Belajar Seni Kepemimpinan Bersama Global Women in Management

Bagikan:

MajalahInspiratif.com, Jakarta – Di era modern seperti saat ini, kaum hawa memiliki peran yang sama pentingnya dengan laki-laki. Tak heran, bila kini banyak perempuan baik secara individu maupun jaringan, melakukan berbagai upaya nyata guna mendorong kesempatan yang sama bagi permepuan maupun laki-laki di berbagai bidang.

Seperti yang belum lama ini dilaksanakan oleh perkumpulan alumni Global Women in Management (GWIM) bersama para Alumninya yang menamakan diri Gerak Wanita Inspiratif Memimpin, yang menggelar sesi berbagi bertajuk “Learning the Art of Leadership”.  Sesi berbagi ini adalah kesempatan bagi para perempuan Indonesia untuk sama-sama belajar membingkai ulang kegagalan masa lalu dan menjadikannya sebagai langkah penting dalam proses mereka menjadi pemimpin yang tangguh.

Sesi berbagi yang terlaksana secara offline di @America Pacific Place dan online via live Instagram ini diisi oleh jajaran pembicara dan topik-topik penting seputar isu ketidaksetaraan gender, pemberdayaan perempuan, kemandirian ekonomi perempuan, dan banyak lagi.

Acara dibuka oleh Ibu Carole Gall, selaku Presiden Exxonmobil Indonesia dan dilanjutkan dengan bincang hangat bersama perwakilan para alumni penerima dukungan program GWIM. Selama bertahun-tahun, para alumni GWIM terus meraih kesuksesan besar dalam memimpin dan mengembangkan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia lebih dari 50 alumni GWIM telah bekerja untuk mendukung peluang dalam meningkatkan kemajuan ekonomi bagi perempuan di keluarga dan komunitasnya. Mereka adalah pemimpin wanita yang sukses berkarir di bidang lingkungan, bisnis, hingga politik.

Lewat program aktivasi dan pelestarian untuk mengangkat tema “Learning the Art of Leadership”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap calon kandidat GWIM masa depan dan masyarakat dengan cara membagikan kisah sukses dari para alumni GWIM Indonesia sebagai hasil yang nyata setelah mengikuti program pelatihan GWIM. Program Pengembangan Daya Ekonomi Perempuan dari ExxonMobil Foundation memiliki peranan membantu para perempuan mencapai potensi perekonomian mereka guna mengubah kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat melalui program Global Women in Management (GWIM).

Siapkan Pemimpin Perempuan. Program GWIM diselenggarakan untuk mempersiapkan perempuan pemimpin guna mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas yang lebih tinggi pada kehidupan pribadi, kelembagaan dan masyarakat. Sehingga hal ini dimaksudkan untuk memperkuat keahlian mereka dalam mengelola manajemen program keuangan, kepemimpinan, pencarian dana pengembangan proposal, komunikasi strategis serta pengawasan dan advokasi.

“Program GWIM bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan agar dapat mandiri dalam memberikan kontribusi ekonomi dan sosial di masyarakat. Saya percaya bahwa ketika perempuan mempunyai kesempatan dan sarana yang mereka butuhkan untuk berhasil, masyarakatlah yang akan mendapatkan manfaatnya. Kami turut bangga GWIM telah membantu melahirkan banyak pemimpin perempuan Indonesia,” ujar Carole Gall – Presiden Exxonmobil Indonesia.

Kata sambutan dari Ibu Carole Gal , ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) President

Program GWIM merupakan program pelatihan kepemimpinan intensif untuk pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilaksanakan di Washington D.C., Amerika Serikat, dimana para pesertanya akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan teknis. Melalui program ini, diharapkan para peserta dapat meberikan dampak positif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di lingkungan dan komunitas mereka.

“Program GWIM sudah membantu memberdayakan perempuan menjadi lebih mandiri, meningkatkan peluang ekonomi dan sosial dan peran politik di masyarakat serta kami sepenuhnya mendukung agar program ini sukses dan memiliki manfaat yang signifikan bagi calon kandidat GWIM masa depan” tambah Happy Harefa, Anggota KPU Kota Gunungsitoli dan Alumni GWIM, yang menjadi pembicara pada seminar tersebut.

Pembicara lain, yakni Thilma Komaling, juga berkomentar tentang keterwakilan perempuan di Indonesia pada sektor- sektor strategis seperti lingkungan, teknologi, pendidikan, politik dan pemberdayaan ekonomi menjadi sangat penting, mengingat 50% dari populasi Indonesia adalah wanita. “Kesempatan, ruang dan dukungan adalah kunci dalam kesejahteraan dan merancang generasi Indonesia di masa yang akan datang ” pungkasnya.

Rangkain acara sesi berbagi ‘Learning the Art of Leadership’ ini diisi oleh beberapa pembicara diantaranya adalahpengenalan tentang GWIM dan perjalanan program GWIM yang dibawakan oleh Ibu Carole Gall, Presiden ExxonMobil Indonesia. Carole Gall adalah lulusan Ecole Nationale Superieure de Geologie di Perancis yang memulai karirnya sebagai Reservoir Engineer di Esso UK (afiliasi ExxonMobil) pada tahun 1995. Beliau kemudian melanjutkan karirnya di bidang teknik hulu, operasi, perencanaan, dan komersial sebelum diangkat sebagai Global Commercial Manager di ExxonMobil Production Company pada tahun 2009. Dari tahun 2018- 2022, ia dipercaya sebagai President & Managing Director Esso Exploration & Production Chad Inc. sebelum mengambil penugasan jangka pendek sebagai Executive Advisor di Amerika Serikat. Beliau menjabat sebagai Presiden ExxonMobil Indonesia sejak Januari 2023.

Pembicaraan selanjutnya mengenai ‘Belajar dari Kegagalan – Berdaya dan Pemberdayaan : Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Pembangunan yang memberikan dampak signifikan pada berbagai program, organisasi, dan gerakan dalam pembangunan’ yang dibawakan oleh Thilma Komaling (Aktivis Lingkungan & Alumni GWIM) dan Farwiza Farhan (Akitivis Lingkungan, 2022 TIME100 NEXT – Pembicara Tamu).

Thilma Komaling, selama lebih dari 18 tahun, telah bekerja di sektor pembangunan dan swasta dengan pengalaman yang solid dalam manajemen program. Beliau adalah orang di balik inisiasi gerakan Jakarta Car Free Day pada tahun 2004, Smart Citizen Day 2018, dan turut menulis Strategi Kecerdasan Artifisial Nasional tentang Etika dan Kebijakan. Thilma sangat fokus pada isu lingkungan, ekosistem AI, dan pemberdayaan perempuan dengan berbagai pengalaman kerja di sektor -sektor keberlanjutan seperti ekologi kota dan polusi udara, manajemen persampahan, akses pada air bersih, teknologi dan kota cerdas, serta tata kelola perikanan dan peran geopolitik Indonesia.

Collaborating for Positive Change : Women Supporting Women Kiri 1. Irawati Hermantyo Member of Initiator GWIM Indonesia, GWIM Alumna 2. Miriam Veronica Textile Designer & GWIM Alumna 3. Happy Harefa Member of KPU Gunungsitoli & GWIM Alumna

Sedangkan Farwiza Farhan, telah melakukan pekerjaan penting untuk melestarikan Ekosistem Leuser. Beliau memberdayakan masyarakat, mengambil tindakan hukum, dan memobilisasi kampanye lokal, nasional, dan global untuk pembangunan berkelanjutan Leuser. Dedikasinya untuk melestarikan Leuser dimulai pada tahun 2010 ketika ia bekerja di Badan Pengelola Ekosistem Leuser (BPKEL) setelah menyelesaikan gelar Magister Manajemen Lingkungan dari The University of Queensland. Farwiza adalah ketua dan salah satu pendiri Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA Foundation), sebuah LSM yang didedikasikan untuk melindungi, melestarikan, dan memulihkan Ekosistem Leuser di Aceh. Di bawah kepemimpinannya, HAkA telah bekerja untuk melestarikan 2,25 juta hektar hutan Leuser di 13 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Beliau menerima Penghargaan National Geographic Wayfinder 2022 dan termasuk dalam daftar pemimpin baru TIME 100 Next 2022.

Pada sesi berikutnya yang bertajuk ‘Berkolaborasi untuk Perubahan Positif’: Perempuan Menyemangati Perempuan Sesi ini akan menyatukan tiga pemimpin wanita inspiratif yang berbagi cerita tentang menerima dan bangkit dari kegagalan serta berkolaborasi untuk mendorong kesuksesan mereka. Yakni Irawati Hermantyo (Anggota Inisiator GWIM Indonesia & Alumni GWIM), Miriam Veronica (Desainer Tekstil & Alumni GWIM) dan Happy Harefa (Anggota KPU Kota Gunungsitoli & Alumni GWIM)

Irawati Hermantyo adalah seorang profesional yang sangat berpengalaman dengan keahliannya dalam perubahan perilaku, pemberdayaan masyarakat, manajemen perempuan, dan pembangunan sosial-ekonomi di berbagai sektor, termasuk pertanian, kehutanan, air bersih dan sanitasi, dan pembangunan perkotaan. Beliau telah bekerja selama lebih dari 25 tahun di lingkungan wirausaha sosial, dengan dua tahun terakhir berfokus pada pencegahan COVID-19 sebagai bagian dari Satuan Tugas Penanganan. Selama dekade terakhir, ia telah mengembangkan minat khusus dalam ekonomi solidaritas sosial, kepemimpinan perempuan, dan pembangunan berkelanjutan. Beliau berkomitmen untuk mencapai dampak sosial yang positif dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan dalam semua upayanya.

Sharing Session : Embracing Failure: Women Without Limits , Kiri . Thilma Komaling Sustainable Activist and Technology Catalyst, GWIM Alumna & Farwiza Farhan Enviromental Activist, 2022 TIME 100 NEXT

Berikutnya, Miriam Veronica meraih gelar Magister Manajemen Pemasaran dari Universitas Indonesia (MMUI) dan gelar Sarjana Kriya Tekstil dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau memiliki keterampilan dan keahlian dalam manajemen produksi desain, desain tekstil, pola dan ilustrasi, batik dan tie-dye, prokreasi, pelatihan, dan mengajar. Belai telah meraih penghargaan seperti Perancang Aksesoris Terbaik LPPM Femina 2009 dan Pola Batik Modern Terfavorit Kisah Wastra “Meong meong” pada tahun 2020.

Sedangkan Happy Harefa menjabat sebagai Direktur Yayasan Holi’ana’a sejak tahun 2005, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada isu perubahan iklim, kesetaraan gender, dan pengurangan risiko bencana di Nias, Sumatera Utara. Beliau juga telah menjadi Anggota Dewan Konsil LSM Indonesia sejak 2013, memberinya landasan untuk berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan dan strategi untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan organisasi nirlaba di Indonesia. Rekam jejak kepemimpinan dan layanan Happy menyoroti komitmennya untuk menciptakan perubahan sosial yang positif dan memberdayakan perempuan dan anak-anak untuk mencapai potensi penuh mereka. Tentang GWIM Program Global Women in Management (GWIM) bertujuan untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dan mendorong perubahan positif dalam masyarakat secara global melalui pelatihan intensif kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan teknis bagi perempuan dari berbagai negara.

Program yang telah berjalan sejak tahun 2005 ini, didukung oleh ExxonMobil Foundation bekerja sama dengan Counterpart’s International Women Leadership Institute dan telah menjangkau puluhan ribu perempuan di lebih dari 90 negara. Program ini adalah bagian dari Inisiatif Peluang Ekonomi Perempuan yang dimiliki oleh ExxonMobil dan telah berjalan selama 18 tahun terakhir.

Bagikan:

Bagikan: