MajalahInspiratif.com, Jakarta –Terpuruk dan terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan seringkali membuat seseorang merasa tertekan atau menyerah pada keadaan. Ketakutan dan perasaan tidak berdaya membuat kekhawatiran datang dalam menyikapi masa depan. Namun keyakinan atas kemampuan diri untuk berani bergerak dan melakukan inovasi dalam keterbatasan pada akhirnya berhasil menyelamatkan. Situasi seperti ini baru saja dialami oleh seorang perempuan kelahiran Sukabumi, 12 Juli, bernama lengkap Asyifa Sakinah.
Asyifa begitu biasa ia disapa harus menelan kenyataan pahit ketika harus dirumahkan tanpa digaji akibat pandemi. Selama satu tahun, ia tidak bekerja dan hampir merasa stress karena terbiasa travelling ke berbagai tempat. Pasalnya Asyifa sudah menjalani profesi sebagai pramugari selama sembilan tahun. Pekerjaan yang sangat dicintai, tetapi harus kandas sesaat akibat situasi yang tidak menentu.
Akhirnya Asyifa mulai menggali kreativitas dan melakukan perubahan dengan membangun bisnis parfum dengan label Toasfragrance dan Toasthelabel Parfum Identiec. Awalnya hanya sebatas mencoba, tetapi banyak yang tertarik dan menghasilkan pendapatan yang bermanfaat.
Selain berbisnis parfum, Asyifa juga mencoba menemukan peluang di bisnis fashion. Ia memilih bisnis parfum dan fashion karena rajin mengoleksi parfum dan menyukai aroma wewangian. Menurutnya, parfum tidak hanya mengubah tubuh seseorang menjadi wangi, tetapi mengubah mood dan suasana hati. Sementara untuk fashion ia suka membuat busana sendiri dan banyak yang menyukai lalu ia pasarkan secara profesional.
Dengan menjalankan bisnis parfum dan fashion, Asyifa ingin membantu banyak orang menjadi lebih percaya diri. Pecinta traveling ini bersyukur bisa menjadi kreatif, produktif dan banyak yang mendukung bisnisnya. Di balik situasi yang sempat menyulitkan, Asyifa merasakan hikmah pandemi yang bisa memberikan rejeki dan menyalurkan bakat yang terpendam.
Tantangan yang harus dihadapi dalam berbisnis, menurut Asyifa adalah meyakinkan orang-orang untuk mencoba parfum kepunyaannya. Ia meyakinkan konsumen bahwa parfum yang ditawarkan memiliki kualitas baik dan tidak kalah dengan brand ternama. Cara menghadirkan dan mempertahankan kualitas yang ada dengan membuat komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Asyifa juga terjun langsung untuk memantau parfum yang diproduksi dari mulai pembuatan, packaging dan pengantaran sampai ke rumah konsumen.
Mengembangkan bisnis di masa sulit bukan hal mudah, namun Asyifa berhasil membuktikan dengan kerja keras dan tekad kuat untuk melakukan perubahan. Ini merupakan pencapaian yang berhasil diraih selain menjadi seorang pramugari. Sebelumnya ketika ia menjadi pramugari di empat perusahaan yang berbeda dan sudah menjadi Cabin Senior, ia sudah menginjakkan kaki di 97 negara di dunia. Saat ini Asyifa meyakini dengan usaha, kepercayaan dan kolaborasi tim yang kompak dalam bisnis, dengan bangga mengatakan bahwa bisnis pertama yang dijalani merupakan kesuksesan besar untuknya.
Kunci keberhasilan yang ditanamkannya selama ini, Asyifa harus mengenali diri dan menemukan minat. Jika menjalankan sesuatu berdasarkan minat, maka ia akan merasa enjoy dan tidak merasa lelah. Fokus pada pekerjaan utama dan harus cerdas dalam membagi waktu. Berdasarkan pengalaman dan apa yang telah diraih, Asyifa berencana untuk lebih mengembangkan dan memperluas bisnis, menambah asset, lebih banyak sedekah, lebih sehat serta gembira.
Peran Perempuan. Perempuan harus berani bermimpi dan membuang semua alasan untuk tidak berhasil. Mimpi yang ada untuk dikejar dan hanya berhenti ketika kita akan memulai mimpi yang baru. Untuk menjadi perempuan masa kini, perempuan Indonesia harus gigih dan mengejar mimpi sampai tercapai dengan terus berproses dan belajar. Seseorang tak akan pernah mengetahui apakah mimpi tersebut dapat tercapai atau tidak di masa depan. Namun tak ada salahnya gigih berjuang dan tidak pernah menyerah bila harus menghadapi kegagalan. “Jangan membiarkan penyesalan menghampiri, sementara hanya dibutuhkan satu langkah lagi untuk bisa menjadi pemenang.”
Asyifa menyikapi emansipasi sebagai penyamarataan derajat antara laki-laki dan perempuan. Perempuan berhak memperoleh hak sebagaimana para laki-laki. Tapi emansipasi bukan berarti perempuan harus melakukan semua tugas laki-laki. Karena inti dari emansipasi bahwa seorang perempuan harus mampu mandiri. Mandiri dalam berpikir dalam menghidupi penghidupan dan dalam melaksanakan kewajibannya. Mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain. Mandiri tidak selalu bergantung dengan orang lain dan melepaskan tanggung jawab.
Menanamkan sikap bertanggung jawab akan menumbuhkan sikap mandiri, sehingga dapat melatih diri untuk mampu menyelesaikan permasalahan. Perempuan mandiri tidak akan mudah khawatir ketika harus sendirian dalam menjalani hidup. Kebiasaan dalam menjalani hidup sendiri membuat ia tidak bergantung pada siapapun. Perempuan harus belajar mengandalkan diri sendiri jika ada masalah agar terbiasa menghadapinya dengan tetap optimis, berani mencoba dan tidak takut pada kegagalan. WD
Info Lebih Lanjut:
@asyifa1207
@toasfragrance
@parfum_identiec
@toasthelabel