Pengusaha, Owner B.I.A.C (BSD International Automotive Center)

Andy Susanto, Tanamkan Prinsip Kerja Keras dan Kerja Nyata dalam Membangun Bisnis

Bagikan:



MajalahInspiratif.com, Jakarta – Teknologi digital yang terus berkembang pesat diiringi perubahan-perubahan yang membutuhkan proses adaptasi tidak membuat Andy Susanto, pengusaha kreatif pemilik label bisnis B.I.A.C (BSD International Automotive Cbenetton donna outlet benetton outlet shop online benetton on line mandarina duck saldi la milanesa 2023 sito ufficiale geox geox donna saldi zaini gabs scontati marella saldi 2023 geox sito ufficiale harmon and blaine saldi benetton geox saldi harmont & blaine outlet donna tata shop online enter) kehilangan cara dan upaya untuk mengembangkan bisnisnya. Meskipun menekankan prinsip bisnis konservatif, tetapi kelahiran Jakarta, 19 Juli 1985 lulusan S1 Teknik Industri Universitas Pelita Harapan ini, berhasil mengembangkan bisnis dan meningkatkan pendapatan setiap tahun.

“Saya memiliki prinsip berbisnis yang agak konservatif. Tidak ada ide-ide canggih dalam mengambil suatu keputusan bisnis. Bisa dilihat dari bisnis-bisnis yang saya jalankan benar-benar murni berdagang. Baik itu menjual produk atau menjual jasa. Tidak ada bisnis yang saya jalankan seperti bejualan mimpi. Buat saya kerja keras dan kerja nyata lebih masuk akal daripada ide-ide canggih yang ujungnya tidak bisa diimplementasikan dan didelegasikan dengan baik ke tim dan bisnis yang ada.”

Pantang Menyerah Hadapi Tantangan.  Kekuatan dari prinsip pantang menyerah yang dibangun Andy dalam berbisnis berhasil membuatnya semakin memahami bahwa kegagalan jangan dijadikan sebagai hal yang negatif. Sebaiknya kegagalan dijadikan pecutan untuk diri sendiri agar menjadi lebih baik.

“Gagal coba lagi, gagal coba lagi sampai berhasil. Roma tidak dibangun dalam satu malam. Mau belajar hal-hal baru terutama dalam hal teknologi dan diimplementasikan ke seluruh lini bisnis yang ada agar dapat bersaing dengan kemajuan teknologi.”

Tantangan terberat, menurut Andy, berasal dari diri sendiri untuk mau belajar mengikuti perubahan zaman atau tidak. Selama seseorang mau terus belajar dan berubah mengikuti zaman yang ada, ia yakin tantangan dan rintangan yang ada menjadi lebih ringan karena lebih siap secara pribadi. Selain itu ia juga mengalami rintangan yang cukup menyulitkan di masa krisis pandemi. Namun Andy berhasil melewatinya dengan cara diversifikasi.

“Karena tanpa diversifikasi lini bisnis mungkin saya juga sudah hilang di zaman covid kemarin. Contoh lini bisnis F&B di mall yang pada waktu covid harus tutup karena aturan PSBB pemerintah.”

Kesiapan mental Andi dalam menghadapi persaingan atau pun tantangan sudah terlatih dengan baik setelah mengalami berbagai pengalaman gagal. Namun ia mengungkapkan bahwa tantangan lain yang muncul adalah manajemen waktu yang baik agar tidak kehilangan kebersamaan dengan keluarga.

“Kalau dalam keluarga tantangan terberat saya tentu saja waktu karena kesibukan saya yang kadang kerja dari pagi hingga malam hari dan kita sebagai owner terkadang tidak ada namanya hari libur. Sesekali di waktu subuh sekali pun saya masih balas WhatsApp kalau ada hal-hal yang saya merasa penting untuk dibahas dengan tim. Maka dari itu setiap saya ada waktu luang pasti saya usahakan untuk mengajak keluarga berlibur baik di dalam maupun luar negeri.”

Kiat dan Kunci Sukses. Kesuksesan datang bukan berarti tanpa diperjuangkan. Ada peluh dan lelah yang menemani setiap langkah. Untuk meraih berbagai pencapaian, menurut Andy bukan hal mudah. Intinya adalah kerja keras dan jangan lupa berdoa karena hal-hal instan biasanya hanya semu atau sementara waktu. Menjaga kepercayaan dan integritas tidak akan dilupakan Andy. Menurut Andy walau dalam masa sulit seperti covid sekali pun tidak boleh sampai kehilangan kepercayaan supplier dan vendor khususnya di dalam dunia bisnis.

“Menjaga integritas walaupun terkesan mudah diucapkan. Your network is your net worth. At certain level, modal atau uang bukan lagi jadi masalah, tapi network, trust dan track record. Keep moving forward, walaupun berada pada kondisi di atas maupun di bawah kita harus punya mindset untuk selalu bergerak ke depan dan jangan pernah merasa terlalu nyaman di zona nyaman. Ada satu kalimat yang selalu saya tanamkan dalam berbisnis yaitu Trust. Trust is The Most Expensive Currency in The World”

Selain itu menemukan partner yang baik dan satu visi memang sangat sulit sekali seperti mencari pasangan hidup. Tapi sekali berhasil menemukan partner yang bagus, maka akan maju lebih cepat.

“Prinsip saya ‘if you want to go fast you go alone… if you want to go far, you go together’. Maka dari itu kita harus saling support antar partner dan jangan pernah sekali pun tidak jujur atau berbuat curang terhadap partner kita. Buat saya nama baik adalah segalanya. Terakhir, Thankfull to God, Grateful to God, and don’t forget always Down to Earth.”

Perjalanan Karier. Sejak kecil Andy sudah memiliki pengalaman dalam berdagang. Ia sering mengikuti orang tua dalam menawarkan barang dagangan di bidang garmen. Di masa SMP, ia pernah mencoba berdagang kue yang dibeli di pasar kemudian dijual kembali kepada teman-teman di sekolah. Selepas lulus kuliah, Andy full time dalam membantu dan membesarkan bisnis garmen kepunyaan orang tua di Tanah Abang. Setelah dua tahun membantu keluarga, suami dari Wenny Tanuwidjaja serta ayahanda dari George Alexander Susanto ini, memutuskan untuk belajar bahasa Mandarin di China dan ia bersyukur bertemu dengan perempuan yang sekarang menjadi istrinya.

“Pulang dari China di tahun 2009, saya coba berdagang dengan modal yang saya tabung selama ini sejak zaman sekolah. Namun tidak lama berselang gagal dan bangkrut untuk pertama kalinya. Di tahun 2010, saya mencoba lagi membuat barang yang dijual dan dititipkan ke toko di Tanah Abang sambil setiap hari keliling ke berbagai Trade Center seperti ITC Mangga Dua dan ITC Cempaka Mas untuk menawarkan barang-barang dagangan jadi. Sekalian juga bersama calon istri menawarkan barang dangangan tas-tas impor ke toko-toko tas di ITC Mangga Dua dari Lantai Dasar hingga lantai 5 setiap hari.”

Di awal tahun 2012, Andy merasa modal yang dikumpulkan sudah cukup dan ia memberanikan diri untuk membuka kembali bisnis garmen di Tanah Abang. Di tahun 2018, ia memutuskan untuk keluar dari zona aman dan bersama teman-teman masuk ke sektor property, otomotif serta F&B.

“Di tahun 2020, kita juga masuk ke sektor keuangan dan berpartner dengan teman-teman dan mengakusisi salah satu sekuritas yang ada di Indonesia. Di tahun 2021 sampai sekarang, kita fokus berekspansi di sektor ritel dan property.”

Prestasi yang membanggakan bagi penggemar golf, bersepeda dan traveling ini ketika ia berani keluar dari zona aman di sektor garmen dan berkembang ke berbagai sektor seperti property, otomotif, F&B, jasa keuangan dan ritel. Selain itu ia dapat membangun keluarga dan memiliki penerus untuk bisnisnya merupakan pencapaian yang menggembirakan.

“Pencapaian atau prestasi lain ketika bisa dipercaya, diberi kesempatan untuk berpartner dengan salah satu pengembang property di Indonesia yaitu Sinarmas Land untuk membangun kawasan otomotif terbesar di area BSD dan ditunjuk sebagai salah satu Direksi dalam project tersebut.”

Keluarga dan Me Time. Andy mengakui bahwa banyak sekali sosok hebat baik di dalam maupun luar negeri. Namun ia memilih sosok ayah tercinta sebagai orang yang paling di-respect dan menjadikannya inspirasi.

“Saya dan istri sering berkata apabila bisa seperti beliau di hari tua saja kita sudah sangat bersyukur.”

Hubungan yang baik antar keluarga khususnya orang tua sangat mendukung terutama istri tercinta. Keluarga dan kualitas waktu bersama anak merupakan hal utama. Andy memiliki keyakinan jika harta warisan terbaik yang dapat diberikan kepada anak-anak bukan hanya materi melainkan hubungan yang baik antara masing-masing anggota keluarga.

Di tengah aktivitas dan pekerjaan yang padat, Andy selalu berusaha untuk meluangkan waktu untuk olahraga seperti bersepeda baik sepeda lipat, sepeda gunung atau road bike. Golf juga merupakan salah satu olahraga yang paling disukai karena selain menyegarkan tubuh dapat membangun network.

“Dari olahraga kita bisa melihat karakter asli seseorang hanya dengan bermain golf. Terutama karakter dalam berbisnis seperti emotional, fairness, sportsmanship dan honesty. Selain itu saya juga suka traveling karena selain healing tujuan utama saya adalah menemukan ide-ide baru dari berbagai negara dan sudut pandang yang berbeda.”

Bagikan:

Bagikan: