Owner PT. Nusa Permata International dan PT Nusatambang Jaya Indonesia

Catherine, Terjun ke Politik Agar Bisa Membantu Masyarakat Lebih Luas Lagi

Bagikan:



MajalahInspiratif.com, Jakarta – Belajar tersenyum dalam menghadapi segala kesulitan dengan keyakinan dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik telah mendorong Catherine, perempuan muda kelahiran Jakarta, 19 Agustus 1989 untuk terjun sepenuh hati di dunia politik. Mengawali ketertarikan dan mengikuti panggilan sebagai Tim Sukses Prabowo, Catherine menemukan berbagai macam pengalaman yang membangun dan mendukung karier politiknya. Ia juga menemukan sosok pemimpin tegas dan tulus dari Prabowo Subianto.

“Saya berharap dan memiliki keyakinan Indonesia akan maju karena Indonesia memiliki aset yang luar biasa. Indonesia masuk dalam peringkat yang penduduknya paling banyak, maka saya berharap Pak Prabowo naik karena Indonesia butuh pemimpin yang tegas. Saya menemukan sosok sederhana dan tegas yang tidak peduli dengan siapa pun, yang tidak dikontrol oleh siapa pun dan hanya ingin mengembalikan hak rakyat Indonesia. Pak Prabowo tidak banyak berbicara, tetapi banyak berbuat.”

Penggemar olahraga golf dan traveling ini memilih terjun ke dunia politik karena memiliki keyakinan bahwa melalui politik suaranya dapat lebih didengar. Tujuannya tentu saja demi memperjuangkan kepentingan masyarakat. Ia juga tertarik menjadi Tim Sukses Prabowo karena visi misi yang dituangkan melalui Partai Gerindra sesuai dengan harapan dan visinya.

“Kalau saya punya uang 1 miliar, saya bantu orang tidak akan jadi apa-apa. Tapi kalau saya bisa berpolitik, mungkin suara saya akan lebih didengar untuk membantu banyak orang dan tentu saja lebih luas lagi.”

Aktif Berkarier di Dunia Tambang. Catherine merupakan seorang entrepreneur di dunia pertambangan. Selain terjun menjadi Tim Sukses, ia merupakan owner dari PT. Nusa Permata International dan PT Nusatambang Jaya Indonesia. Kariernya dibangun tidak semudah membalik telapak tangan. Ia pernah terpuruk ketika kehilangan Ayah tercinta dan memilih menjadi MC dan transalator di perusahaan BUMN China. Akhirnya ia berani mengambil risiko dengan mendirikan perusahaan pertama yang bergerak di bidang tour and travel. Setelah masa pandemi Covid, Catherine mendirikan perusahaan kedua yang bergerak di bidang tambang dan menjadi partner BUMN China.

“Perusahaan pertama di tahun 2019 dan berjalan terus sampai sekarang. Perusahaan kedua itu perusahaan tambang yang berdiri di tahun 2022. Sekarang saya memiliki sekitar lima puluh orang tenaga kerja kontrak melalui outsourcing.

Catherine memiliki dua proyek yang sedang berlangsung di Morowali dan Musowa. Perusahaanya cenderung menawarkan jasa, sehingga ia tidak perlu berinovasi secara khusus. Prinsipnya berjalan dan berusaha seperti air mengalir sembari memperjuangkan harapan agar dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Tidak ada inovasi khusus. Flat saja karena namanya tambang ya tidak ada inovasi yang penting nambang dan saya cenderung ke jasa. Dari sisi teknologi juga tidak ada inovasi karena di tambang itu di hutan dan sinyal juga susah.”

Menyederhanakan Me Time. Pekerja keras yang juga terinspirasi sosok Susi Pudjiastuti ini, mengungkapkan bahwa ia sudah tidak memiliki me time, tetapi cukup dengan tersenyum dalam menghadapi setiap kesulitan menjadi me time yang paling menyenangkan. Catherine percaya bahwa manusia itu ada daya magnetnya. Jika selalu bahagia, maka akan menarik hal-hal positif.

“Namanya masalah itu tidak akan pernah selesai. Hadapi saja mau gimana lagi, yang penting saya tetap memperhatikan diri sendiri dengan menjaga makan, jaga berat badan. Jadi setiap hari asupan kalori dihitung dan memperbanyak sayur dan daging.”

Harapan dan Target. Catherine memiliki target agar dapat segera bergabung di dunia politik untuk mengerjakan banyak hal yang direncanakan. Ia juga berharap generasi muda lebih peduli dengan Negara Indonesia dan mau berpolitik untuk kepentingan Negara.

“Saya berharap generasi muda mau berpolitik karena di saat orang-orang sudah tua dan pensiun, ya anak muda yang naik. Generasi muda itu pemikirannya masih polos dan mereka adalah masa depan Negara Indonesia.”

Bagikan:

Bagikan: