MajalahInspiratif.com, Jakarta – Cantik, berwibawa, mudah bergaul dan biasa disapa Madame Fintech, merupakan sosok independent woman di balik kesuksesan dan keterlibatannya bersama Asosiasi Payment Gateway Indonesia, Club Mini Cooper Indonesia dan Privy Golf Point. Angelika Putri, kelahiran bulan Februari, yang juga akrab disapa Angel, merupakan seorang profesional yang sukses dan berpengalaman di bidang industri telekomunikasi, khususnya pada penerapan layanan pembayaran digital. Ia juga berprofesi sebagai Group Head of Digital Goods Finpay (Telkom Group).
Angel berhasil menjadi figur berpengaruh yang menyumbangkan banyak pemikiran dalam tiga organisasi dan perusahaan yang digelutinya. Asosiasi Payment Gateway Indonesia memiliki visi misi untuk memajukan payment digital Indonesia demi menjaga transaksi pembayaran dengan uang yang berputar di Indonesia bukan transaksi yang memberikan keuntungan ke luar Indonesia. Club Mini Cooper Indonesia termasuk ke dalam dunia otomotif dan juga fintech. Tidak hanya sekedar berkumpul antar club mobil, tapi ia dapat melakukan literasi dunia digital dengan fintech melalui otomotif. Sedangkan Privy Golf Point merupakan gabungan antara teknologi, golf dan hobi. Privy Golf Point, merupakan salah satu inovasi dari perusahaan teknologi digital berupa platform tanda tangan digital dan meterai digital, dan dapat digunakan untuk memantau handicap golf yang bekerja sama dengan PB PGI (Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia).
Sepanjang kariernya, Angel sudah jatuh cinta pada dunia fintech, maka tidaklah heran ketika ia memberikan label “Madame Fintech” terhadap dirinya sendiri. Di tengah gempuran kebiasaan masyarakat dan upaya mengubah cara-cara lama agar dapat diadaptasikan ke dunia digital, Angel berhasil membuktikan bahwa dirinya unggul dalam mendefinisikan dan mempersiapkan layanan untuk sistem e-money, e-wallet, payment gateway, dan digital goods lainnya yang mencakup berbagai aspek produk, pemasaran dan penjualan. Angel juga dapat mengembangkan dirinya dengan memperluas keterampilan di bidang manajemen kemitraan dan membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan utama.
“Passion saya di Fintech Payment Digital Business. Tahun 2013, saya masuk di salah satu perusahaan telco (operator). Kebetulan perusahaan yang saya pegang sudah berhubungan dengan financial technology dan itu pertama kali muncul e-money atau uang elektronik. Dari sana bersama Bank Indonesia saya mulai mengedukasi ke masyarakat bahwa bisa untuk membayar menggunakan Handphone dan ini merupakan inovasi teknologi yang menurut saya menarik karena kita punya sesuatu yang dapat dibanggakan di Indonesia.”
Tangguh Hadapi Tantangan Digital. Rintangan dan tantangan yang dihadapi di era digital, menurut Angel, lebih kepada manusianya sendiri yang berani atau tidak menghadapi perubahan. Berdasarkan pengalaman Angel, ia membutuhkan effort yang cukup tinggi ketika pertama kali menjelaskan mengenai digital payment. Ia harus berhadapan dengan orang-orang yang masih nyaman melakukan transaksi dengan sistem tunai dibandingkan cashless.
“Pada saat itu saya punya keinginan untuk mengedukasi masyarakat agar semakin mengenal dunia digital payment. Awalnya sangat sulit dan ini menjadi tantangan bagi saya, tetapi saya melihat peluang dan tetap tekun untuk berinteraksi dengan banyak perusahaan. Kami saling berdiskusi dan saya pribadi membantu menjelaskan sistemnya bagaimana mengembangkan sektor digital dan lebih lagi bagaimana membuat perusahaan dan para pelaku di dunia pembayaran digital ini melakukan transaksi dengan aman, karena yang seperti kita tahu semakin berkembang teknologi digital, kejahatan pun mulai bermunculan di dunia digital ini.”
Prestasi Membanggakan. Angel yang hobi travelling ke Eropa, New Zealand, Australia dan Asia ini, bersyukur dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa sebagai prestasi yang patut disyukuri. Angel sebagai Founder sekaligus Sekjen Asosiasi Payment Gateway Indonesia bersama teman-teman dari industri yang sama menggerakkan masyarakat untuk melek digital khususnya dalam hal payment. Ia berhasil memberikan edukasi dan melakukan literasi demi melindungi masyarakat dari kejahatan digital.
