ia menjalani perawatan pemulihan di bawah pengawasan dokter dan suster yang bergantian jaga.
Keyakinan, keteguhan hati, dan semangat hidup yang luar biasa, yang dimiliki Endah, memungkinkan dirinya kuat melewati masa-masa krisis Covid tersebut. Tapi, satu hal yang sangat diyakini Endah, bahwa ia bisa selamat dan tetap bertahan hidup adalah karena kekuatan doa dan sedekah. “Kuncinya ada di sedekah dan doa dari sahabat-sahabat yang setiap hari terus dijalankan.. sampai doa Istigosah oleh teman-teman Pegadaian,” lirih Endah penuh syukur.
Setiap Perempuan Berhak Menjadi Pribadi Mandiri. Para perempuan kini lebih multiperan. Menurut Endah, selain menjalankan tanggungjawabnya perempuan banyak yang aktif di ruang publik, terjun di bidang politik hingga menjadi pengusaha sukses.Endah terlibat penuh di berbagai organisasi seperti Ketua Umum Ikatan Istri Karyawan Pegadaian (IIKP), Ketua Umum Gerakan Indonesia Bersih dan Ikatan Istri Pimpinan BUMN.
Sebagai perempuan yang menjalankan berbagai bisnis, Endah Watiningsih memiliki kiat menjadi pengusaha sukses. Tidak mudah menjalankan bisnis sekaligus aktif di berbagai organisasi. Namun, Endah mampu menghadapi dan melakukan itu semua. Baginya setiap orang bisa meraih sukses tetapi harus selalu diawali memohon ridho Allah SWT, suami dan keluarga.
Endah yang terinspirasi dari Sang Bunda yang merupakan pekerja keras meyakini bahwa setiap perempuan berhak menjadi pribadi mandiri.
“Artinya hidup tidak bergantung kepada orang lain. Perempuan bisa menjadi mandiri, tetapi tetap sebagai pendukung keluarga. Perempuan mandiri adalah perempuan yang bisa menjaga harga dirinya,” ujar ibunda dari Andry Pramanta, ST, MBA (setelah lulus dari ITB kemudian lanjut dan lulus dari UCLA Univ. California, dan kini bekerja di Netflix Los Angeles), dan Aditya Novanto, SE (lulusan FE UI yang kini melanjutkan usaha-usaha Endah, sebagai Direktur Utama di beberapa perusahaan).