“Asosiasi ini membantu mengedukasi dan memberikan literasi industri untuk keamanan payment. Jadi kita berusaha untuk melindungi. Asosiasi kita selalu berhubungan dengan regulator. Kalau ada kasus kejahatan di pembayaran digital, kita gerak cepat untuk warning sampai informasinya diterima,” ujar perempuan yang juga bergabung sebagai anggota di Asosiasi Indonesia Women In Cyber Security.
Kreativitas dan Inovasi. Industri digital merupakan langkah-langkah kecil perempuan yang sedang menyelesaikan pendidikan Magister Management Telkom University ini, dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi. Buktinya ia berhasil mempersembahkan pemahaman positif kepada masyarakat Indonesia untuk mulai menerapkan penggunaan uang digital dibandingkan uang cash. Prinsipnya konsep digital yang diperkenalkan bertujuan untuk mempermudah bukan untuk menghilangkan.
“Sama seperti menggunakan materai elektronik, tanda tangan elektronik, jadi digital payment ini intinya memudahkan, tapi tidak menghilangkan. Hanya mengubah behavior. Kita tidak perlu bawa dompet, tidak perlu pergi ke ATM, semua transaksi dapat dilakukan secara online dan di mana saja.”
Kemandirian Finansial. Perempuan wajib memiliki kondisi perekonomian yang baik, karena menurut Angel, perempuan harus punya nilai dan sesuatu yang berdaya agar dapat menjadi manfaat untuk banyak orang. Mandiri secara finansial bukan berarti perempuan harus menghadapinya sendiri, tetapi lebih tentang memiliki pengetahuan dan kontrol atas keuangan mereka, serta memiliki kesiapan dalam mengambil alih tanggung jawab keuangan mereka. Keberdayaan finansial sangat penting dalam mencapai tujuan keuangan dan meraih kualitas hidup yang lebih baik.
“Kemandirian finansial adalah bentuk pemberdayaan. Ini memberi perempuan kepercayaan diri untuk mencapai tujuan keuangan mereka, meningkatkan pengetahuan keuangan, dan menjadi lebih berpengetahuan dalam mengelola asset dan investasi mereka. Kemandirian finansial dapat membantu perempuan menghadapi perubahan dalam kehidupan seperti pernikahan, perceraian, kematian pasangan, atau perubahan pekerjaan dengan lebih baik.”
Selain memiliki kemandirian finansial, kiprah perempuan di dunia UMKM tidak perlu diragukan lagi. Perputaran uang di UMKM sangat besar dan menjanjikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam proses produksi dan pemasaran, Angel berpendapat bahwa digitalisasi harus ditingkatkan, dijaga dan dilestarikan khususnya produk dalam negeri.
“UMKM dapat menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan produk dan layanan baru atau meningkatkan yang ada. Inovasi ini dapat membantu mereka bersaing di pasar yang terus berubah.”
Rahasia Kesuksesan. Tidak pernah berhenti mencari ilmu, mempelajari pengetahuan baru dan terus berinovasi merupakan salah satu kunci kesuksesan perempuan yang hobi traveling dan olahraga golf ini. Prinsipnya jangan pernah puas, tekun belajar, menjaga relasi dan nama baik.
“Passion dalam diri saya yang menuntut saya seperti ini. Seperti saya mendirikan Asosiasi Payment Gateway Indonesia dan menjadi brand ambassador Privy Golf Point, merupakan tuntutan dan tantangan. Saya juga dipercaya sebagai Sekjen Club Mobil Otomotif di Club Mini Cooper Indonesia yang merupakan club mobil Mini Cooper terbesar di Indonesia yang memang notabene otomotif identik dengan laki-laki, tetapi saya berani mengambil peran ini. Pengalaman ini yang membuat saya terus mempelajari pengetahuan baru. Dengan begitu semakin banyak yang mengajak kerja sama dari beberapa perusahaan setelah melihat saya menggabungkan fintech dengan beberapa brand.”
Rencana selanjutnya, Angel akan konsisten memajukan industri digital Indonesia. Dalam waktu dekat, ia ingin menggali cara atau upaya yang dapat dilakukan agar dapat membangun dan mengembangkan industri game di Indonesia dengan harapan akan mendatangkan keuntungan bagi bangsa Indonesia.
“Apapun yang bisa dibuat digital, saya akan digitalkan. Seperti industri game Indonesia yang sedang disorot. Saat ini game banyak berasal dari luar dan banyak memberikan pemasukan ke luar. Saya sedang menggali bagaimana caranya agar mendatangkan pemasukan di Indonesia khususnya dengan tarif Indonesia dan lebih menonjolkan negara kita sendiri.”